Kisah

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

cerita di balik empat muazin nabi ﷺ

 .(169) Cerita Di Balik Empat Muazin Nabi ﷺ  Peran muazin sangat urgent. Begitu penting. Ada beberapa kriteria yang seharusnya melekat pada diri muazin. Karena tugasnya yang berat, banyak pahala dan keutamaan yang dijanjikan. Menurut Ibnul Qayyim (Zaadul Ma'ad 1/124), muazin Nabi Muhamamd  ﷺ ada empat; 2 di Madinah, 1 di Quba, dan 1 di Mekkah. Mereka berempat adalah Bilal bin Rabah, Abdullah bin Ummi Maktum, Sa'ad Al Qarazh, dan Abu Mahdzurah. Masing-masing memiliki cerita unik! 1. Bilal bin Rabah (muazin di Masjid Nabawi) Seorang budak berkulit hitam keturunan Afrika yang mengalami serangkaian penyiksaan karena pilihannya masuk Islam. Walau berkali-kali disiksa, Bilal tetap teguh pendirian. Sahabat Abu Bakar lantas membeli dan memerdekakannya. Nabi Muhammad ﷺ pernah mendengar suara terompah milik Bilal di surga, yang menunjukkan derajat mulia. Bilal adalah muazin pertama yang dipilih oleh Nabi Muhammad ﷺ. Suaranya tinggi dan merdu. Lantang dan terang. Setelah wafatnya Nabi Muhammad ﷺ, beberapa riwayat menyebutkan bahwa Bilal meminta izin kepada Abu Bakar selaku khalifah dan majikan yang memerdekakan agar diperkenankan pindah ke negeri Syam untuk berjihad fi sabilillah. Sejak saat itu, Bilal tidak lagi bertugas sebagai muazin. 2. Abdullah bin Ummi Maktum (muazin di Masjid Nabawi). Beliau adalah sepupu Ibunda Khadijah dari jalur ibu.  Tak mau tertinggal, Ibnu Ummi Maktum ikut berhijrah ke Madinah. Terhitung 13 kali, Nabi Muhammad ﷺ menunjuk beliau sebagai pimpinan sementara untuk kota Madinah ketika Nabi Muhammad ﷺ berangkat berperang. Ibnu Ummi Maktum adalah sahabat yang buta, namun tidak menjadi alasan dan penghalang untuk memeluk Islam. " Serahkan panji perang itu kepadaku! Saya adalah orang buta, sehingga tidak mungkin melarikan diri. Tempatkan aku di tengah-tengah dua pasukan yang saling berhadapan! ", kata Ibnu Ummi Maktum di sebuah peperangan.  Memang, Ibnu Ummi Maktum tercatat mengikuti perang Qadisiyah. 3. Sa'ad Al Qarazh (muazin di Masjid Quba) Seorang budak yang dimerdekakan oleh sahabat Ammar bin Yasir.  Beliau ditunjuk sebagai muazin di Masjid Quba, beberapa kilometer dari Masjid Nabawi. Nabi Muhamamd ﷺ pernah mengusap kepala Sa'ad dan mendoakan keberkahan.  Al Qarazh adalah sebutan beliau yang memiliki arti : daun Qarazh, yaitu daun yang menjadi bahan campuran untuk menyamak kulit binatang. Sebelumnya, Sa'ad selalu mengalami kerugian dalam berdagang. Hingga akhirnya beliau memilih jual beli daun Qarazh, barulah mendapat keuntungan. 4. Abu Mahdzurah (muazin di Masjidil Haram) Sepulang Nabi Muhammad ﷺ dan pasukan dari Perang Hunain, sejumlah pemuda Quraisy menguntit dari belakang. Ada momen salat, sehingga para pemuda itu mendengar azan yang dikumandangkan. Dengan tujuan mengejek dan menghina, para pemuda itu menirukan azan. Nabi Muhammad ﷺ mendengar azan mereka yang salah satunya menarik perhatian. Para pemuda itu ditangkap lalu diminta untuk satu per satu berazan karena mencari, suara siapa yang sebelumnya terdengar merdu. Abu Mahdzurah, salah satu pemuda, lah yang bersuara merdu. Nabi Muhammad ﷺ meminta Abu Mahdzurah duduk di hadapan beliau. Nabi Muhammad melepas penutup kepala Abu Mahdzurah, mengusap rambutnya, dan mendoakan sebanyak 3 kali, " Ya Allah, berkahilah dia dan berikanlah hidayah Islam untuknya ". Abu Mahdzurah masuk Islam lalu diperintahkan untuk menjadi muazin di Masjidil Haram. Rambut yang pernah diusap oleh Nabi Muhammad ﷺ dibiarkan panjang hingga setengah badan sampai Abu Mahdzurah meninggal dunia. Catatan : Derajat mulia dan kedudukan tinggi dapat diperoleh oleh siapa saja. Semua memiliki kesempatan yang sama. Ada peluang yang terbuka. Hanya saja, adakah keinginan dan tekad? 4 muazin yang ditunjuk dan dipercaya oleh Rasulullah  ﷺ :   2 mantan budak, 1 orang buta, dan 1 pemuda belia yang sebelumnya mengolok-olok azan. Jangan pesimis! Jangan berkecil hati! Tabalong, 18 Desember 2022 t.me/anakmudadansalaf
2 tahun yang lalu
baca 3 menit