Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

si pandir yang hanya bisa mencibir

3 tahun yang lalu
baca 3 menit

Si Pandir Yang Hanya Bisa Mencibir


Bercerita-cerita dengan Asatidzah dan saudara-saudara semanhaj di Baubau tentang perkembangan dakwah Salaf yang menyebar dan mengalir hingga pelosok desa, pesisir pantai, di kampung-kampung perbukitan, dan pulau-pulau sekitar.

SOP nya sudah jelas. Juklak dan juknisnya terang. Semuanya telah dibimbingkan oleh Nabi Muhammad ﷺ.

Bersabar dalam berdakwah adalah langkah yang tidak bisa ditawar. Selalu mempelajari dan meneliti latar belakang masyarakat harus dilakukan agar materi dapat diterima dengan baik.

Berdoa kepada Allah Ta'ala jangan dilupa. Harus selalu berpasrah diri kepada-Nya! Selalu berusaha sadar bahwa hidayah adalah milik Allah yang diberikan hanya kepada yang Dia kehendaki. 

Tugas kita sebatas menyampaikan sebaik-baiknya. Sehikmah-hikmahnya.

Realita memang tak selalu seindah angan-angan.

Tidak jarang, berdakwah ke masyarakat luas, dihadapkan dengan orang-orang pandir.

Siapa si pandir itu?

Orang bodoh namun tidak mengakui kebodohannya. Bebal dan sulit mengerti. Disampaikan berulang kali, tetap saja tidak ingin memahami. Si pandir adalah profil yang mau sesenang hati, tanpa menimbang baik buruk, maslahat madarat. Si pandir tidak bisa senang jika suasana tenang.

Marilah menikmati beberapa bait syair yang dinisbatkan kepada Imam Syafi'i.

إِذا نَطَقَ السَفيهُ فَلا تَجِبهُ  فَخَيرٌ مِن إِجابَتِهِ السُكوتُ

فَإِن كَلَّمتَهُ فَرَّجتَ عَنهُ   وَإِن خَلَّيتَهُ كَمَداً يَموتُ

Jika si pandir ikut berbicara, tidak perlu engkau layani.

Lebih baik didiamkan, daripada menanggapi

Jika engkau balas, sama artinya engkau membuatnya senang hati

Namun bila engkau abaikan, ia pasti terdiam mati

( ad Diwan hal. 38)

يُخاطِبُني السَفيهُ بِكُلِّ قُبحٍ  فَأَكرَهُ أَن أَكونَ لَهُ مُجيبا

يَزيدُ سَفاهَةً فَأَزيدُ حِلماً  كَعودٍ زادَهُ الإِحراقُ طيبا

Si pandir berbicara kepadaku dengan penuh benci

Aku sendiri tidak mau melayani

Walau si pandir semakin pandir, justru aku ingin terus menahan diri

Ibarat kayu gaharu, jika dibakar malah semakin mewangi

( ad Diwan hal.20 )

قل بما شئت في مسبة عرضي  فسكوتي عـن اللئيم جواب

 ما أنا عادم الجواب ولكن  ما ضر الأسد أن تجيب الكلاب

Cacimakilah aku sesuka hati

Diamku kepada si pandir adalah jawaban pasti

Bukannya aku tidak mampu menjawab, akan tetapi...

Terhadap gonggongan anjing, tak mengapa bila singa tidak melayani

( ad Diwan hal 30-31 )


Alangkah menyejukkan bait-bait syair di atas! 

Jika nasihat bijak di dalamnya tidak dilaksanakan, apa yang akan dirasakan?

Hati sempit. Dada sesak. Pikiran selalu terganggu. Fokus berdakwah malah buyar. Energi terbuang sia-sia. Waktu habis percuma.

Lebih dari itu semua, ada firman Allah di dalam Al Quran yang patut selalu diingat, yaitu ;

وَعِبَادُ الرَّحْمَٰنِ الَّذِينَ يَمْشُونَ عَلَى الْأَرْضِ هَوْنًا وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

" Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu;  (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil berbicara buruk kepada mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) kedamaian. ( QS al Furqan ayat 63 )

Demikianlah bekal berdakwah di tengah-tengah masyarakat awam. Masing-masing dihadapi sesuai kondisi dan harus syar'i. Bersabar adalah kata kunci. Jangan terseret emosi!

Kulonprogo, 14 Desember 2021

🌍 https://t.me/anakmudadansalaf/500

Oleh:
Atsar ID