Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

18 tanda seseorang husnul khatimah berdasarkan hadits rasulullah

4 tahun yang lalu
baca 7 menit

Tanda-tanda Husnul Khatimah

Syaikh Nashirudin Al-Albani rahimahullah berkata :

Tanda-tanda Husnul Khatimah

Allah menjadikan tanda-tanda yang jelas yang menunjukkan atas husnul khatimah (akhir kematian yg baik). Allah menetapkan hal itu untuk kita dengan karunia dan kemurahanNya, maka siapa saja yang meninggal dengan memiliki salah satu dari tanda-tanda ini, maka dia mendapatkan kabar gembira, keadaan ini merupakan hal yang membahagiakan.

Yang pertama : Seorang yang bisa mengucapkan kalimat syahadat ketika hendak meninggal. Nabi ﷺ  bersabda :

من كان آخر كلامه لاإله إلا الله دخل الجنة

"Barangsiapa yang akhir perkataannya adalah Laa ilaaha illallaahu maka dia akan masuk surga." (HR. Al-Hakim dan yang lainnya)

Yang kedua : Meninggal dengan keringat di kening. Berdasarkan hadits Buraidah radhiyallahu anhu :

Sesungguhnya beliau dulu pernah di Khurasan, lalu beliau menjenguk saudaranya yang sedang sakit. Maka beliau mendapatinya meninggal dunia dan dan ternyata mendapati (jenazahnya) berkeringat di jidatnya. Maka Beliau berkata, Allahu akbar, saya mendengar Rasulullah ﷺ bersabda :

موت المؤمن بعرق الجبين

"Kematian seorang mukmin itu dengan keringat di kening nya." (HR. Ahmad.)

>> Baca penjelasan hadits ini

Yang ketiga : Mati di malam Jumat atau di siang harinya, berdasarkan sabda beliau ﷺ :

ما من مسلم يموت يوم الجمعة أو ليلة الجمعة إلا وقاه الله فتنة القبر

"Tidaklah ada seorang muslim yang meninggal pada hari Jumat atau di malam Jumat kecuali Allah akan menjaganya dari fitnah kubur." (HR Ahmad)

>> Baca pendapat lain tentang hukum meninggal di hari Jumat

Yang keempat seorang yang meminta syahid di medan pertempuran, Allah berfirman :

وَلَا تَحۡسَبَنَّ ٱلَّذِینَ قُتِلُوا۟ فِی سَبِیلِ ٱللَّهِ أَمۡوَ ٰ⁠تَۢاۚ بَلۡ أَحۡیَاۤءٌ عِندَ رَبِّهِمۡ یُرۡزَقُونَ

(فَرِحِینَ بِمَاۤ ءَاتَىٰهُمُ ٱللَّهُ مِن فَضۡلِهِۦ وَیَسۡتَبۡشِرُونَ بِٱلَّذِینَ لَمۡ یَلۡحَقُوا۟ بِهِم مِّنۡ خَلۡفِهِمۡ أَلَّا خَوۡفٌ عَلَیۡهِمۡ وَلَا هُمۡ یَحۡزَنُونَ ۝  ۞ یَسۡتَبۡشِرُونَ بِنِعۡمَةࣲ مِّنَ ٱللَّهِ وَفَضۡلࣲ وَأَنَّ ٱللَّهَ لَا یُضِیعُ أَجۡرَ ٱلۡمُؤۡمِنِینَ)

“Dan jangan sekali-kali kalian mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; sebenarnya mereka itu hidup di sisi Rabbnya mendapat rezeki.

Mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.

Mereka bergirang hati dengan nikmat dan karunia dari Allah. Dan sungguh, Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang beriman.

(QS. Ali Imran 169-171)

Nabi ﷺ bersabda :

“Orang yang mati syahid di sisi Allah mendapatkan 6 perkara : 

1. Akan diampuni dosa-dosanya dari tetesan darah yang pertama. 

2. Dia akan melihat tempat tinggalnya di surga dia akan dijaga dari azab kubur.

3. Dia akan diberi keamanan di hari kengerian yang besar (kiamat).

4. Dia akan diberi perhiasan keimanan

5. Dia akan dinikahkan dengan Bidadari Surga 

6. dia akan memberi syafaat kepada 70 orang dari kerabatnya.

(HR Tirmidzi Ibnu Majah Ahmad dengan sanad Shahih.)

Dan diharapkan akan mendapatkan syahadah ini bagi orang-orang yang memintanya dengan ikhlas dari hatinya. Walaupun dia tidak dimudahkan untuk mendapatkan mati syahid di Medan jihad, dengan dalil Hadits Nabi ﷺ :

“Barang siapa yang meminta kepada Allah mati syahid dengan jujur maka Allah akan mengantarkannya kepada kedudukan sebagai syuhada, walaupun dia mati di atas kasurnya.

(HR. Muslim Baihaqi dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu.)

Yang kelima : Seorang yang meninggal sedang berjihad di jalan Allah. Nabi ﷺ bersabda :


“Siapa yang kalian anggap sebagai orang yang mati syahid diantara kalian?”

Para shahabat menjawab : “Wahai Rasulullah orang yang terbunuh di Medan jihad fisabilillah maka dia adalah orang yang mati syahid.” 

Beliau mengatakan :

“Kalau begitu Syuhada umatku sedikit.”

Mereka menjawab : Maka siapa mereka wahai Rasulullah? Beliau menjawab :


1. Barangsiapa yang terbunuh di medan jihad di jalan Allah maka dia syahid. 

2. Barangsiapa yang mati di jalan Allah maka dia syahid. 

3. Barangsiapa yang mati karena penyakit wabah Tha’un maka dia syahid. 

4. Barangsiapa yang mati sakit perut (karena penyakit bengkak perut, atau penyakit diare, ada mengatakan menderita penyakit perut) maka dia syahid. 

5. Orang yang mati tenggelam maka dia Syahid.”

(HR. Muslim dan Ahmad dari Abu Hurairah.)

Nabi ﷺ bersabda :

“Barang siapa yang keluar di jalan Allah lalu dia mati atau terbunuh maka dia syahid, atau dia tergelincir dari kudanya atau ontanya, atau dia mati digigit binatang berbisa atau dia mati di atas kasurnya dengan sebab yang Allah kehendaki, maka sesungguhnya dia akan mendapatkan surga.”

(HR. Abu Dawud, Hakim, Baihaqi dari Abu Malik Al-Asy’ari radhiyallahu anhu.)

Yang keenam : Mati karena wabah Tha’un. 

Nabi ﷺ bersabda :

الطاعون شهادة لكل مسلم

“Wabah Thaa’un adalah syahidnya setiap muslim.” (HR. Bukhari.)

Yang ketujuh : Mati karena sakit perut. Nabi ﷺ bersabda :

من مات في البطن فهو شهيد

"Barangsiapa yang mati karena sakit perut maka dia syahid." (HR. Muslim)

Yang ke delapan dan kesembilan, adalah mati karena tenggelam atau tertimpa reruntuhan :

Nabi ﷺ bersabda :

الشهادة خمسة:  المطعون، المبطون، الغرق, صاحب الهدام, والشهيد في سبيل الله.

Orang yang mati syahid ada lima : 
  • Mati karena tha’un,
  • Mati karena sakit perut.
  • Mati karena tenggelam
  • Mati karena tertimpa reruntuhan 
  • Orang yang syahid di jalan Allah.
(HR Bukhari Muslim Tirmidzi dari Abu Hurairah.)

Yang kesepuluh : Matinya seorang wanita di masa nifasnya karena sebab bersalin, berdasarkan hadits Ubadah bin Shamit radhiyallahu anhu  : 

“Sesungguhnya Rasulullah ﷺ menjenguk Abdullah bin rawahah, lalu berkata : Mengapa engkau bergeser dari tempat tidurmu? Lalu bersabda : 
Tahukah engkau siapakah syuhada umatku? Para sahabat menjawab :
Terbunuhnya seorang muslim itu mati syahid,
Beliau berkata : Kalau begitu syuhada umatku sedikit, terbunuhnya seorang muslim itu syahid, mati terkena penyakit thaun itu syahid, seorang wanita yang meninggal melahirkan itu syahid, anaknya akan menariknya ke surga.” (HR. Ahmad dan Darimi dengan sanad shahih.)

Yang ke-11 dan ke-12 : Mati karena terbakar dan karena penyakit Dzatul Janab : (Tumor/bengkak yg menyerang di selaput bagian dalam tulang rusuk/dada).

Dari Jabir bin Atik radhiyallahu anhu secara marfu :
“Syuhada itu ada tujuh, selain yang terbunuh di medan jihad fii sabilillah adalah : 

1. Orang yang kena tha’un Syahid, 
2. Yang tenggelam Syahid, 
3. Orang yang sakit radang selaput dada syahid, 
4. Orang yang sakit perut syahid, 
5. Orang yang mati tertimbun itu syahid, 
6. Seorang wanita yang mati ketika mengandung maka Syahid.
(HR. Malik Abu Daud Nasa’i.)

Yang ke-13 : Mati karena sakit TBC, berdasarkan sabda Nabi ﷺ :

"Terbunuh dijalan Allah itu syahid, wanita yang meninggal di masa nifas itu syahid, mati terbakar itu syahid, mati tenggelam itu syahid, orang yang mati terkena TBC itu syahid, orang sakit perut itu syahid." (HR. Thabrani.)

Yang ke 14 : Orang yang meninggal karena mempertahankan harta, dari orang yg ingin merampasnya. Berdasarkan sabda Beliau ﷺ :

“Barangsiapa yang terbunuh mempertahankan hartanya, (Dalam riwayat lain : Barang siapa dirampas hartanya dengan tanpa haq, lalu dia berperang kemudian dia terbunuh), maka dia Syahid.” (HR Bukhari Muslim.)

Yang ke-15 dan 16 : Mati ketika mempertahankan agama dan mempertahankan jiwanya, berdasarkan sabda Nabi ﷺ :

“Barangsiapa yang terbunuh membela hartanya maka dia Syahid, barangsiapa terbunuh membela keluarganya maka dia Syahid, barangsiapa terbunuh membela agamanya, maka dia syahid, barangsiapa yang terbunuh membela darahnya maka dia syahid.” (HR. Abu Daud dan Nasa’i.)

Yang ke-17 : Mati ketika ribath (berjaga-jaga) di medan jihad fisabilillah, berdasarkan sabda beliau ﷺ :
“Melakukan ribath (berjaga-jaga) sehari semalam itu lebih baik daripada berpuasa sebulan dan shalat malamnya. kalau dia mati maka amalannya akan terus mengalir yang biasa dia amalkan, dan akan terus mengalir pula rezekinya dan dia akan diberi keamanan dari 2 fitnah. (HR. Muslim dan Nasa’i.)

Yang ke 18 : Mati ketika sedang melakukan amal sholeh. Berdasarkan sabda Beliau ﷺ :

من قال لا إله إلا الله ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة, ومن صام ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة, ومن تصدق بصدقة ابتغاء وجه الله ختم له بها دخل الجنة

 “Barangsiapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallahu karena mengharapkan wajah Allah, kemudian dia mati dengan kalimat tersebut maka dia akan masuk surga, barangsiapa yang berpuasa karena mengharap wajah Allah, dia mati ketika melakukan amalan tersebut, maka dia akan masuk surga. Barangsiapa yang bersedekah dengan satu sedekah karena mengharap wajah Allah, kemudian dia mati ketika melakukan amalan tersebut, maka dia akan masuk surga.” (HR. Ahmad dari Hudzaifah radhiyallahu ‘anhu dengan sanad yang shahih.”)

📑 Al-Ikhtiyaraat Al-Fiqhiyah 275-278

⏩|| Grup Whatsap Ma’had Ar-Ridhwan Poso 
💽||_Join chanel telegram : http://telegram.me/ahlussunnahposo