Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

cerita daurah di lampung, "tidak harus di mimbar"

3 tahun yang lalu
baca 3 menit

 ( 99 )

Tidak Harus Di Mimbar

Ada sesi perkenalan antar peserta dalam kajian di Pondok As Sunnah Blambangan Umpu, Way Kanan, Lampung.

Kenapa?

Rupanya sesama peserta kajian, tidak semua saling mengenal.

Merinding dan terharu saat mengikuti sesi yang masing-masing menyebut nama dan daerah asalnya.

Banyak peserta dari Kotabumi dan Batumarta. Tentunya dari Way Kanan sendiri lah yang paling dominan. Ada peserta dari Liwa, dari Ranau, juga dari Kalianda.

Saya baru pertama kali mendengar sebuah pulau kecil bernama Legundi, saat berkenalan dengan seorang peserta. Untuk sampai di Pulau Legundi, perjalanan laut kurang lebih 1,5 jam mesti ditempuh dari Dermaga Ketapang, Lampung.

" Ada salafy di sana? ", saya bertanya.

" Ada satu. Kakak saya. Karena saya sendiri sudah menetap di Way Kanan ", katanya.

Subhanallah! Dakwah Salaf benar-benar telah tersebar. Semuanya semata-mata karunia dari Allah Ta'ala.

Media sosial memiliki peran yang tak bisa dikecilkan. Persebaran info-info kajian Salaf begitu cepat menjalar. Poster-poster, potongan-potongan audio, dan artikel-artikel ilmiah bisa menembus batas. Walhamdulillah

Untukmu yang sendirian di Pulau Legundi; bersabarlah dan teruslah berdakwah. Ingatlah, berdakwah tidak harus di atas mimbar. Berdakwah yang terbaik adalah dengan akhlak mulia.

As Syaikh Rabi' bin Hadi al Madkhali menegaskan, 

" Berhias dengan akhlak Islam yang luhur akan berpengaruh besar dan luas dalam penyebaran Islam di tengah-tengah masyarakat. Seperti ; jujur, amanah, rendah hati, dan bersikap bijak dalam meniti dakwah ilallah"

" Jangan engkau kira, Islam dapat tersebar dengan pedang saja. Sebagaimana tergambar oleh sebagian orang", lanjut beliau.

Syaikh Rabi' menambahkan, " Islam dapatlah tersebar luas melalui akhlak mulia yang melekat pada diri para sahabat. Mereka dididik oleh Rasulullah untuk berakhlak terluhur dan tertinggi, melalui proses terbaik. Hal itu menjadi faktor pendorong terbesar dan daya tarik terkuat umat manusia mau menerima Islam" ( Al Lubab 11/12)

Ibnu Katsir saat menafsirkan surat Al Fath 29, menyebutkan pernyataan Imam Malik, " Telah sampai berita kepadaku bahwa orang-orang Nasrani jika mensaksikan para sahabat Nabi yang ikut menaklukan wilayah Syam, mereka mengatakan, " Demi Allah! Mereka (para sahabat Nabi) lebih baik dibandingkan kaum hawaariyyin, menurut berita yang kami terima"

Dalam kitab yang sama halaman 288, Syaikh Rabi' mengatakan, " Akhlak luhur seperti ; jujur, senang berbuat baik, suka membantu, takwa, sabar, berlapang dada, bersikap luwes termasuk saat praktek jual beli, dan dalam semua aktivitas"

Beliau melanjutkan, " Hal-hal di atas sangat luar biasa. Pengaruhnya begitu luas dalam kehidupan umat Islam.

Jangan meremehkan nya! Mari kita laksanakan sebagaimana ajaran Islam lainnya kita laksanakan"

" Banyak orang meremehkan urusan akhlak. Wal 'iyaadzu billah"

Saudaraku, apabila engkau telah berusaha sebagaimana arahan ulama untuk berdakwah melalui akhlak mulia, maka janganlah takut walau engkau sendirian. Jangan bersedih, meski engkau sendirian.

Berdakwahlah dengan akhlak yang baik. Jadilah pribadi yang jujur, terpercaya, dan amanah. Jadilah figur yang senang membantu dan menolong orang lain. Jadilah orang yang santun dan sopan dalam berbicara dan bersikap. Semoga Allah membukakan pintu hidayah melalui dirimu.

Bakauheni, 8 Jumadal Akhir 1443 H/ 11 Januari 2022

Cerita Daurah di Lampung, "Tidak Harus Di Mimbar"

t.me/anakmudadansalaf