Ibnul Jauzi berkata :
Celaka engkau!
Saat diuji dengan sedikit harta, engkau memohon-mohon kepada-Nya. Ketika di tengah malam merasa sakit, engkau berkeluh kesah kepada-Nya.
Engkau menuntut agar keinginan-keinginanmu terpenuhi, sementara hak-hak Allah tidak engkau berikan!
وَيۡلٌ لِّلۡمُطَفِّفِيۡنَ
Celakalah bagi orang-orang yang curang (dalam menakar dan menimbang)! ( al Muthafifin, 1 ) ( Shaidul Khatir, hal.396 )
Wallahul musta'an! Manusia, manusia. Begitulah kita!
1. Manusia serba ingin instan. Apa yang ia inginkan, maunya terwujud langsung. Tidak pakai lama. Sekarang ya sekarang.
Sudah begitu, rapuh lagi! Gampang patah hati. Mudah menyerah. Lemah. Ketika apa yang ia inginkan tidak langsung terjadi, tidak kunjung terpenuhi, seketika itu juga jengkel, marah, dan menimpakan kesalahan kepada orang lain.
2. Manusia seringkali lupa bahwa keinginan yang diharapkan harus selalu melalui proses perjuangan. Tentu dengan usaha yang mesti dilakoni. Tidak ujug-ujug ada.
Nah, perjuangan itu menjadi penilaian sendiri. Jujur ataukah dusta? Sungguh-sungguh atau hanya setengah hati? Beneran ataukah boongan?
Maka, jangan pernah berhenti berjuang! Jangan lelah berikhtiar!
3. Manusia memang egois. Ia menuntut hak-haknya dipenuhi bahkan bila perlu dilebihi. Padahal kewajiban-kewajiban nya ia abaikan bahkan cenderung ia kurang-kurangi.
Sebagai suami. Selaku istri. Statusnya anak. Kedudukannya orangtua. Dan seterusnya.
Bahkan sebagai hamba/makhluk, ia pun demikian.
Persis ucapan Ibnul Jauzi di atas!
4. Rumusnya sederhana : jika hamba mengingat Allah, niscaya Allah selalu mengingatnya. Bila hamba bersyukur, pasti Allah menambahkan nikmat untuknya. Jika hamba mau mendekat kepada Allah, tentu Allah menyayanginya.
Namun, engkau ingin kedamaian, tapi engkau jauhi majlis ilmu; tempatnya kedamaian.
Engkau berharap ketenangan, tetapi engkau menghindari rumah Allah, yaitu masjid.
Engkau ingin ketentraman, tetapi engkau jarang membaca ayat-ayat Nya.
Engkau berharap kelapangan hati, namun engkau seakan tak mau bertemu dengan orang-orang saleh, yakni teman-teman ngaji.
Begitulah manusia!
Lendah, 10 Jumat Rajab 1443 H/11 Feb 2022
t.me/anakmudadansalaf