Aqidah

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hukum mendoakan rahmat untuk ahlul bid'ah

Hukum Mendoakan Rahmat Untuk Ahlul Bid'ah Oleh Asy Syaikh Al 'Allamah Zaid Al Madkhali rahimahullah . Soal: Semoga Allah berbuat baik kepada anda. Apa hukum mendoakan Ahlul Bid'ah, dan mendoakan rahmat untuk mereka?  Dan apakah mengulang-ulang celaan terhadap Ahlul Bid'ah dinilai sebagai ghibah yang dilarang? Jawab: Ahlul bid'ah ada dua pembagian: Ahlul bid'ah yang kufur yaitu bid'ah-bid'ah mereka yang sampai mengkafirkan mereka dan mengeluarkan mereka dari Islam. Seperti Kuburiyun, para penyembah kubur, dan para pelaku istighatsah terhadap wali-wali —dan selain mereka— dari orang-orang yang mencela agama, dan sejenis itu dari bid'ah-bid'ah yang itu adalah kekufuran, maka mereka ini tidak ada kebaikan padanya, dan didoakan kejelekan untuknya, karena mereka adalah orang-orang kafir. Dan Ahlul bid'ah yang fasik dari kalangan orang-orang fasik yang bukan kekafiran, seperti Pengikut Hizbi-Hizbi, dan pengaturan-pengaturan yang menyelisihi manhaj Ahlussunnah wal Jama'ah dalam bab Jihad, dan dalam bab nasehat, dan dalam bab amar ma'ruf, dan dalam bab wala berloyalitas dan semisal itu, maka mereka ini, iya didoakan kebaikan untuknya dengan berupa hidayah, oleh karena itu apabila mereka meninggal sedangkan mereka di atas Islam, maka tidak mengapa bagi siapa saja yang hendak mendoakan rahmat untuk mereka, lalu dia katakan: rahimahullah (semoga Allah merahmatinya). Namun tidak dia umumkan dan tidak dia sebarkan secara terbuka, karena Shahibul Bid'ah itu termasuk musuh-musuh Ahlussunnah, sehingga ahlussunnah jangan menampakan menyayangkan akan kehilangannya, karena kematiannya adalah kebaikan bagi penduduk bumi dari pada kehidupannya, jadi dengan hukum Islam untuknya hendaklah mendoakan rahmat antara dia dan dengan dirinya sendiri saja, maka hal itu jangan diumumkan, karena bahaya ahlul bid'ah itu jelas dan diketahui oleh Ahlussunnah dan perlawanan mereka terhadapnya. Kemudian pembicaraan tentang mereka dengan bertujuan memberikan peringatan tahdzir dari kebid'ahan-kebid'ahan mereka dan ketertipuan dari penyeretan hawa-hawa nafsu mereka, maka ini bukanlah termasuk ghibah yang dilarang, namun itu hanyalah termasuk nasehat bagi kaum muslimin, dan oleh karena ini datang seorang lelaki kepada imam Ahmad rahimahullah, lalu berkata: "Wahai Abu Abdillah sesungguhnya berat bagiku untuk mengatakan : "Fulan begini ..dan Fulan begitu dari kalangan Ahlul Bid'ah."  Beliau menjawab: "Bila kamu diam dan saya diam, maka kapan akan jelas kebenaran itu bagi orang yang bodoh?! Jadi sudah seharusnya dijelaskan. Menyebutkan apa yang ada pada mereka berupa pencacatan dan bid'ah-bid'ah yang menyelisihi sunnah-sunnah, maka terhadap mereka bukan lah termasuk ghibah, karena sesungguhnya mereka, mereka itu lah sebagai sebab dalam penyelisihannya mereka kepada Ahlussunnah wal Jama'ah, maka pembicaraan tentang mereka ini adalah sebuah nashihat. Dan bagi yang berbicara hendaknya dia mengetahui tentang bid'ah-bid'ah mereka dengan menelitinya, dan hendaknya menjadi orang yang tahu tentang Sunnah, dan hendaknya ikhlas bertujuan mengharapkan Wajah Allah dengan melakukan pembicaraan tentang mereka guna memperingatkan manusia dan agar mereka selamat dari bid'ah-bid'ahnya. Dan banyak pada apa yang kamu temui di kalangan Ulama yang mulia, mereka memperingatkan dari Ahlul bid'ah, dan memberi wasiat untuk manusia agar menjauh dari mereka, sampai-sampai sebagiannya ada yang berkata padahal dia seorang imam: "Saya makan di sisi Yahudi dan Nashrani dan saya tidak makan di sisi pelaku bidah." Dan tidaklah hal itu terjadi kecuali karena besarnya bahaya Mubtadi' Pemuka kebid'ahan. Dan Salaf, memboikot mereka dalam keadaan di saat hidup dan mati. Al Ajwibah Al Atsariyah Sumber: https://bit.ly/3lE0nij Alih bahasa: Mift@h_Udin✍️ Kawunganten, Selasa 1 Rabi'ust Tsani 1442 H https://t.me/salafykawunganten/2845
4 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

kenikmatan yang akan didapatkan wanita di dalam surga

SEDIKIT FAEDAH TENTANG KENIKMATAN YANG AKAN DIRASAKAN KAUM WANITA DI DALAM SURGA Kaum beriman pastinya memiliki rindu dan keinginan kuat untuk masuk ke dalam surga. Bagaimana tidak sedang di surga nanti segala penat, letih, dan berbagai kedukaan akan sirna seluruhnya. .  وَقَالُوا الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنَّا الْحَزَنَ ۖ إِنَّ رَبَّنَا لَغَفُورٌ شَكُورٌ • الَّذِي أَحَلَّنَا دَارَ الْمُقَامَةِ مِن فَضْلِهِ لَا يَمَسُّنَا فِيهَا نَصَبٌ وَلَا يَمَسُّنَا فِيهَا لُغُوبٌ  "Dan mereka berkata, 'Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan duka cita dari kami. Sesungguhnya Tuhan kami benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. Yang menempatkan kami dalam tempat yang kekal (surga) dari karunia-Nya. Di dalamnya kami tiada merasa lelah dan tiada pula merasa lesu.'." QS. Fathir: 34-35 Di sini kita akan berbicara sedikit secara khusus tentang nikmat surga yang diperuntukkan bagi kaum wanita. Pada Allah saja kita mohon petunjuk. ✅ NIKMAT SURGA BAGI LAKI-LAKI DAN PARA WANITA DI SURGA SAMA SELURUHNYA  Berbagai macam makanan nan lezat, minuman yang nikmat, pakaian-pakaian indah, perhiasan, berbagai pemandangan menakjubkan, serta istana istana megah lagi mewah yang kesemuanya tak mungkin terlukiskan dengan kalimat atau terbayangkan dalam benak manusia keseluruhannya diberikan Allah untuk semua yang masuk ke dalam surga, baik laki-laki atau wanita.  وَمَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ يُرْزَقُونَ فِيهَا بِغَيْرِ حِسَابٍ "Dan barang siapa mengerjakan amal shalih baik laki-laki maupun perempuan sedang ia dalam keadaan beriman, maka mereka akan masuk surga, mereka diberi rezeki (kenikmatan) di dalamnya tanpa batas." QS. Ghafir: 40 Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah berkata saat menarik sejumlah faedah dari ayat ini,  "Laki-laki tidak mendapat pahala (kenikmatan surga) lebih banyak dari wanita dan wanita juga tidak mendapatkan nikmat yang lebih banyak dari laki-laki." (Tafsir Surah Ghafir, hlm. 321) Yang jadi pembeda satu dengan yang lain dalam hal jenis ialah tingkatan taqwa seseorang sewaktu di dunia.  Bagi semua yang masuk surga baik laki-laki maupun wanita mereka dapatkan apapun dari segala yang mereka mau.  وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا مَا تَدَّعُونَ "Di dalam surga kamu memperoleh semua yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa saja yang kamu minta." QS. Fushshilat: 31 Berkata Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah,  "Semua kenikmatan yang diinginkan manusia maka ada di surga. Semua nikmat yang dia cari maka tersedia di surga." (Syarah Riyadhus Shalihin, VI/723) ✅ BAGI MEREKA YANG MASUK SURGA ISTRI ISTRI YANG CANTIK JELITA Untuk para lelaki yang beriman, Allah mempersiapkan wanita wanita cantik jelita di dalam surga yang Dia ciptakan sebagai pasangan bagi mereka dan bagian dari beragam kenikmatan surga lainnya.  إِنَّا أَنشَأْنَاهُنَّ إِنشَاءً • فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا • عُرُبًا أَتْرَابًا • لِّأَصْحَابِ الْيَمِينِ  "Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari) dengan langsung. dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan. Penuh cinta lagi sebaya umurnya. (Kami ciptakan mereka) untuk golongan kanan." QS. Al-Waqi'ah: 35-38 Perincian tentang sifat wanita surga banyak tersebar dalam Al-Qur'an dan hadits-hadits Rasulullah ﷺ.  ✅ BAGAIMANA DENGAN WANITA?  Tidak ada dalil yang menunjukkan bahwa Allah menciptakan laki-laki surga untuk wanita beriman yang masuk surga seperti halnya Allah ciptakan bidadari untuk laki-laki beriman. Dan layak diingat bahwa,  لَا يُسْأَلُ عَمَّا يَفْعَلُ وَهُمْ يُسْأَلُونَ "Allah tidak ditanya tentang apa yang Dia lakukan tapi merekalah (makhluk) yang akan ditanyai (tentang perbuatan mereka)." QS. Al-Anbiya': 23 Dan bukan maknanya bahwa wanita yang tidak mempunyai pasangan di dunia berarti juga tidak mendapatkan pasangan hidup di surga. Bahkan mereka para wanita akan mendapatkan pasangan terbaik dari kalangan manusia.  Al-Allamah Al-Utsaimin rahimahullah mengatakan,  وإذا لم تتزوج في الدنيا فإن الله - تعالى - يزوجها ما تقر به عينها في الجنة، فالنعيم في الجنة ليس مقصورا على الذكور، وإنما هو للذكور والإناث، ومن جملة النعيم الزواج. "Apabila seorang wanita dia belum menikah saat di dunia maka Allah ta'ala akan menikahkan dia di surga dengan laki-laki yang akan membuat sejuk matanya. Karena nikmat surga tidak terbatas untuk laki-laki bahkan untuk laki-laki dan wanita. Dan termasuk nikmat surga ialah memiliki pasangan." (Majmu' Fatawa wa Rasa'il, II/53) Hal ini juga yang akan didapat oleh seorang wanita yang suaminya -wal 'iyaadzu billah- masuk neraka, jika dia ingin maka Allah akan berikan padanya suami yang pasti membuat hatinya puas dan lapang (Baca: Majmu' Fatawa wa Rasa'il, II/52). Baca : Kisah Pemuda Perindu Surga ✅ BERSAMA SIAPA SEORANG WANITA YANG BERSUAMI KELAK DI DALAM SURGA Seorang wanita ahli jannah yang bersuami dalam konteks suaminya juga masuk surga memiliki TIGA KEADAAN: 1. Dia meninggal dunia lebih dulu dari suaminya  2. Suaminya meninggal lebih dulu lalu dia tidak menikah lagi Pada dua keadaan di atas maka dia akan menjadi istri dari suaminya tersebut.   Asy-Syaikh Muhammad Al-Utsaimin rahimahullah berkata,  إذا مات رجل وزوجته وكانا من أهل الجنة فإنها تبقى زوجةً له، قال الله تعالى: رَبَّنَا وَأَدْخِلْهُمْ جَنَّاتِ عَدْنٍ الَّتِي وَعَدتَّهُمْ وَمَن صَلَحَ مِنْ آبَائِهِمْ وَأَزْوَاجِهِمْ وَذُرِّيَّاتِهِمْ ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ "Bila seorang lelaki dan istrinya meninggal dunia dan keduanya termasuk penduduk surga maka wanita tersebut tetap akan menjadi istrinya. Allah ta'ala berfirman (menyebutkan doa Para Malaikat), "Wahai Rabb kami, dan masukkanlah mereka ke dalam surga 'Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka dan orang-orang yang shalih di antara bapak bapak mereka, istri istri mereka, dan keturunan mereka semua. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." QS. Ghafir: 8 (Fatawa Nuur 'alad Darb, I/285) 3. Suaminya meninggal lebih dulu lalu dia menikah lagi Jika kedua orang yang pernah jadi suaminya tersebut keduanya masuk surga, maka dia akan menjadi istri bagi suami terakhirnya. Berdasarkan hadits,  المرأةُ لآخِرِ أزْواجِها "Wanita milik suaminya yang terakhir." -SHAHIH- (Shahih al-Jami', 6691) HR. Ath-Thabrani (Al-Aushath, 3130) ✅ HIKMAH TIDAK DISEBUTKANNYA JANJI BERUPA PASANGAN BAGI PARA WANITA DI SURGA Pertama, laki-laki sifatnya berusaha dan menempuh usaha nyata untuk mencari wanita sebagai pasangan berbeda dengan wanita yang sifatnya menunggu.  Al-Allamah Al-Utsaimin berkata,  إنما ذكر الزوجات للأزواج؛ لأن الزوج هو الطالب، وهو الراغب في المرأة؛ فلذلك ذكرت الزوجات للرجال في الجنة، وسكت عن الأزواج للنساء، ولكن ليس مقتضى ذلك أنه ليس لهن أزواج، بل لهن أزواج من بني آدم. "Disebutkannya 'Istri istri untuk para lelaki' karena (lelaki) suami adalah yang mencari dan menginginkan wanita. Oleh sebab itu disebutkan 'istri istri untuk para lelaki di surga' namun tidak diterangkan tentang suami bagi para wanita (di surga). Ini bukan berarti para wanita tidak memiliki suami. Bahkan mereka akan mendapatkan suami juga dari kalangan manusia (saat di surga)." (Majmu' Fatawa wa Rasa'il, II/53) Oleh karena itu sesuai tentunya bila yang dijanjikan wanita surga ialah para lelaki bukan wanita dijanjikan lelaki.  Kedua, keinginan laki-laki kepada wanita tidak sama dengan keinginan wanita pada laki-laki. Simak sabda Nabi Muhammad ﷺ ini,  ما رأَيْتُ مِن ناقصاتِ عقلٍ ودِينٍ أذهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الحازمِ مِن إحداكنَّ يا معشرَ النِّساءِ  “Tidak pernah aku melihat orang yang kurang akal dan agamanya, namun mampu menghilangkan keteguhan lelaki yang teguh, melebihi kalian wahai para wanita." HR. Al-Bukhari (1462) dan Muslim (80) Sedang wanita, hasrat mereka terhadap perhiasan maupun pakaian lebih besar daripada keinginannya kepada suami, bukan maknanya tidak menginginkan suami, tapi dari tinjauan hal yang lebih diprioritaskan wanita.  Karena perhiasan sangat lekat berkaitan dengan para wanita seperti yang Allah sebutkan dalam Al-Qur'an (QS. Az-Zukhruf: 18).   Al-Hafizh Ibnu Katsir menerangkan, المرأة ناقصة يكمل نقصها بلبس الحلي منذ تكون طفلة "Wanita ialah makhluk yang kurang dan akan jadi tertutupi kekurangan tersebut dengan mengenakan perhiasan semenjak ia kecil." (Tafsir Al-Qur'an Al-Azhim pada surah Az-Zukhruf)  ✅ ANTARA KECANTIKAN WANITA SURGA (BIDADARI) DENGAN WANITA TURUNAN NABI ADAM (MANUSIA) Al-Allamah Muhammad Al-Utsaimin rahimahullah berkata,  المرأة الصالحة في الدنيا تكون خيراً من الحور العين في الآخرة ، وأطيب وأرغب لزوجها  "Wanita yang shalihah di dunia akan jadi lebih baik daripada bidadari di akhirat kelak, lebih cantik, dan lebih dicintai oleh suaminya." (Fatawa Nuur 'alad Darb, I/285) Beliau ditanya kembali, فضيلة الشيخ : هل الأوصاف التي ذكرت للحور العين تشمل نساء الدنيا في القرآن؟ Apakah sifat sifat yang dimiliki oleh bidadari seperti yang disebut dalam Al-Qur'an juga akan dimiliki oleh wanita dunia (kelak di surga)?  Maka beliau Asy-Syaikh Al-Utsaimin berkata,  الذي يظهر لي أن نساء الدنيا يكُن خيراً من الحور العين حتى في الصفات الظاهرة . والله أعلم  "Yang tampak bagiku bahwa wanita wanita dunia lebih unggul daripada bidadari sampai pada urusan fisiknya sekalipun." (Fatawa Nuur 'alad Darb, I/285) Ini yang dapat dihimpun, semoga bermanfaat.  Baca : Wanita Beriman Lebih Baik dari Bidadari ✍️ -- Jalur Masjid Agung @ Kota Raja -- Hari Ahadi, (07:00) 07 Rabi'ul Awal 1441 / 04 November 2019 _________________ ▶️ Mari ikut berdakwah dengan turut serta membagikan artikel ini, asalkan ikhlas insyaallah dapat pahala. 📡 https://t.me/nasehatetam 🖥 www.nasehatetam.net
4 tahun yang lalu
baca 8 menit