KHUTBAH JUM'AT
PENGHUJUNG BULAN RAMADHAN
Khatib: Asy Syaikh Khalid bin Dhahawi Adz Dzafiri hafidzahullah
Khutbah Pertama
نحمده ونستعينه ونستغفره، ونعوذ بالله من شرور أنفسنا ومن سيئات أعمالنا. من يهده الله فلا مضل له، ومن يضلل فلا هادي له، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له، وأشهد أن محمدًا عبده ورسوله وأما بعد.. فإن أصدق الحديث كلام الله، وخير الهدي هدي محمدٍ -صلى الله عليه وسلم-، وشر الأمور محدثاتها وكل محدثةٍ بدعة وكل بدعةٍ ضلالة وكل ضلالة في النار أما بعد...
Sungguh kita wahai hamba-hamba Allah,
sungguh kita pada hari ini mendekati kesedihan berakhirnya bulan Ramadhan, sebagaimana kita kemarin begitu dekat, mendekati kehadirannya berbahagia, dan suatu hal yang benar bagi setiap muslim untuk senang dengan kehadirannya dan lara sedih karena perpisahannya.
Sebab itu bulan barakah, musim yang agung, dibukakan padanya pintu-pintu Surga, ditutup pintu-pintu Neraka, dan dibelenggunya setan-setan, dan didalamnya ada suatu malam yang lebih baik dari 1000 bulan. Barangsiapa yang berpuasa bulan ini karena iman dan mengharap pahala akan diampunkan dosa-dosanya yang telah lalu. Musim dilipatgandakannya pahala kebaikan-kebaikan, dan dihapuskannya kejelekan-kejelekan, dan diampuninya dosa-dosa. Bulan berpuasa dan menegakan shalat malam, memberi makan, membaca Al Qur'an, dan berlomba-lomba pada perbuatan yang baik, bulan pembebasan dari api Neraka.
Wahai hamba-hamba Allah..jika bulan ini berlalu hari-harinya selesai dengan cepat, maka ini merupakan Sunatullah pada ciptaan-Nya, maka semakin dekatlah hal yang ada itu akan hilang, dan setiap yang mukim akan beralih, sesungguhnya ini peringatan dari saya bagi orang yang mau mengingat-ngingat, dan sebuah nasehat bagi orang yang mau mengambil nasehat, bahwasanya masa-masa itu akan cepat selesai dan berakhir, dan setiap yang telah lewat dari usia ini, meskipun panjang, maka sungguh itu bagaikan mimpi, jika selesai dari yang ini, maka seperti itulah kondisinya.
Jadi janganlah kalian tertipu oleh kehidupan dunia ini dengan segala perhiasan dan bunga-bunganya, karena itu hanyalah kehidupan yang fana lagi sebentar, lalu kalian akan menuju ke negeri abadi yang tidak ada kematian padanya..
Bersungguh-sungguhlah agar kalian menjadi orang yang di akhirat termasuk penghuni negri kebahagiaan dan kegembiraan, negri penuh istana-istana yang megah, dan derajat-derajat yang mulia, negri buah-buahan dan beragam sungai-sungai, negri bernikmat-nikmat dengan melihat Wajah Allah yang Mulia, negri para Nabi, Shidiqin, Syuhada, dan Shalihin dan mereka teman yang terbaik, oleh karena itu Ya Allah jadikanlah kami termasuk penghuninya.
Dan waspadalah, kemudian waspadalah kalian dari berjalan menuju ke negri penuh kesedihan dan kerugian, negri air-air mendidih dan api menyala-nyala, negri pepohonan berduri dan zaqum, negri pengrendahan dan kehinaan, karena itu sejelek-jelek negri dan sejelek-jelek tempat tinggal, semoga Allah menjaga kita semua darinya..
Wahai hamba-hamba Allah..
sesungguhnya jalan Surga ialah iman dan amal shalih, dan jalan Neraka ialah Kekafiran terhadap Allah dan bermaksiat padanya, maka bertakwalah kepada Allah, jagalah diri-diri kalian dan berbekalah di dunia kalian ini untuk tempat kembali kalian nanti, dan tempuhlah jalan Surga dan hati-hati dari jalan-jalan Neraka.
Wahai hamba-hamba Allah..
Sesungguhnya hari-hari yang tersisa dari bulan Ramadhan meskipun sedikit, tetaplah itu besar perihalnya, maka bersegeralah kalian bertaubat yang murni, bersegeralah pada memohon ampunan dan dzikir, do'a, dan menundukkan diri ini kepada Allah.
Telah ada dalam hadits yang shahih dari Nabi shallallahu alaihi wasallam bahwasanya berkata:
"Ramadhan ke Ramadhan sebagai penebus dosa apa yang terjadi diantara keduanya, apabila menjauhi dosa-dosa besar."
maka Wahai orang yang selalu menetapi dosa-dosa kecil, dan wahai orang-orang yang terjatuh dalam dosa-dosa besar, bersegeralah taubat dan berhenti, semoga Allah meliputi kalian dengan rahmat-Nya, ampunan-Nya, dan ridha-Nya, karena itu merupakan kesempatan yang bisa jadi kalian tidak menemuinya lagi setelah tahun ini.
Wahai hamba-hamba Allah..
Wahai yang kalian bisa berpuasa dan melakukan qiyamul lail, dan wahai yang kalian bisa membaca Al Qur'an dan bersegera pada banyak amal-amal shalih, janganlah kalian bersandar kepada amal-amal kalian, dan jangan kalian terperdaya dengan apa yang sudah kalian lakukan pada hal yang bisa dilakukan berupa amal shalih, kecuali itu hanyalah dengan mendapatkan taufik dari Allah untuk kalian dan bantuan-Nya untuk kalian, maka pujilah Allah dan bersyukurlah kepada-Nya atas berbagai nikmat-nikmat-Nya, dan mintalah kepada Rab kalian agar diterima, karena mukmin yang jujur dialah yang menggabungkan antara amal shalih dan rasa takut terhadap Allah ﷻ akan tidak diterimanya amalan-amalan dia, sebagaimana firman Allah subahanahu
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَىٰ رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
"Dan mereka yang memberikan apa yang mereka berikan (sedekah) dengan hati penuh rasa takut (karena mereka tahu) bahwa sesungguhnya mereka akan kembali kepada Rabb-nya,
[Al Mukminun:60]
Ahmad meriwayatkan dari 'Aisyah radhiallahu 'anha bahwasanya dia bertanya kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam tentang orang yang dimaksud dalam ayat-ayat ini, apakah mereka orang-orang yang berzina, mencuri, dan meminum khamer? maka beliau berkata: "Bukan wahai putrinya As Sidiq, namun mereka ialah yang shalat, bersedekah, dan takut akan tidak diterimanya amalan mereka." oleh karenanya, mohonlah dengan sepenuh hati dan ketundukan kepada Allah agar menerima dari kalian, amalan-amalan shalih kalian.
Wahai hamba-hamba Allah..
sesungguhnya ada diantara manusia yang melihat bulan Ramadhan itu sebagai bulan untuk ibadah sedangkan bulan-bulan selainnya sebagai bulan meremehkan, mengesampingkan, dan maksiat, dan oleh karena ini, maka mereka di bulan Ramadhan menjadi pelaku shalat jama'ah, melakukan shalat malam, pembaca Al Qur'an, pelaku kebaikan dan sedekah serta berbuat baik, menjaga kesabaran dan menjaga pendengaran, namun apabila telah selesai Ramadhan, dia hancurkan apapun yang sudah dia bangun dan menguraikan apa yang sudah diikat, dan merusak apa yang sudah baik, dan meninggalkan Al Qur'an tidak pernah membacanya kecuali sedikit, dan menjauhi shalat jama'ah dan tidak pernah mengikutinya atau tidak pernah menghadirinya kecuali sedikit, dan apabila dia berdiri untuk shalat, dia berdiri dengan malas berat, dia melepaskan liar matanya dan pendengarannya, tidak mau menghiraukan apakah dia memalingkannya kepada yang halal atau haram, meraih makanan yang haram yang dia peroleh dengan tangannya sendiri, berarti itu halal, maka kelompok jenis ini berada dalam bahaya yang besar, karena mereka tidak memahami hakikat ibadah yang mereka dicipta untuk tujuan tersebut, karena Allah menciptakan jin dan manusia guna beribadah kepada-Nya dan Dia memerintahkan mereka beribadah sampai berjumpa dengan-Nya, sebagaimana firman Allah azza wajalla..
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
"Dan sembahlah Tuhanmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu." [Al Hijr:99]
Berkata Al Hasan Al Bashri rahimahullah : "Sesungguhnya Allah tidak menjadikan batasan bagi amal seorang mukmin selain kematian."
Sebenarnya kelompok jenis ini tidak paham bahwa Ramadhan adalah musim masa menambah ibadah, ketaatan, dan kebaikan, namun dia memahaminya bahwa Ramadhan itu musim taat dan adapun selain itu merupakan musim masa lalai, menelantarkan, dan meremehkan. Periksa kembali diri kalian dan periksa kembali pemahaman kalian ke hakikat agama kalian, periksa kembali diri kalian dan ingatlah bahwasanya diri kalian beribadah kepada Rabbnya Ramadhan dan bukan beribadah kepada Ramadhan, dan sangat jelek suatu kaum yang tidak mengetahui Rabbnya kecuali di dalam Ramadhan, periksa kembali diri kalian dan ingatlah bahwa tolok ukurnya itu bagaimana akhirnya, dan yang berbuat baik di Ramadhan lalu berbuat jelek setelahnya, maka dia tidak menutup amalannya dengan kebaikan, dan hanyalah yang menutupnya dengan kebaikan itu siapa saja yang amalannya semuanya baik, karenanya kapanpun tiba ajal mengejutkannya dalam keadaan beramal shalih. Maka senantiasakanlah pada perbuatan-perbuatan yang baik dan meninggalkan kemungkaran-kemungkaran, maka kamu akan beruntung dan bahagia.
Wahai hamba-hamba Allah..
sesungguhnya musim-musim yang diberikan oleh Rabb kita dan karunia-karunia-Nya tidaklah terbatas khusus pada Ramadhan, Allah memiliki musim-musim yang lainnya yang Dia menjadikannya untuk para hamba-Nya sehingga mereka berbekal didalamnya dengan rupa amalan-amalan shalih.
Oleh karena itu, Dia mensyariatkan untuk mereka puasa enam hari bulan syawal setelah Ramadhan, dan Dia mensyariatkan untuk mereka puasa Senin dan Kamis, puasa 3 hari pada setiap bulan, dan puasa Arafah dan Asyura, dan Dia menyiapkan untuk mereka tingkatan pahala dan balasan kebaikan yang melimpah. Dan Rabb kita turun pada setiap malam sepertiganya yang akhir kelangit dunia, lalu menyeru hamba-hamba-Nya, dengan menyeru mereka agar bertaubat dan meminta ampunan, dan supaya memohon akan kebutuhan-kebutuhan hajat mereka, dan hal itu terjadi setiap malam, dan pada hari Jum'at ada suatu saat yang tidaklah menepatinya seorang hamba yang berdoa kepada Allah melainkan pasti dikabulkan oleh Allah doanya.
Dan Dia mensyariatkan untuk para hamba-Nya; memperbanyak dzikir, dan menyiapkan bagi tingkatan dzikir kenaikan derajat-derajat dan tambahan kebaikan hasanat, menghapuskan kejelekan-kejelekan meskipun seperti banyaknya buih di lautan. Dan Dia mensyariatkan untuk para hamba-Nya; nafilah-nafilah sedekah dan membaca Al Qur'an dan selain itu dari berbagai pintu-pintu ketaatan, maka barangsiapa yang mau berbekallah, karena perjalanan safar ini jauh, dan pengembaraan ini berat dan sebaik-baik bekal adalah takwa.
Wahai Allah terimalah puasa kami, Qiyam kami dan ketaatan kami, dan ampunilah dosa-dosa kami dan kejelekan-kejelekan kami, dan maafkanlah kami wahai Rabb semesta alam.
أَقُولُ مَا تَسْمَعُونَ، وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الْعَظِيمَ لِي ولَكُمْ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الغَفُورُ الرَّحِيمُ
Khutbah Kedua
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله، وعلى آله وصحبه ومن اتبع هداه أما بعد..
Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya diantara yang Allah syariatkan untuk para hamba-Nya dipenghujung bulan Ramadhan ini ialah Zakat Fitri. Dan sungguh telah disyariatkan karena adanya hikmah yang besar, diantara hikmahnya ialah bahwa ia sebagai pensuci bagi orang yang berpuasa dari kesia-siaan dan segala perbuatan buruk yang terjadi di bulan ini, dan itu juga sebagai syukur kepada Allah atas nikmat sempurnanya puasa bulan Ramadhan ini. Dan diantara hikmahnya, bahwasanya itu sebagai penghibur bagi para fakir dan orang-orang miskin di hari Raya, karena orang yang lapar tidak ada kesenangan baginya. Dan sedekah fitri ini wajib, dan sebagian mereka menyebutkan ijma kesepakatan akan kewajibannya, dan itu hanya diwajibkan bagi orang yang memiliki 1 Sha' dari makanan lebih dari kebutuhannya dan kebutuhan orang yang mereka harus dia nafkahi pada hari Raya dan malamnya.
Dan dalil tentang wajibnya ialah hadits yang telah pasti periwayatannya dalam Shahihain dari hadits Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya Nabi shallallahu alaihi wasallam atau bahwasanya ia berkata:
فرض رسول الله -صلى الله عليه وسلم- زكاة الفطر صاعًا من تمرٍ أو صاعًا من شعيرٍ على الحر والعبد، والذكر والأنثى، والصغير والكبير من المسلمين وأمر بها أن تؤدى قبل خروج الناس إلى الصلاة
"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mefardhukan Zakat Fitri 1 Sha' Tamr atau 1 Sha' tepung gandum kepada orang merdeka dan budak, lelaki dan perempuan, anak kecil dan orang tua dari kalangan kaum muslimin, dan beliau memerintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar untuk shalat."
Dan ucapan fardhu ialah dalil akan kewajibannya, karena fardhu maknanya ialah mewajibkan dan mengharuskan. Dan Zakat fitri ini dikeluarkan dari makanan pokok penduduk negri, sama saja apakah dari jenis yang disebutkan dalam hadits atau dari selainnya, apabila secara keumuman sebagai makanan pokok negri daripada selain jenis-jenis ini. Dan tidak boleh mengeluarkannya dalam bentuk uang atau pakaian atau sejenis itu, dan barangsiapa yang fakir maka benarlah akan bermanfaat dengan makanan dan itu suatu keharusan. Dan sebabnya menjauhi penunaian dengan selain makanan ialah karena Nabi shallallahu alaihi wasallam telah mewajibkan dengan makanan, maka jangan kamu tinggalkan sunnahnya 'alaihis shalatu wasalam hanya karena mengikuti ucapan seseorang.
Berkata Imam Ahmad rahimahullah : "Jangan berikan harganya." yaitu jangan mengeluarkan zakat fitrah dengan uang atau harta.
dikatakan kepadanya: Ada suatu kaum berkata: "Sesungguhnya Umar bin Abdilaziz dahulu mengambil harganya?
Maka beliau rahimahullah berkata
:"Kalian meninggalkan ucapan Rasul shallallahu alaihi wasallam dan mereka berkata: Berkata Fulan,
padahal sungguh Ibnu Umar berkata:
"Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mefardhukan zakat fitrah 1 Sha' dari tamr..".
Dan waktu kewajibannya ialah tenggelamnya matahari akhir malam dari bulan Ramadhan, maka barangsiapa yang lahir dan memiliki anak sebelum tenggelamnya, maka dia mengeluarkan zakat fitri untuknya karena kewajiban, dan begitu juga bila masuk Islam seorang yang kafir sebelum tenggelamnya, maka dia mengeluarkan zakat fitrah untuk dirinya. Adapun bila berIslam setelah tenggelamnya atau lahir setelah Maghrib atau mati seorang muslim sebelum Maghrib, maka tidak ada keharusan bagi mereka, karena mereka belum mendapati waktu wajibnya, akan tetapi disukai untuk mengeluarkannya bagi janin dalam perut ibunya sebagaimana telah dinukilkan tentang hal itu dari Salaf. Dan menunaikan Zakat Fitrah ini sebelum keluar untuk shalat 'Id, berdasar hadits Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma bahwasanya dia berkata: "Beliau memerintahkan untuk menunaikannya sebelum orang-orang keluar untuk Shalat."
Dan tidak mengapa untuk menunaikannya sebelum 'Id, sehari atau dua hari atau awal hari yaitu hari ke 28, adapun mengeluarkannya awal bulan atau pertengahan ramadhan atau sebelum 3 hari dari hari 'Id, maka ini menyelisihi yang disyariatkan, sehingga barangsiapa yang melakukannya, maka dia keluarkan lagi diwaktu-waktu yang disyariatkan.
Wahai hamba-hamba Allah..
Sungguh Allah telah mensyariatkan untuk takbir pada malam Idul Fitri sampai shalat 'Id,
لِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَى مَا هَدَاكُمْ
"Agar kalian mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepada kalian."[Al Haj:37]
Dan mengeraskan suaranya walaupun di sekumpulan orang-orang, dipasar-pasar dengan tanpa berlebih-lebihan dan tanpa takbir berjama'ah, bahkan masing-masingnya bertakbir sendirian.
Wahai hamba-hamba Allah, sesungguhnya Allah menjadikan Idul Fitri sebagai hari kaum muslimin bergembira dengan sempurnanya nikmat berpuasa yang itu merupakan rukun ke 4 dari rukun-rukun Islam, sebagaimana Dia menjadikan Idul Adha sebagai hari bersenang-senangnya kaum muslimin karena telah tertunaikannya rukun Islam yang ke 5 yaitu Haji ke Baitullah Al haram.
Dan hari Id ialah hari bergembira karena nikmat Allah dan syukur kepada Allah, dan sungguh Dia telah mensyariatkannya untuk para hamba-Nya shalat yang agung yaitu Shalat 'Id, dan kebanyakan dari kaum muslimin ada yang meremehkannya dalam menunaikannya dan menghadirinya, bersamaan itu padahal Nabi shallallahu alaihi wasallam dahulu memerintahkan orang-orang untuk keluar menuju kesana sampai sampai memerintahkan wanita yang haidh agar keluar menuju tempat lapangan shalat, dan jadinya mereka berada dibelakang orang-orang, menyaksikan kebaikan dan dakwah seruan kaum muslimin, sebagaimana disukainya untuk berbagus-bagus diri menghadapi 'Id, dan memakai pakaian yang terbaik, dan apabila keluar melalui suatu jalan, pulang melalui jalan yang lain, dan makan beberapa tamr sebelum keluar untuk shalat dan memakannya secara ganjil.
Dan shalat 'Id tidak ada padanya adzan maupun iqamat, tidak ada shalat sunnah sebelumnya, akan tetapi bila shalatnya di Masjid, dia shalat dua rakaat sebelum duduk, dan yang sunnah menunaikan shalat Id di mushala tanah lapang diluar daerahnya.
Wahai hamba-hamba Allah.. kebanyakan kaum muslimin menggambarkan hari Raya sebagai hari yang lalai dan maksiat, dan tidak mengenalinya kecuali musik-musik dan nyanyi-nyanyian, dan menelantarkan Shalat Jama'ah, maka ini kesalahan besar, karena musik-musik itu diharamkan di hari Id dan sebelumnya dan setelahnya sebagaimana telah tsabit nash-nash syar'i.
Maka bersenang-senang gembiralah pada hari Raya kalian dengan karunia Allah dan nikmat-Nya berupa sempurnanya puasa dan kalian tidak berbuat dan tidak melakukan dibulan ramadhan kalian ini perkara yang dapat menjadikan Rab kalian murka kepada kalian.
Ya Allah terimalah amalan kami, Ya Allah terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Dan ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha penyayang. Wahai Rabb kami berikan kepada kami kebaikan di dunia dan akhirat, dan jaga kami dari Neraka. Ya Allah ampuni, akhirkanlah kami pada bulan ini Wahai Rabb semesta alam dengan kebaikan, Ya Allah jadikanlah itu sebagai bulan ampunan dan rahmat bagi kami wahai Rabb semesta alam.
Ya Allah terimalah dari kami, puasa didalamnya, dan terimalah dari kami, qiyam didalamnya, dan terimalah dari kami, bacaan Al Qur'an didalamnya. Ya Allah kokohkanlah kami diatas agamaMu wahai Rabb semesta alam, Ya Allah kami sungguh berlindung kepadaMu dari kegelapan kesesatannya fitnah-fitnah, Ya Allah kami berlindung kepadaMu dari fitnah-fitnah yang tampak darinya dan yang tersembunyi. Ya Allah kokohkan hati kami di atas agamaMu wahai Dzat yang membolak-balikan hati, palingkan hati-hati kami menuju ketaatan padaMu. Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Suria, Ya Allah tolong mereka wahai Rabb semesta alam, Ya Allah tolonglah saudara-saudara kami di Ghaza, dan di Iraq, dan di negri-negri Islam semuanya wahai Rabb semesta alam. Ya Allah muliakan agamaMu dan tinggikan kalimatnya, semoga shalawat dan salam tercurah kepada nabi kami Muhammad.
Sumber: http://bit.ly/2ETBXyf
📨Mift@hUdin✍
Kawunganten, Ahad, 28 Ramadhan 1440H
💎||https://telegram.me/salafykawunganten