Anak Muda dan Salaf

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

doanya yang terzalimi

Doanya Yang Terzalimi Cepat atau lambat kebenaran pasti terungkap! . Seorang wanita, bekas budak, berkulit hitam, dan sering berada di Masjid Nabi pernah bercerita kepada Ibunda Aisyah.  Hal itu dikarenakan Ibunda Aisyah menanyakan perihal bait syair yang sering diulang-ulangnya. وَيَوْمُ الوِشَاحِ مِن تَعَاجِيبِ رَبِّنَا،... ألَا إنَّه مِن بَلْدَةِ الكُفْرِ أنْجَانِي Hari selendang adalah termasuk keajaiban dari Rabb kita. Ketahuilah! Hari itu adalah hari Dia menyelamatkanku dari negeri kekafiran. Dia adalah seorang budak yang telah dimerdekakan oleh satu kabilah Arab. Walau sudah berstatus merdeka, wanita itu tetap memilih tinggal Bersama mereka. Hingga suatu hari… Seorang gadis kecil dari kabilah itu keluar bermain sambil memakai wi-syah, yaitu sejenis kain selendang, terbuat dari kulit, dibuat sejalin dengan pernak-pernik hiasan, bahkan dengan mutiara. Tanpa disadari wi-syah itu terjatuh. Orang-orang berusaha mencari namun tidak menemukannya. Tuduhan lantas diarahkan kepada wanita tersebut. Mereka menanyainya bahkan memeriksa tubuhnya, bahkan bagian auratnya pun tak lepas dalam pemeriksaan. Di saat semacam itu, seekor burung jenis rajawali terbang rendah menukik sambil melemparkan sesuatu ke arah mereka.  Rupanya wi-syah milik gadis kecil yang dinyatakan hilang. Ternyata ketika wi-syah itu terjatuh, disambar seekor burung karena disangkanya daging. هذا الذي اتَّهَمْتُمُونِي به، زَعَمْتُمْ, وأَنَا منه بَرِيئَةٌ، وهو ذَا هُوَ “ Sudah ini yang kalian tuduhkan terhadap saya! Kalian bilang sayalah yang mencurinya! Padahal saya bersih dari tuduhan tersebut. Ini kan barangnya?! “, kata wanita tersebut keras. Setelahnya, wanita tersebut mengambil keputusan untuk datang menemui Nabi Muhammad dan menyatakan masuk Islam. (HR Bukhari 439) Beberapa pelajaran hidup dari cerita di atas : 1. Kedepankanlah sikap tenang, adem, ayem, dan teduh saat dihadapkan dengan masalah pelik dan rumit. Jangan terburu-buru. Jangan grusa-grusu. Tidak boleh menuduh tanpa bukti akurat. Tidak boleh men-judge sembarangan. Diam adalah pilihan terbaik daripada ikut berbicara padahal hanya kira-kira. Lebih selamat jika diam, timbang ikut-ikutan latah tanpa hujjah. 2. Kebenaran pasti menang, esok atau sekarang. Kebenaran tak bisa ditutup-tutupi walau sempat terhalang tirai. Cepat atau lambat akan terlihat, siapakah yang baik dan siapakah yang jahat. 3. Al Hafiz Ibn Hajar (Fathul Bari 2/192) menyatakan, “ Hadis ini membuktikan bahwa doa orang yang terzalimi termasuk mustajab, walaupun ia kafir. Sebab, kronologi cerita di atas menunjukkan wanita tersebut masuk Islam setelah tiba di kota Madinah” 4. Terkadang kenyataan pahit justru berakhir manis. Wanita tersebut mengalami pelecehan lahir batin. Namun, hal itu justru menyadarkannya bahwa hidup di tengah-tengah masyarakat yang seperti itu tidaklah nyaman. Hingga mendorongnya untuk mencari tempat baru. Dan kota Madinah adalah tempatnya. Di sanalah ia menemukan Islam. 5. Ingatlah selalu bahwa Allah Ta’ala adalah dzat yang maha kuasa. Dia menetapkan hal-hal yang ajaib dan luar biasa. Di luar akal dan nalar manusia. Lihatlah bagaimana Allah membebaskan wanita tersebut dari tuduhan! Burung itu terbang rendah sambil menjatuhkan wi-syah di hadapan mereka semua. Maka, sering-seringlah berdoa dan memohon keajaiban dari Allah Ta’ala. Lendah, 23 Rajab 1443 H/24 Februari 2022 t.me/anakmudadansalaf
3 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

andai-andai padahal andai-andai

Andai-Andai Padahal Andai-Andai Al Hasan al Bashri berpesan . " Janganlah engkau berandai-andai memiliki harta seperti milik si fulan atau si fulan. Karena engkau tidak mengerti, bisa jadi kehancurannya dikarenakan hartanya itu!? " ( Tafsir ath Thabari, no.9243 ) Dunia ini memang menggoda. Sejuta rayuan syahwat ada. Bagai lingkaran yang tak berujung karena terus bersambung. Manusia banyak menjadi korbannya. Melihat si A, andai aku seperti dia. Mendengar tentang si B, lalu berandai bisa sepertinya. Ada si C dengan kemilau dunia, ia andai-andai sama dengan si C. Harta, harta, dan harta. Pangkat, pangkat, dan pangkat. Rumah megah, mobil mewah, berpetak-petak sawah. Sehamparan tanah.  Ah, manusia memang tak berhenti berkhayal untuk terus menambah dan menambah. Berhenti setelah ditanam dalam tanah. Al Hasan al Bashri mengingatkan untuk tidak terlena. Jangan terbuai! Jangan berandai-andai seperti mereka yang engkau anggap hebat, engkau anggap sukses, dan engkau anggap berhasil. Bisa jadi mereka hancur disebabkan yang mereka punya! Sudah banyak rumah tangga yang hancur karena harta. Sudah banyak keluarga berantakan karena harta. Sudah banyak nama baik dan kehormatan terhempas hilang, juga karena harta. Bahkan banyak yang depresi juga bunuh diri karena harta. Banyak persahabatan yang rusak dan pertemanan yang putus dikarenakan harta. Lalu, masihkah berandai-andai menjadi the sultan? Menjadi the crazy rich? Menjadi milyarder? Padahal, mereka tak bahagia. Allah berfirman dalam surat an Nisa 32 ; وَلَا تَتَمَنَّوْا مَا فَضَّلَ اللّٰهُ بِهٖ بَعْضَكُمْ عَلٰى بَعْضٍ "Dan janganlah kamu berandai-andai terhadap karunia yang telah dilebihkan Allah kepada sebagian kamu atas sebagian yang lain" Masjid Alya, 02 Rajab 1443 H/ 02 Februari 2022 t.me/anakmudadansalaf
3 tahun yang lalu
baca 2 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

cerita daurah di lampung, "tidak harus di mimbar"

 .( 99 ) Tidak Harus Di Mimbar Ada sesi perkenalan antar peserta dalam kajian di Pondok As Sunnah Blambangan Umpu, Way Kanan, Lampung. Kenapa? Rupanya sesama peserta kajian, tidak semua saling mengenal. Merinding dan terharu saat mengikuti sesi yang masing-masing menyebut nama dan daerah asalnya. Banyak peserta dari Kotabumi dan Batumarta. Tentunya dari Way Kanan sendiri lah yang paling dominan. Ada peserta dari Liwa, dari Ranau, juga dari Kalianda. Saya baru pertama kali mendengar sebuah pulau kecil bernama Legundi, saat berkenalan dengan seorang peserta. Untuk sampai di Pulau Legundi, perjalanan laut kurang lebih 1,5 jam mesti ditempuh dari Dermaga Ketapang, Lampung. " Ada salafy di sana? ", saya bertanya. " Ada satu. Kakak saya. Karena saya sendiri sudah menetap di Way Kanan ", katanya. Subhanallah! Dakwah Salaf benar-benar telah tersebar. Semuanya semata-mata karunia dari Allah Ta'ala. Media sosial memiliki peran yang tak bisa dikecilkan. Persebaran info-info kajian Salaf begitu cepat menjalar. Poster-poster, potongan-potongan audio, dan artikel-artikel ilmiah bisa menembus batas. Walhamdulillah Untukmu yang sendirian di Pulau Legundi; bersabarlah dan teruslah berdakwah. Ingatlah, berdakwah tidak harus di atas mimbar. Berdakwah yang terbaik adalah dengan akhlak mulia. As Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali menegaskan,  " Berhias dengan akhlak Islam yang luhur akan berpengaruh besar dan luas dalam penyebaran Islam di tengah-tengah masyarakat. Seperti ; jujur, amanah, rendah hati, dan bersikap bijak dalam meniti dakwah ilallah" " Jangan engkau kira, Islam dapat tersebar dengan pedang saja. Sebagaimana tergambar oleh sebagian orang", lanjut beliau. Syaikh Rabi' menambahkan, " Islam dapatlah tersebar luas melalui akhlak mulia yang melekat pada diri para sahabat. Mereka dididik oleh Rasulullah untuk berakhlak terluhur dan tertinggi, melalui proses terbaik. Hal itu menjadi faktor pendorong terbesar dan daya tarik terkuat umat manusia mau menerima Islam" ( Al Lubab 11/12) Ibnu Katsir saat menafsirkan surat Al Fath 29, menyebutkan pernyataan Imam Malik, " Telah sampai berita kepadaku bahwa orang-orang Nasrani jika mensaksikan para sahabat Nabi yang ikut menaklukan wilayah Syam, mereka mengatakan, " Demi Allah! Mereka (para sahabat Nabi) lebih baik dibandingkan kaum hawaariyyin, menurut berita yang kami terima" Dalam kitab yang sama halaman 288, Syaikh Rabi' mengatakan, " Akhlak luhur seperti ; jujur, senang berbuat baik, suka membantu, takwa, sabar, berlapang dada, bersikap luwes termasuk saat praktek jual beli, dan dalam semua aktivitas" Beliau melanjutkan, " Hal-hal di atas sangat luar biasa. Pengaruhnya begitu luas dalam kehidupan umat Islam. Jangan meremehkan nya! Mari kita laksanakan sebagaimana ajaran Islam lainnya kita laksanakan" " Banyak orang meremehkan urusan akhlak. Wal 'iyaadzu billah" Saudaraku, apabila engkau telah berusaha sebagaimana arahan ulama untuk berdakwah melalui akhlak mulia, maka janganlah takut walau engkau sendirian. Jangan bersedih, meski engkau sendirian. Berdakwahlah dengan akhlak yang baik. Jadilah pribadi yang jujur, terpercaya, dan amanah. Jadilah figur yang senang membantu dan menolong orang lain. Jadilah orang yang santun dan sopan dalam berbicara dan bersikap. Semoga Allah membukakan pintu hidayah melalui dirimu. Bakauheni, 8 Jumadal Akhir 1443 H/ 11 Januari 2022 t.me/anakmudadansalaf
3 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

renungan : bertahan bagai ikan

Bertahan Bagai Ikan Ibukota Jakarta dan kota-kota penyangga yang sebelah bersebelah sungguh terasa berbeda. Suasana dan nuansa nya punya berlain warna. Jarak kilometernya bukan rumus tentang cepat atau lambat. Ruang sela antar wilayah tidak menunjukkan lama waktu dan tempo geraknya. Ada banyak variabel di sana. Kemacetan yang selalu tak terduga. Kepadatan yang terus berubah irama. Juga mengenai penguasaan medan dan jalan-jalan penghubung. Genap sudah! Ini Jakarta! Ada banyak residu waktu. Ada pula sedimentasi kesempatan yang terbuang. Mulai dari hulu hingga menuju hilir. Ada muara kehidupan yang terpinggirkan. Pantaslah jika kulturnya khas. Persaingan keras, gesekan yang seolah terbiasakan, egoisme, dan bujuk rayu dunia yang selalu menjanjipalsukan kepuasan. Hedonistik . saat kesenangan materi menjadi tujuan utama, bahkan satu-satunya. Namun, di celah sempitnya hingar bingar ibukota. Di sudut yang terimpit. Ada sabana kehidupan. Ada telaga-telaga kecil yang memancarkan kedamaian. Majlis ilmu tersebar dan diselenggarakan oleh Ahlus Sunnah. Semangat thalabul ilmi ibarat api yang menolak padam. Kajian-kajian berlandaskan manhaj Salaf menjadi telaga untuk ikan-ikan. Ibnul Qayyim ( Miftah Daris Sa'adah 1/362 ) menegaskan hakikat kebahagiaan, yaitu ilmu yang bermanfaat. Ilmu agama yang selalu menemani di berbagai keadaan. Ilmu agama adalah teman setia dalam perjalanan. Lalu kenapa banyak orang tak tergerak mencari ilmu agama? Ibnul Qayyim menerangkan, " Sebab, ilmu agama tak mungkin diperoleh melainkan harus melewati jembatan kelelahan" Dunia dan mengejarnya sangatlah melelahkan. Jika pun tercapai, tidak bisa membayarkan lelah. Menuntut ilmu agama pun melelahkan. Bedanya, lelah itu akan terlunaskan dengan kedamaian yang kekal. Menurut Ibnul Qayyim, hati tidak mungkin lepas dari 2 jenis penyakit, yakni syahwat dan syubhat. Terkadang kombinasi keduanya. Semuanya diakibatkan kejahilan. و دواؤها العلم " Hanya satu obatnya ; ilmu agama", terang Ibnul Qayyim. Kesenangan syahwat dan kepuasan bersyubhat, adalah tantangan berat di perkotaan. Walau di manapun demikian, termasuk yang di desa. Hidup di tengah-tengahnya ibarat ikan yang terlepas dan terpisahkan dari air. Agar tetap bertahan hidup, ia harus berjuang untuk menemukan air. وبالجملة فالعلم للقلب مثل الماء للسمك " Kesimpulannya ; ilmu agama dan hati ibarat air dan ikan " , kata Ibnul Qayyim ( Miftah Daris Sa'adah 1/111 ) Jika tidak menghadiri majlis-majlis ilmu agama, akhirnya akan mati walau perlahan-lahan. Bukan mati orangnya, namun hatinya yang akan mati. Persis ikan yang terpisahkan dari air. Seberapa lama akan bertahan, ujungnya pun mati juga. Alhamdulillah semarak kajian-kajian ilmu meniupkan harum semerbak. Salut dan apresiasi buat saudara-saudara semanhaj yang berjuang untuk membuat telaga-telaga ilmu. Teriring doa dan terpanjatkan harapan ; semoga kita semua tetap istiqamah di atas Sunnah, di atas cinta kepada majlis ilmu, di atas Islam. Jakarta, 19 Desember 2021  t.me/anakmudadansalaf
3 tahun yang lalu
baca 3 menit