khutbah

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

peringatan dari teladan yang jelek

KHUTBAH JUM'AT PERINGATAN DARI TAULADAN YANG JELEK 🎙Oleh Asy Syaikh Khalid bin Dhahawi Adz Dzafiri hafidzahullah إِنَّ الحَمْدَ لِلَّهِ، نَحْمَدُهُ ونَسْتَعِينُهُ ونَسْتَغْفِرُهُ، ونَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا ومِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، ومَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ . أَمَّا بَعْدُ: Wahai hamba-hamba Allah Diantara sebab-sebab terbesar penyimpangan dan menempuh jalan kesesatan adalah meneladani orang yang jelek, karena sesungguhnya mereka . itu dapat menyeret seorang hamba kepada kesesatan dan penyimpangan mereka, dan orang-orang kafir dapat menyeretnya kepada kekafiran mereka, dan para pengusung kebid'ahan kearah bid'ahnya mereka, dan orang-orang fasik kearah kefasikan mereka. Dan barangsiapa yang memperhatikan Al Qur'an dan kisah-kisah orang terdahulu, maka akan mendapati bahwasanya tauladan yang jelek itulah sebab yang besar dalam penyimpangan mereka. Bahkan mereka menganggapnya hal itu termasuk dari dasar hujjah mereka pada kesesatan yang mereka berada diatasnya. وَكَذَٰلِكَ مَآ أَرْسَلْنَا مِن قَبْلِكَ فِى قَرْيَةٍ مِّن نَّذِيرٍ إِلَّا قَالَ مُتْرَفُوهَآ إِنَّا وَجَدْنَآ ءَابَآءَنَا عَلَىٰٓ أُمَّةٍ وَإِنَّا عَلَىٰٓ ءَاثَٰرِهِم مُّقْتَدُونَ "Dan demikian juga ketika Kami mengutus seorang pemberi peringatan sebelum engkau (Muhammad) dalam suatu negeri, orang-orang yang hidup mewah selalu berkata, "Sesungguhnya kami mendapati nenek moyang kami menganut suatu (agama) dan sesungguhnya kami sekadar pengikut jejak-jejak mereka." (Az Zukhruf:23) Dan Nabi ﷺ memperingatkan orang muslim dari menjadi teladan yang jelek agar tidak dihukum karena dosa-dosa mereka itu, tatkala mereka menirunya, di atas dosanya yang dia berada di atasnya. Dari Jarir bin Abdullah Radhiallahu Anhu berkata: Rasulullah ﷺ bersabda: مَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً حَسَنَةً، فَلَهُ أَجْرُهَا، وَأَجْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا بَعْدَهُ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أُجُورِهِمْ شَيْءٌ، وَمَنْ سَنَّ فِي الْإِسْلَامِ سُنَّةً سَيِّئَةً، كَانَ عَلَيْهِ وِزْرُهَا وَوِزْرُ مَنْ عَمِلَ بِهَا مِنْ بَعْدِهِ، مِنْ غَيْرِ أَنْ يَنْقُصَ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَيْءٌ  "Barangsiapa yang melakukan Sunnah dalam Islam suatu Sunnah yang baik, maka dia mendapatkan pahalanya dan pahala orang yang mengamalkan dengannya setelahnya, tanpa mengurangi pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa melakukan Sunnah dalam Islam suatu Sunnah yang jelek, maka dia mendapatkan dosanya dan dosa orang yang mengamalkan dengannya setelah dia, tanpa mengurangi dosa mereka sedikitpun." (HR Muslim) Wahai hamba-hamba Allah Wajib atas seorang muslim setelah mengetahui bahayanya meneladani orang-orang jelek, agar dia menjadikan teladannya itu adalah orang-orang yang baik dan yang Shalih, dan pemimpin utamanya mereka adalah Rasulullah ﷺ, dan para sahabatnya yang mulia, dan para tabi'in yang luhur, dan orang yang mengikuti mereka dari para imam-imam yang besar, karena mengikuti mereka adalah terdapat bimbingan dan petunjuk, sedangkan menjauh dari jalan mereka terdapat kesesatan dan kehinaan. Allah ta'ala berfirman: قُلْ هَٰذِهِۦ سَبِيلِىٓ أَدْعُوٓا۟ إِلَى ٱللَّهِ ۚ عَلَىٰ بَصِيرَةٍ أَنَا۠ وَمَنِ ٱتَّبَعَنِى ۖ وَسُبْحَٰنَ ٱللَّهِ وَمَآ أَنَا۠ مِنَ ٱلْمُشْرِكِينَ "Katakanlah (Muhammad), "Inilah jalanku, aku dan orang-orang yang mengikutiku mengajak kepada Allah dengan ilmu yakin, Mahasuci Allah, dan aku tidak termasuk orang-orang musyrik." (Yusuf:108) Karena jalan mereka didalamnya ada semua keyakinan yang selamat, ucapan yang lurus, dan akhlak yang indah. Sebagaimana sabda Nabi ﷺ: فَعَليكُم بِسُنَّتِي وسُنَّةِ الخُلفَاءِ الرَّاشِدِينَ المَهدِيِّينَ مِن بَعْدِي "Wajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahku dan Sunnah para Khulafa Rasyidin yang terbimbing setelahku." Dan untuk tujuan pentingnya teladan yang baik, datanglah perintah agar mengambil orang yang baik sebagai teman-teman duduk, dan menjauh dari teman-teman duduk yang jelek. Dari Abu Musa radhiallahu Anhu dari Nabi ﷺ bersabda: إنما مَثَلُ الجَلِيسِ الصالحِ والجَلِيسِ السُّوءِ، كَحَامِلِ المِسْكِ، ونَافِخِ الكِيرِ، فَحَامِلُ المِسْكِ: إما أنْ يُحْذِيَكَ، وإما أنْ تَبْتَاعَ منه، وإما أن تجد منه رِيحًا طيبةً، ونَافِخُ الكِيرِ: إما أن يُحرِقَ ثيابَك، وإما أن تَجد رِيحًا خَبيثةً "Sesungguhnya permisalan teman duduk yang Shalih dan yang jelek, seperti permisalan penjual minyak wangi dan pandai besi. Untuk pembawa minyak wangi, bisa saja memberimu, atau kamu membelinya, atau kamu mendapati aroma yang baik, sedangkan tukang pandai besi, bisa jadi akan membakar bajumu atau kamu mendapati bau yang jelek." (Mutafaq alaih) Jadi orang yang berakal tidak akan bersahabat dengan orang-orang jelek jahat, karena persahabatan dengan sahabat yang buruk bagian dari api neraka. Wahai hamba-hamba Allah Sesungguhnya perkara yang kami memandangnya sebagai paling besar diantara sebab-sebab menyimpangnya kaum muslimin dan para pemudanya secara khusus, yaitu karena mereka mengambil teladan yang jelek dalam pemikiran-pemikiran mereka dan keyakinan-keyakinannya. Dan ini termasuk dari paling bahayanya jenis meneladani, dan mempengaruhi mereka dalam keyakinan kekafiran mereka, atau pandangan syirik, dan merendahkan tauhidullah, dan meniadakan sifat-sifat Allah, dan menyia-nyiakan bab berlepas diri dari orang-orang kafir dan agama mereka, dan meremehkan perselisihan bersama mereka, dan ini adalah apa yang diinginkan oleh orang-orang kafir dari kaum muslimin dan para pemudanya. وَلَنْ تَرْضٰى عَنْكَ الْيَهُوْدُ وَلَا النَّصٰرٰى حَتّٰى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ اِنَّ هُدَى اللّٰهِ هُوَ الْهُدٰى ۗ وَلَىِٕنِ اتَّبَعْتَ اَهْوَاۤءَهُمْ بَعْدَ الَّذِيْ جَاۤءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللّٰهِ مِنْ وَّلِيٍّ وَّلَا نَصِيْرٍ "Dan orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan rela kepadamu (Muhammad) sebelum engkau mengikuti agama mereka. Katakanlah, "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)." Dan jika engkau mengikuti keinginan mereka setelah ilmu (kebenaran) sampai kepadamu, tidak akan ada bagimu pelindung dan penolong dari Allah." (Al Baqarah:120) Dan sungguh kamu akan heran kepada sebagian pemuda muslimin, tatkala kamu melihatnya mengambil orang-orang kafir itu sebagai teladan yang ditiru pada pakaiannya, tampilan tubuhnya, potongan rambutnya, gaya ucapannya dan kebiasaan-kebiasaannya, sehingga jadilah pemuda muslim memandangnya sebagai keutamaan dan kemuliaan dalam berjalan di belakang para kafir yang jelek. Bahkan sampai menjadikan hobinya mengikuti berita-berita mereka dan mengikutinya dalam program acara-acara mereka, dan mengikuti pada kefasikan mereka, sampai pada taraf perkaranya itu seorang pemuda membebek mereka dalam kekejian dan kejahatannya, jadilah dia tidak mempunyai kecemburuan dan keberanian sampaipun terhadap keluarganya. Wahai hamba-hamba Allah. Diantara contoh teladan yang jelek adalah meneladani ahlul bid'ah dan pengekor hawa nafsu, dan meninggalkan ulama Sunnah, pelaku prinsip jalan yang putih. Maka kami mendapatinya mengambil akidahnya, manhajnya dari mereka itu, dan berjalan di atas jalan rel mereka dalam penyimpangannya. Dan betapa banyak imam-imam kesesatan dan bid'ah-bid'ah mempermainkan akal-akal dan perasaan banyak para pemuda, menjadikan mereka itu bom-bom penghancur pemikiran yang penuh dengan kekacauan guna melawan negara-negara dan negeri-negeri mereka, mengkafirkan dan menjahatkan mereka, dan keluar memberontak kepada pemerintahnya, jadi barangsiapa yang menjadikan Ahli bid'ah sebagai teladan, maka mereka akan menjerumuskannya ke jalan setan, dan menjatuhkan dalam kejahatan-kejahatan dan kedustaan. Berkata Abu Qilabah, katanya: لَا تُجَالِسُوا أَصْحَابَ الْأَهْوَاءِ , فَإِنِّي لَا آمَنُ أَنْ يَغْمِسُوكُمْ فِي ضَلَالَتِهِمْ , أَوْ يَلْبِسُوا عَلَيْكُمْ بَعْضَ مَا تَعْرِفُونَ "Jangan kalian dduk-duduk dengan Ahli Ahwa, karena saya tidak merasa aman dari bahwasanya mereka akan mencelupkan kalian dalam kesesatannya, atau menyamarkan pada kalian perkara yang sudah kalian ketahui." أَقُول ما تَسمَعون وأستغفِرُ اللّٰه لِي ولَكم مِن كُل ذنبٍ. فاستغْفِروه إنّه هُو الغَفُور الرَّحِيم -------------- KHUTBAH KEDUA الحَمْدُ ِللّهِ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ وعَلى آله وصَحبِه ومَن اتَّبَع هُدَاه وأَشْهَدُ أَنَّ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ أما بَعدُ Maka aku berwasiat untuk kalian dan diriku agar bertakwa kepada Allah, barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menjaganya, menolongnya, dan mencukupkannya. Wahai hamba-hamba Allah Sesungguhnya termasuk dari bencana-bencana masa kini dan paling dahsyat pengaruhnya terhadap para pemuda muslim adalah mereka menjadikan sebagian orang yang popular di media sosial dan seri program di hp-hp sebagai teladan. Diantara orang-orang yang semangat kepentingannya itu dalam menebarkan perkara rerendahan,dan menjatuhkan kemuliaan, dan duduk para pemuda dan anak kecil dalam waktu yang lama, dan ia mengikutinya dalam kesehariannya, dalam kondisi-kondisinya,tidur dan bangunnya, sehingga mereka terpengaruh dengan pengaruhnya yang banyak. Dan itu semua karena ketiadaan kedua orang tua dan pengabaian yang muncul dari keduanya, maka mereka tidak memperhatikan melainkan anak-anak mereka dan putri-putri mereka itu dalam jurang kerendahan dan mengambil pemikiran-pemikiran brutal keras, dan seakan-akannya ia itu sebagai lembaran lain dari mereka orang-orang yang popular terkenal yang telah diambilnya sebagai teladan. Maka bertakwalah wahai mereka orang-orang yang terkenal ini, agar mereka itu menjadi penyeru pengajak kepada kebaikan dan tidak meridhai dengan tersebarnya kejelekan, sehingga mereka mendapatkan hukuman akan dosa mereka dan dosa-dosa orang yang mengikutinya. Dan bertakwalah kepada Allah wahai orang yang mengikuti mereka dari para pemuda dan anak-anak, janganlah kalian memberikan kepada mereka itu lebih besar dari harga nilai seharusnya, dan ikutilah orang yang dapat memberikan manfaat kepada kalian dalam perkara agama kalian dan dunia kalian, dan hendaknya bertakwalah kepada Allah wahai para wali orang tua, bimbinglah anak-anak mereka menuju kepada tauladan yang baik dan teman yang shalih, yang dapat menunjukkan mereka kepada kebaikan dan membimbing mereka kepada petunjuk hidayah dan cahaya ilmu Alih bahasa: 📨Mift@h_Udin✍️ Kawunganten, 2 Muharam 1444 H Sumber:https://t.me/aldhafiri/3465 https://t.me/salafykawunganten/3920
2 tahun yang lalu
baca 8 menit