( 98 )
Suara aamiiiin menggema. Menggetarkan namun menentramkan. Suara aamiiiin yang diucap bersama di salat Maghrib oleh 1.000 an jamaah. Iya, sehari-hari salat berjamaah di Masjid Dhiyaus Salaf diikuti oleh 1.000 an jamaah.
Pondok Dhiyaus Salaf terletak di kecamatan Lubai Ulu kabupaten Muara Enim, Sumatra Selatan. Masyarakat sekitar sudah akrab menyebutnya dengan Pondok Karangmakmur.
Setahu saya, Pondok Karangmakmur adalah pondok Salafy dengan jumlah jiwa terbanyak yang menetap di sekitarnya. Lebih dari 3.000 jiwa dari hampir 700 KK.
Di atas area 24 hektar, fasilitas pondok dan pemukiman didirikan. Terlihat sederhana namun cukup menggambarkan ada rencana matang yang sudah dipersiapkan.
Ada ratusan hektar kebun karet dan lainnya yang juga dimiliki pondok dan pribadi-pribadi. Maka, Pondok Karangmakmur adalah kota kecil nan makmur di tengah-tengah hamparan hutan.
Masyarakat sekitar sudah sangat familiar. Mereka menaruh hormat kepada komunitas Salafy Karangmakmur. Interaksi dengan masyarakat sangat aktif, termasuk bidang ekonomi. Sebab, merekalah profil Salafy yang berdiri mandiri.
Atensi pemerintah daerah sangat positif. Banyak kegiatan yang bersifat sosial diselenggarakan dengan mengandalkan komunitas Salafy Karangmakmur.
Belum terlalu lama, pemerintah desa meminta komunitas Salafy Karangmakmur untuk bersih-bersih pasar desa. Dengan jumlah terhitung besar, bersih-bersih pasar dapat diselesaikan dalam waktu singkat.
Alhamdulillah kegiatan dakwah dan tarbiyah (pendidikan) berjalan baik. Kajian-kajian rutin diselenggarakan di internal untuk memberikan siraman rohani supaya tidak kering dan gersang.
Adapun dakwah keluar, Pondok Karangmakmur sangat luas daerah jelajahnya. Walhamdu lillah wahdah
Mulai dari Palembang Kota hingga Banyuasin, Tebing Tinggi, Lahat, Prabumulih, dan Musi Banyuasin. Dakwah Salaf menyebar sampai OKU, OKI, Pagar Alam, Lubuklinggau, bahkan Curup di Bengkulu. Beberapa wilayah di Jambi dan Lampung pun turut merasakan.
Ada suasana damai terasa selama di sana. Sekian salafiyin dari berbagai penjuru bertemu dan menetap di situ.
" Ada rencana pulang kampung?" , saya bertanya kepada seorang teman di sana.
Ia menjawab, " Tidak. Sudah nyaman di sini. Sebelum dan sesudah kerja ada taklim rutin. Senang di lingkungan orang-orang baik".
* * *
Imam Syafi'i pernah mengatakan ;
أُحِبُّ الصالِحينَ وَلَستُ مِنهُم لَعَلّي أَن أَنالَ بِهِم شَفاعَه
وَأَكرَهُ مَن تِجارَتُهُ المَعاصي وَلَو كُنّا سَواءً في البِضاعَه
Aku mencintai orang-orang saleh
Sekalipun aku bukan orang saleh
Semoga dengan sebab (mencintai)mereka
Ku meraih syafaat.
Aku membenci orang yang dagangannya kemaksiatan
Sekalipun dagangan kami
sama tidak beda
Hasan al Bashri berkata ;
استكثروا من الأصدقاء المؤمنين فإن لهم شفاعة يوم القيامة
”Perbanyaklah berteman dengan orang-orang yang beriman. Karena mereka memiliki syafaat pada hari klamat.” (Ma’alimut Tanzil 4/268)
Imam Muslim ( no.183 ) meriwayatkan dari sahabat Abu Said al Khudri tentang orang-orang beriman yang telah selamat dari neraka. Mereka memohon kepada Allah agar teman-temannya yang berada di dalam neraka agar dikeluarkan.
"Wahai Rabb kami, mereka dulu berpuasa bersama kami. Mereka salat bersama kami. Mereka berhaji bersama kami", mereka dibela di hadapan Allah Ta'ala.
Maka dikatakanlah ;
أَخْرِجُوا مَنْ عَرَفْتُمْ
" Keluarkan (dari neraka) orang-orang yang kalian kenal"
Al Lajnah Ad Daimah yang diketuai Syaikh Bin Baz (15.920) menerbitkan fatwa; " Orang-orang saleh akan memberi syafaat pada hari kiamat, apabila Allah mengizinkan untuk mereka dan yang diberi syafaat termasuk kaum muslimin"
Oleh karenanya, pilih-pilihlah teman! Cari dan dekati orang saleh. Hiduplah di lingkungan orang-orang saleh. Sebab, yang berteman dengan penjual minyak wangi, akan ikut mewangi juga.
Way Kanan, 8 Jumadal Akhir 1443 H/ 11 Januari 2022.
t.me/anakmudadansalaf