zakat

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

ancaman untuk orang yang tidak mengeluarkan zakat

KEDUDUKAN DAN MANFAAT ZAKAT Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah berkata, . PEMBAHASAN KEENAM: ZAKAT DAN MANFAATNYA  Zakat merupakan salah satu kewajiban di dalam agama Islam, salah satu rukun dari rukun-rukun Islam, serta amalan terpenting setelah dua kalimat syahadat dan shalat.  Yang menunjukkan wajibnya zakat adalah Al-Qur'an, hadits Rasulullah ﷺ, dan ijma' (kesepakatan) seluruh kaum muslimin. Barang siapa yang mengingkari kewajiban zakat, maka ia jatuh dalam kekafiran dan murtad (keluar) dari agama Islam. Dia diminta untuk bertaubat, jika bertaubat itulah yang diharapkan, dan jika menolak maka dihukum bunuh.¹ ¹ Yaitu oleh pemerintah yang sah jika pemerintah menetapkan hukum ini. Telah lewat pernyataan semisal dari beliau.  ANCAMAN UNTUK ORANG YANG TIDAK MENGELUARKAN ZAKAT Asy-Syaikh Muhammad al-'Utsaimin rahimahullah berkata, Orang yang bakhil dari mengeluarkan zakat, atau mengurangi kewajiban zakat dari yang seharusnya, maka dia termasuk orang yang zalim, berhak mendapatkan hukuman Allah.  Allah ta’ala berfirman,  وَلَا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ يَبْخَلُونَ بِمَا آتَاهُمُ اللَّهُ مِن فَضْلِهِ هُوَ خَيْرًا لَّهُم ۖ بَلْ هُوَ شَرٌّ لَّهُمْ ۖ سَيُطَوَّقُونَ مَا بَخِلُوا بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ "Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karunia-Nya menyangka, bahwa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Q.S. Ali Imran: 180) Di dalam Shahih al-Bukhari terdapat hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, beliau berkata,  Rasulullah ﷺ bersabda,  مَنْ آتَاهُ اللَّهُ مَالًا، فَلَمْ يُؤَدِّ زَكَاتَهُ مُثِّلَ لَهُ مَالُهُ شُجَاعًا أَقْرَعَ ، لَهُ زَبِيبَتَانِ يُطَوَّقُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ؛ يَأْخُذُ بِلِهْزِمَتَيْهِ - يَعْنِي بِشِدْقَيْهِ - يَقُولُ : أَنَا مَالُكَ أَنَا كَنْزُكَ "Siapa saja yang telah Allah berikan kepadanya harta kemudian dia tidak menunaikan zakatnya, maka kelak pada hari kiamat harta tersebut akan diserupakan dalam wujud seekor ular jantan yang botak kepalanya lagi sangat berbisa yang mempunyai dua titik hitam di atas matanya. Ular tersebut akan melilit leher orang itu dan menggigit kedua rahangnya (bagian leher yang atas) terus menerus sambil mengatakan, ‘aku adalah hartamu, aku adalah kekayaanmu’."  H.R. Al-Bukhari (4565) Allah ta’ala juga berfirman,  وَالَّذِينَ يَكْنِزُونَ الذَّهَبَ وَالْفِضَّةَ وَلَا يُنفِقُونَهَا فِي سَبِيلِ اللَّهِ فَبَشِّرْهُم بِعَذَابٍ أَلِيمٍ ۞ يَوْمَ يُحْمَىٰ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ فَتُكْوَىٰ بِهَا جِبَاهُهُمْ وَجُنُوبُهُمْ وَظُهُورُهُمْ ۖ هَٰذَا مَا كَنَزْتُمْ لِأَنفُسِكُمْ فَذُوقُوا مَا كُنتُمْ تَكْنِزُونَ  “Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, pada hari dipanaskan emas perak itu di dalam neraka Jahannam, lalu dibakarnya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka, 'Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan'.” (Q.S. At-Taubah: 34-35) Dan diriwayatkan oleh Muslim (987) dari jalan Abu Hurairah, bahwa  Nabi ﷺ bersabda,  مَا مِنْ صَاحِبِ ذَهَبٍ، وَلَا فِضَّةٍ لَا يُؤَدِّي مِنْهَا حَقَّهَا ؛ إِلَّا إِذَا كَانَ يَوْمُ الْقِيَامَةِ صُفِّحَتْ لَهُ صَفَائِحُ مِنْ نَارٍ، فَأُحْمِيَ عَلَيْهَا فِي نَارِ جَهَنَّمَ، فَيُكْوَى بِهَا جَنْبُهُ، وَجَبِينُهُ، وَظَهْرُهُ، كُلَّمَا بَرَدَتْ أُعِيدَتْ لَهُ فِي يَوْمٍ كَانَ مِقْدَارُهُ خَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ، حَتَّى يُقْضَى بَيْنَ الْعِبَادِ  "Siapa yang memiliki emas dan perak, tetapi dia tidak membayar zakatnya, niscaya di hari kiamat akan dibuatkan lempengan api untuknya yang dinyalakan di dalam neraka, lalu disetrikakan ke perut, dahi dan punggungnya. Setiap kali mendingin, maka akan dipanaskan kembali lalu disetrikakan lagi kepadanya setiap hari –yang sehari saat itu setara lima puluh ribu tahun di dunia– hingga diputuskan perkara para hamba." ———————————————————————— Dalil-dalil di atas menunjukkan bahwa tidak membayar zakat termasuk dosa besar.¹ ¹ Seluruh ulama berpendapat demikian, yaitu bahwa tidak membayar zakat termasuk dosa besar, baca: Al-Jami' li Kaba'ir adz-Dzunub, hlm. 178 ✍️ -- Jalur Masjid Agung @ Kota Raja -- Hari Ahadi [Penggalan pembahasan Risalah Fushul fish Shiyam wat Taroowih waz Zakaah || Draft buku Panduan Ibadah Puasa, Shalat Tarawih, dan Zakat]
4 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hukum mengeluarkan zakat fitrah di awal ramadhan

HUKUM MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH 1 PEKAN SEBELUM IEDUL FITRI membayar zakat fitrah di awal ramadhan Asy-Syaikh Shalih Fauzan bin Abdillah al-Fauzan hafizhahullah [ Pertanyaan ] Dari kumpulan pertanyaan yang diajukan pada tahun ini terkait zakat fitrah. Ada sebagian (kaum muslimin) yang mengeluarkan zakat fitrah satu minggu atau lima hari sebelum hari raya Id’? [ Jawaban ] لا، لا، ما تجزي قبل العيد بيوم أو يومين وكونه يخرجها في ليلة العيد إلى خروج الإمام إلى صلاة العيد هذا هو الوقت الفاضل له لأخرجها. TIDAK. . . TIDAK BOLEH! Zakat fitrahnya TIDAK SAH kecuali dikeluarkan satu atau dua hari sebelum Ied. Dan mengeluarkan zakat fitrah pada malam Ied’ sampai batas keluarnya imam untuk shalat Ied, maka inilah waktu yang utama untuk mengeluarkan zakat fitrah tersebut. Sumber: @Saleh_AlFawzan | @Forumsalafy ▫️▫️▫️▫️▫️ HUKUM MENGELUARKAN ZAKAT FITRAH PADA 10 HARI PERTAMA RAMADHAN Asy-Syaikh Ibnu ‘Utsaimin rahimahullah ditanya tentang hukum mengeluarkan zakat fitrah pada sepuluh hari pertama pada bulan Ramadhan? [Beliau rahimahullah menjawab]: Kata Zakat Fitrah berasal dari kata al-fithr (berbuka), karena dari al-fitr inilah sebab dinamakan Zakat Fitrah. Apabila berbuka dari Ramadhan merupakan sebab dari ini, maka zakat ini terkait dengannya dan tidak boleh mendahuluinya (dari berbuka-masuk Syawal-red). Oleh sebab itu, waktu yang paling utama dalam mengeluarkannya adalah pada hari ‘Ied sebelum shalat (‘Ied). Akan tetapi, diperbolehkan untuk mendahului (dalam mengeluarkannya) sehari atau dua hari sebelum ‘Ied karena memberi keleluasaan bagi yang memberi dan yang mengambil. Adapun zakat yang dilakukan sebelum hari-hari tersebut, menurut pendapat yang kuat dari para ulama adalah TIDAK BOLEH. Berkaitan dengan hal ini ada dua bagian waktu: ◾️ WAKTU YANG DIPERBOLEHKAN yaitu sehari atau dua hari sebelum ‘Ied ◾️ WAKTU YANG UTAMA pada hari ‘ied sebelum shalat. Adapun mengakhirkannya hingga usai melaksanakan shalat, maka hal ini haram (terlarang) dan tidak sah sebagai zakat fitrah. Ini berdasarkan hadits ‘Abdullah Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, وَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ الصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ، وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ الصَّلَاةِفَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ الصَّدَقَاتِ “Barang siapa menunaikannya sebelum shalat, maka zakatnya diterima. Barang siapa menunaikannya setelah shalat, maka itu termasuk dari sedekah.” Kecuali apabila orang tersebut tidak mengetahui (kapan) hari ‘Ied. Misalnya dia berada di padang pasir dan tidak mengetahui kecuali dalam keadaan terlambat atau yang semisal hal itu. maka tidak mengapa baginya untuk menunaikannya setelah shalat ‘Ied, dan itu mencukupi sebagai zakat fitrah.(Diambil dari kitab Majmu’ Fatawa li asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin juz 18 bab “Zakatul Fitr”) Sumber: http://asysyariah.com/seputar-zakat-fitrah/ HUKUM MEMBAYAR ZAKAT FITRAH DI AWAL-AWAL RAMADHAN Zakat fitrah itu berupa makanan pokok masyarakat sekitar. Pada masa sekarang yakni kurma, gandum, dan beras. Apabila kita tinggal di tengah masyarakat yang memakan jagung, maka kita mengeluarkan jagung, kismis, atau aqith (susu yang dikeringkan). Berkata Abu Said al-Khudri radhiallaahu 'anhu berkata, “Dahulu kami mengeluarkan zakat pada masa Rasul Shallallahu ‘alahi wasallam satu sha’ dari makanan, dan makanan pokok kami adalah kurma, gandum, kismis, dan aqith.” Waktu mengeluarkannya adalah pada pagi hari ‘Ied sebelum shalat, berdasarkan perkataan Ibnu ‘Umar radhiallahu ‘anhuma, “Beliau Shallallahu ‘alahi wasallam memerintahkan agar zakat ditunaikan sebelum kaum muslimin keluar untuk shalat,” dan hadits ini marfu’. Dalam hadits Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, فَمَنْ أَدَّاهَا قَبْلَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ زَكَاةٌ مَقْبُولَةٌ, وَمَنْ أَدَّاهَا بَعْدَ اَلصَّلَاةِ فَهِيَ صَدَقَةٌ مِنَ اَلصَّدَقَاتِ. “Barangsiapa yang mengeluarkannya sebelum shalat, itu zakat yang diterima, dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat, maka hal itu (hanyalah) shadaqah.” ◽️Dibolehkan untuk mengawalkan sehari atau dua hari sebelum ‘Ied, dan tidak boleh lebih cepat dari itu. ◽️Karena zakat ini dinamakan zakat fitrah, disandarkan kepada al-fitr (berbuka –masuk Syawal, red). ◽️Seandainya kita katakan boleh mengeluarkannya ketika masuk bulan (Ramadhan), maka namanya zakat shiyam. Oleh karena itu, zakat fitr dibatasi pada hari ‘Ied sebelum shalat, dan diringankan (dimudahkan) dalam mengeluarkannya sehari atau dua hari sebelum ‘Ied. (Diambil dari kitab Majmu’ Fatawa li asy-Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin juz 18 bab “Zakatul Fitr”) http://asysyariah.com/seputar-zakat-fitrah/ SUDAH MEMBAYAR ZAKAT FITRAH DI AWAL RAMADHAN, APAKAH HARUS DIULANG KEMBALI? AlFaqih Asy-Syaikh Ibnu Utsaimin Rahimahullah [ Pertanyaan ] Saya sudah mengeluarkan zakat fithri pada awal Ramadhan di Mesir, sebelum datang ke Mekah. Dan saya sekarang muqim di Mekkah, apakah saya wajib menunaikan zakat fithri lagi? [ Jawaban ] Iya, wajib atasmu untuk  mengeluarkannya lagi karena engkau dulu mengeluarkannya tidak pada waktu (yang  disyariatkan). فهنا زكاة الفطر أضيفت إلى الفطر لأن الفطر سببها ؛ ولأن الفطر وقتها ، ومن المعلوم أن الفطر من رمضان لا يكون إلا في آخر يوم من رمضان ، فلا يجوز دفع زكاة الفطر إلا إذا غابت الشمس من آخر يوم من رمضان ، إلا أنه رُخص أن تُدفع قبل الفطر بيوم أو يومين رخصة فقط ، وإلا فالوقت حقيقة إنما يكون بعد غروب الشمس من آخر يوم من رمضان ؛ لأنه الوقت الذي يتحقق به الفطر من رمضان ، ولهذا نقول : الأفضل أن تؤدى صباح العيد إذا أمكن " Dinamakan zakat fithri, karena diambil dari sebab atau waktu disyariatkannya zakat tersebut. Waktu disyariatkannya adalah fithr (berbuka). Dan telah jelas bahwa fithr adalah hari terakhir Ramadhan (malam satu syawwal). Sehingga tidak boleh untuk mengeluarkan zakat fithri kecuali setelah terbenamnya matahari di akhir bulan Ramadhan (malam satu syawwal). Walaupun ada rukhsah untuk mengeluarkannya sehari atau dua hari sebelumnya, tapi ini cuma sekedar rukhsah (keringanan saja). Dan waktu disyariatkan zakat fithri sesungguhnya adalah dengan selesainya bulan Ramadhan (malam satu syawwal). Oleh karena itu kita katakan : "Yang afdhal adalah dikeluarkan pada waktu shubuh iedul fithri apabila memungkinkan". Disarikan dari Majmu' Fatawa kitab Zakat soal 180 | @fawaidsolo •••• https://bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF] www.alfawaaid.net
4 tahun yang lalu
baca 6 menit

Tag Terkait

zakat-padizakat-uangtakaran-zakat-fitrahzakat-fitrahtempat-mengeluarkan-zakatzakat-usahazakat-rikazdoa-bayar-zakatadab-bayar-zakatbayar-zakatpenerima-zakatzakat-barang-tambangzakat-maduzakat-permataamil-zakatgolongan-penerima-zakatzakat-mal1-sho-zakat-fitrahtimbangan-zakat-fitrahpembayaran-zakatukuran-zakat-fitrahukuran-zakatwajib-zakatwaktu-zakatzakat-fitrah-berbentuk-uangkriteria-wajib-zakatsyarat-wajib-zakatzakat-perdaganganharta-yang-terkena-zakatzakat-profesizakat-hewan-ternakzakatzakat-hewanzakat-emaszakat-perakzakat-buah-buahanhukum-zakatmembayar-zakatzakat-kepada-saudara-perempuanmengambil-zakat-yang-bukan-haknyahukum-zakat-uang-sahamzakat-bangunan-yang-di-sewakanzakat-harta-anak-belum-dewasaukuran-zakat-emaszakat-dengan-barang-yang-sejenishukum-zakat-hutang-dan-propertiapa-hukum-zakatkadar-zakat-fithrukuran-zakat-fithrwaktu-zakat-fithrzakat-fitahzakat-buruhzakat-karyawanhikmah-zakat-fitrahhukum-memberi-hadiah-dengan-uang-zakathukum-zakat-untuk-perbaikan-jalanmembayarkan-hutang-dengan-zakatzakat-untuk-tawanan-musliimhukum-zakat-kepada-orang-yang-tidak-salathukum-zakat-fitrah-kepada-non-muslimhukum-zakat-kepada-orang-kafirhukum-zakat-kepada-mualafzakat-kepada-kepala-sukuzakat-pada-barang-yang-tergadaiketentuan-penerima-zakatzakat-untuk-orang-yang-berhutangdistribusi-zakatpengurus-zakat-mengambil-zakathukum-zakat-diberikan-kepada-pegawaigolongan-yang-menerima-zakatmembangun-perumahan-dengan-dana-zakatmenyalurkan-zakat-kepada-cacat-yang-fakirhukum-zakat-salah-sasaranhukum-seputar-zakat-fitrahzakat-dalam-bentuk-bonuszakat-kepada-satu-orangzakat-untuk-kebutuhan-hidupzakat-untuk-membantu-pernikahanzakat-kepada-orang-gilazakat-kepada-anak-yatimorang-yang-punya-hak-menerima-zakatwajib-mengeluarkan-zakatmemberikan-zakat-secara-langsunghukum-zakat-yang-di-investasikanhukum-menyerahkan-zakat-ke-unicefhukum-zakat-untuk-dana-sosialhukum-menyumbang-palestina-dari-zakatzakat-kepada-kaum-fakirmendistribusikan-zakat-uangpajak-sebagai-zakatmemajukan-pembayaran-zakatmembayar-zakat-keluar-daerahmembayar-zakat-anggota-sukuzakat-kembali-ke-anggota-sukupengeluaran-zakat-barang-titipanmembayar-ganti-zakat-yang-di-curimemakai-uang-zakat-untuk-bisnismengeluarkan-zakatmembeli-barang-dengan-uang-zakatongkos-kirim-zakatzakat-ke-lain-daerahmenambah-mengurangi-zakathukum-terlambat-bayar-zakatapa-boleh-zakat-fitrah-di-tambahberapa-kadar-zakat-fitrahapa-hukum-zakat-fitrah-buat-janinapa-hukum-zakat-fitrahmengeluarkan-zakat-jika-para-mitra-kongsi-bubarmengeluarkan-zakat-dari-harta-mudarabahhukum-zakat-makanan-yang-di-konsumsiapa-hukum-zakat-barang-daganganahli-waris-wajib-mengeluarkan-zakatwajib-zakat-meski-punya-hutangmengeluarkan-zakat-biji-bijianzakat-lahan-yang-di-sewakanhukum-zakat-harta-wakafhukum-zakat-anak-yatim-dan-orang-gilahukum-zakat-penyewaan-propertizakat-tanah-yang-beralih-fungsizakat-tanah-tapi-berhutangzakat-bisnis-properticara-menghitung-zakat-barang-daganganhukum-zakat-uang-pinjaman-propertihukum-zakat-harta-warisanhukum-zakat-harta-titipanapakah-ada-zakat-dari-panen-kayuapakah-ada-zakat-tebuapakah-ada-zakat-kapashukum-zakat-buah-buahanhukum-zakat-kopihukum-zakat-harta-yang-diwakafkanhukum-zakat-uang-kotak-kebajikanhukum-zakat-bagi-uang-daganghukum-bayar-denda-dengan-uang-zakathukum-zakat-dari-uang-pajakzakat-uang-pegawaihukum-zakat-gaji-bonus-tahunanhukum-zakat-gaji-pegawaihitungan-zakat-perhiasanzakat-emas-perhiasancara-zakat-anggurmenyalurkan-zakat-kepada-keluarga-nabizakat-kepada-ayah-mertuametode-zakat-pertanian-bersamakewajiban-mengeluarkan-zakatnisab-minimal-zakat-biji-bijianhukum-zakat-kelincihukum-zakat-kudamembayar-zakat-hewan-ternak-bersamahukum-zakat-kambinghukum-zakat-sapimembayar-zakat-biji-bijianukuran-zakat-biji-bijian-dan-buah-buahanberapakah-besaran-zakat-biji-bijian-dan-buah-buahanhukum-zakat-saimahbersegera-membayar-zakathukum-zakat-ternak-dengan-uanghukum-zakat-dengan-untamengeluarkan-zakat-harta-yang-di-tabungapa-syarat-zakat-haulzakat-kepada-keponakan-perempuanmengambil-zakat-setelah-menjadi-fakirmemberi-zakat-orang-tidak-di-kenalmenunda-zakat-untuk-kebaikanyang-berhak-menerima-zakatkapan-waktu-mengeluarkan-zakatzakat-fitrah-untuk-yayasanhukum-zakat-fitrah-bagi-orang-kafirwaktu-membayar-zakat-fitrahkurang-membayar-zakatzakat-emas-dan-perakhukum-zakat-uangmembayarkan-zakat-anak-yang-belum-baligh-dan-orang-gilapembayaran-dan-pembagian-zakatwajib-membayarkan-zakat-sesegera-mungkinzakat-harus-dibayarkan-dalam-bentuk-harta-yang-diwajibkan-dan-tidak-boleh-menggantinya-dengan-harganya-dalam-bentuk-uangzakat-tidak-sah-tanpa-disertai-niatzakat-fitri