Doa Dzikir

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

bahaya penyakit 'ain dan cara pencegahannya

KETIKA PANDANGAN MATA BERHASIL MENYAKITI Apabila rasa hasad telah melambung tinggi, namun pemiliknya tak mampu melampiaskannya lewat lisan dan fisik, maka dia akan memendam bara api kedengkiannya dalam jiwa. Dia hanya mampu memandang musuhnya dengan pandangan hasad yang meledak-ledak, ketika itulah penyakit 'ain beraksi untuk menyakiti orang yang didengki bak virus yang berbahaya. Bila orang yang didengki tidak memiliki perisai jiwa dan ruh berupa dzikrullah, maka dia akan jatuh sakit dengan sebab pandangan tersebut. Bahkan yang lebih mengerikan kedengkian tersebut bisa memberikan efek negatif pada yang dihasadi tanpa melalui kontak mata, hanya dengan . membayangkan kejelekan untuk musuhnya. Al Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata: ونفس العائن لا يتوقف تأثيرها على الرؤية ، بل قد يكون أعمى فيوصف له الشيء فتؤثر نفسه فيه وإن لم يره ، وكثير من العائنين يؤثر في المعين بالوصف من غير رؤية “ ’Ain bukan hanya lewat jalan melihat. Bahkan orang buta sekali pun bisa membayangkan sesuatu, lalu ia bisa memberikan pengaruh ‘ain meskipun ia tidak melihat. Banyak kasus yang terjadi yang menunjukkan bahwa ‘ain bisa menimpa seseorang hanya lewat khayalan tanpa melihat." [Zaadul Ma'ad 4/153] Maka hendaknya kita membentengi diri dengan benteng terkokoh untuk membendung serangan musuh yang nampak dan tidak nampak yaitu dzikrullah. Rasulullah صلى الله عليه وسلم  meminta perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain radhiyallahu ’anhuma kepada Allah ta’ala dari penyakit ‘ain, sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau berkata, كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ وَيَقُولُ إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّة “Nabi صلى الله عليه وسلم  pernah meminta perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain (kepada Allah ta’ala) dan beliau berkata (kepada Al-Hasan dan Al-Husain), sesungguhnya bapak kalian berdua (yaitu nabi Ibrahim ‘alaihissalam) meminta perlindungan untuk Ismail dan Ishaq dengan membaca: أَعُيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ “U’idzukuma bi kalimaatillaahit taammaati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin.” Aku meminta perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang maha sempurna dari setan, binatang berbisa dan mata yang dengki .” [HR. Al-Bukhari no 3371] http://bit.ly/uimusy --------------------- Menjaga Anak-Anak Dari Mara Bahaya Dan Penyakit Ain Pertanyaan Bagaimana cara kita menjaga anak-anak dari penyakit ain? Jawaban Dengan doa, anda bisa membacakan kepada anak-anak doa أعيذك بكلمات الله التامات من شر ما خلق U’iidzuka bikalimaatillaah at-Taammaati min syarri maa kholaq Artinya : “Aku memohonkan perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan yang telah Dia ciptakan” Doa ini dibaca tiga kali ketika akan tidur atau pada siang hari atau kapan saja. Berdoa memohonkan perlindungan untuknya kepada Allah. Dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam memohonkan perlindungan untuk al-Hasan dan al-Husain dengan mengatakan أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ Artinya, “Aku memohonkan perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat Allah yang sempurna dari semua setan, hewan melata, dan (penyakit ain) yang ditimbulkan mata jahat.” Demikianlah, anda mengucapkan kepada seorang anak أعيذك Artinya: “Aku melindungimu” Jika anak-anak jumlahnya banyak, maka anda mengucapkan أعيذكم Artinya: “Aku melindungi kalian” Narasumber: Syaikh Abdul Aziz bin Baz رحمه الله Rujukan: Al-Mauqi'ur Rosmii lisamahatis Syaikh bin Baz رحمه الله Sumber: https://salafytemanggung.com/menjaga-anak-anak-dari-mara-bahaya-dan-penyakit-ain/ -------------- TERKADANG ANAK KECIL MENANGIS KARENA 'AIN Aisyah radhiyallahu anha berkisah,  "Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar suara tangisan seorang anak kecil. Maka beliau bersabda, مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِى فَهَلاَّ اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنَ الْعَيْنِ “Kenapa anak kecil kalian ini menangis terus? Tidakkah kalian merukyahnya agar dia sembuh dari penyakit 'ain.” HR. Ahmad dan Syaikh al-Albani rahimahullah menshahihkannya dalam ash-Shahihah 1408 https://t.me/KajianIslamTemanggung ---------------- BERBAHAYANYA PENYAKIT 'AIN  Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin Rahimahullah berkata: قد يُصاب الإنسان المتدين بالعين ويضيق صدره بالعبادة، أو يصاب بالعين فينسى ما حفظ، أو يصاب بالعين فيعجز أن يحفظ. فالعين -نسأل الله العافية- قال فيها الرسول عليه الصلاة والسلام : "لو سبق القَدر شيء لسبقته العين". صحيح، رواه مسلم ٢١٨٨ "Terkadang seseorang yang saleh ditimpa penyakit 'ain, sehingga mengakibatkan dadanya menjadi sesak ketika beribadah, atau ditimpa penyakit 'ain sehingga lupa semua hafalannya, atau ditimpa penyakit 'ain sehingga ia lemah dalam menghafal. Penyakit 'ain (Kami meminta keselamatan kepada Allah) sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: "Kalau saja ada sesuatu mendahului takdir, niscaya akan didahului oleh 'ain." (Sahih, HR. Muslim no. 2188) || t.me/hikmahsalafiyah 📚 Liqaat al-Bab al-Maftuh 20/61 ------------------ DOA RUQYAH DARI 'AIN, HASAD DAN PENYAKIT  امْحُ البأسَ ربَّ الناسِ، بيدِك الشفاءُ، لا يكشفُ الكربَ إلا أنتَ "Hilangkanlah penyakit ini wahai rabb manusia, di tangan-Mu lah kesembuhan dan tidak ada yang mampu menyingkap kesulitan kecuali Engkau."  📚 (Syaikh Al Albani dalam As-Silsilatus Shahihah 1526).  t.me/salafy_cirebon ----------------- BERLINDUNG TERHADAP PENYAKIT AL-'AIN DENGAN MENDOAKAN KEBERKAHAN Berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam: إذا رأى أحدكم من نفسه أو ماله أو من أخيه ما يعجبه فليدع له بالبركه فإن العين حقّ. Jika salah seorang di antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan pada dirinya, hartanya, atau saudaranya, hendaklah dia mendoakan keberkahan baginya, karena sesungguhnya Al 'Ain (musibah atau penyakit yang ditimbulkan oleh pandangan mata takjub, terkadang disertai hasad) itu benar adanya. 📚 Disahihkan oleh Al Albaaniy dalam shohih Al Jaamiy, 556 https://t.me/salafy_sorowako ------------------------ PENYAKIT 'AIN TIDAK SELALU DISEBABKAN SIFAT HASAD Berkata al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqalani rahimahullah, وَأَنَّ الْعَيْنَ تَكُونُ مَعَ الْإِعْجَابِ وَلَوْ بِغَيْرِ حَسَدٍ وَلَوْ مِنَ الرَّجُلِ الْمُحِبِّ وَمِنَ الرَّجُلِ الصَّالِحِ "Penyakit 'ain bisa terjadi bersama rasa kagum meski tanpa adanya sifat dengki (hasad), sehingga bisa saja bersumber dari orang yang mencintainya bahkan dari seorang yang shalih (tanpa disengaja)".  📚 Fathul Bari, 10/205. || t.me/hikmahsalafiyah ----------------- JANGAN BURU-BURU MENYIMPULKAN APA YANG MENIMPAMU Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah berkata: كثر في هذه الآونة الأخيرة أوهام الناس وتخيلاتٌ بأن ما يصيبهم فهو: ( عينٌ ) أو ( سحرٌ ) أو ( جنٌ ) . حتى لو يصاب بعضهم بالزكام قال: إنه ( عين ) أو ( سحر ) ! وهذا غلط. أعرض أيها المسلم عن هذا كله، وتوكل على الله واعتمد عليه، ولا توسوس به حتى يعرض عنك ؛ لأن الإنسان متى جعل على باله شيئاً شغل به، وإذا تغافل عنه وتركه لم يصب بأذى. “Saat ini banyak orang membayangkan dan berkhayal bahwa apa yang menimpa mereka itu adalah Ain (sakit karena pandangan mata dengki/ta’jub), sihir, atau perbuatan jin.   Bahkan seandainya ada dari mereka tertimpa sakit flu, niscaya dengan mudah dia katakan: “Sungguh ini adalah ‘ain atau sihir”. Tentunya ini angapan yang salah. Wahai muslim berpalinglah dari seluruh anggapan ini, bertawakkallah kepada Allah, bergantunglah kepada-Nya, Jangan merasa was-was dengan hal ini sehingga menyita perhatianmu. Sebab ketika  seseorang membayangkan suatu hal di benaknya, niscaya dia tersibukkan karenanya. Namun bila dia melalaikannya dan meninggalkannya, niscaya dia tidak terganggu.” 📚Fatawa Nurun ‘Ala ad Darb kaset nomer 366 Musawiul Akhlaq Sumber @Salafy_Ponorogo ------------------- APA YANG DISYARIATKAN AGAR BISA TERJAGA DARI PENYAKIT AIN? Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah Pertanyaan : Jika ada sesuatu yang ditakuti seseorang dari penyakit ain, apakah ada sesuatu dari Al-Kitab dan as-Sunnah yang bisa mencegah penyakit ‘ain? Jawaban : Naam, jika engkau takut dari penyakit ‘ain, hendaknya engkau membaca :  بارك الله فيه Baarakallahu fiihi (semoga Allah memberkahinya) Atau membaca :  ما شاء الله، لا قوة إلا بالله “Maasyaa Allah laa quwwata illaa billaah.” (sesuai kehendak Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah) Dibacakan terhadap rumah, makanan, atau anak atau selainnya (yang dikawatirkan akan kena ‘ain) Membaca  : ما شاء الله، لا قوة إلا بالله، بارك الله فيه، اللهم بارك فيه “Maa sya Allah laa quwwata illa billah. Baarakallahu fiihi Allahumma baarik fiihi.” Sambil diiringi dengan keyakinan kepada Allah, bersandar kepadaNya. Sesungguhnya tidak akan menimpa dirimu kecuali yang telah Dia takdirkan untukmu. 📑 Fatawa Ad-Duruus || t.me/ahlussunnahposo ---------------  DOA PERLINDUNGAN UNTUK ANAK KECIL Sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan, كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ يَقُولُ: “Nabi shallallahu alaihi wa sallam membacakan doa memohon perlindungan terhadap al-Hasan dan al-Husain (keduanya adalah cucu beliau). Beliau membacakan, أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ U'IIDZUKUMAA BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMATI MIN KULLI SYAITHAANIN WA HAAMMATIN WA MIN KULLI ‘AININ LAAMMATIN “Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap kejahatan setan dan binatang yang mengganggu, dan dari setiap mata yang hasad (dengki).” Kemudian, beliau bersabda, هَكَذَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يُعَوِّذُ إِسْحَاقَ وَإِسْمَاعِيلَ عَلَيْهِمُ السَّلَامُ “Demikianlah (dahulu) ayah kalian, Nabi Ibrahim, juga membacakan doa memohon perlindungan untuk putra beliau, Ismail dan Ishaq alaihimussalam.” (HR. at-Tirmidzi no. 2060. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi no. 2060) ✍🏻 Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah menjelaskan bahwa ketika seseorang mengamalkan hadits di atas, dia boleh mengganti dhamir (kata ganti) untuk menyesuaikan. (Lihat Nur ‘Ala ad-Darb: Kaifiyyah Wiqayah ath-Thifl Min al-‘Ain) Untuk memudahkan, bisa digunakan dhamir yang umum, yaitu  كُمْ (kalian), sehingga bacaannya menjadi, أُعِيذُكُمْ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ U‘IIDZUKUM BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMATI MIN KULLI SYAITHAANIN WA HAAMMATIN WA MIN KULLI ‘AININ LAAMMATIN https://asysyariah.com/amalan-yang-bermanfaat-pada-masa-wabah-2/ -----------------  BUKAN BERARTI KAMU GANTENG Berkata al 'Allaamah Ibnu Utsaimin rahimahullah : Jika engkau ditimpa penyakit 'ain bukan berarti engkau ganteng atau kaya, tapi karena engkau kurang dalam mengingat ALLAH  ta'aala Sumber : Al fawaid al 'adzimah lil adzkar https://t.me/KajianIslamTemanggung ---------------------------- BUTUHNYA KITA TERHADAP PENJAGAAN ALLAH Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullahu Ta'ala berkata: (Surah Al Falaq dan Surah An Nas) Tak seorangpun kecuali senantiasa butuh terhadap kedua surah ini. Keduanya memiliki pengaruh khusus dalam menangkal sihir, 'ain, dan berbagai kejelekan. Juga, butuhnya seseorang berlindung kepada Allah melalui dua surah ini lebih besar dibandingkan butuhnya dia terhadap nafas, makan, minum dan pakaian. 📚 Badaai'ul Fawaaid, 199/2 https://t.me/salafymakassar --------------------------- OBAT SIHIR DAN 'AIN Al-'Allâmah Asy-Syaikh 'Abdul 'Azîz bin Bâz rahimahullâh berkata, "Bagi seseorang yang terkena sihir atau 'ain atau penyakit: Hendaknya engkau sering membaca Al-Qur-ân, mohonlah Rabb-mu ﷻ berupa kesembuhan dan kesehatan yang baik, dan mintalah tolong kepada-Nya di kala sujud di akhir malam dan di akhir (setiap) Shalât. Adapun mengunjungi peramal, pendeta, ahli nujum atau penyihir, semuanya adalah kejelekan, tetapi perlindungan Allâh-lah yang hendaknya dicari" Fatâwâ Nûr 'alâ Darb (3/314) t.me/pristinemethology/2343 http://t.me/jadilahsalafiysejati --------------------------------  BAHAYA PENYAKIT 'AIN Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan, ﻻ ﻳﺘﻮﻗﻒ ﺃﺫﻯ اﻟﻌﺎﺋﻦ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺅﻳﺔ ﻭاﻟﻤﺸﺎﻫﺪﺓ ﺑﻞ ﺇﺫا ﻭﺻﻒ ﻟﻪ اﻟﺸﻲء اﻟﻐﺎﺋﺐ ﻋﻨﻪ ﻭﺻﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﺫاﻩ . "Gangguan pelaku 'ain tidak hanya terhadap sesuatu yang terlihat dan disaksikan saja. Bahkan ketika digambarkan kepadanya sesuatu yang tidak terlihat, maka gangguan itupun bisa sampai kepadanya." Madarijus Salikin 1/404 https://t.me/KajianIslamTemanggung ---------------------------------- ORANG DEWASA BISA TERKENA PENYAKIT 'AIN Pertanyaan: Saya mau bertanya tentang penyakit ain. Apakah penyakit ain bisa mengenai orang dewasa juga? Sebab, yang saya tahu, penyakit itu akan mudah mengenai anak-anak. Jawaban: "Penyakit ain tidak hanya menimpa anak-anak. Dengan izin Allah, ia terkadang juga menimpa orang dewasa. Hal ini pernah terjadi pada zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Suatu ketika Amir bin Rabi’ah melihat Sahl bin Hunaif sedang mandi. Kemudian dia berkata,  “Demi Allah, aku belum pernah melihat seperti hari ini, dan belum pernah melihat kulit (tubuh) yang tersembunyi.” Tiba-tiba Sahl terjatuh pingsan. Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mendatangi Amir dan marah kepadanya, sembari berkata,  “Atas kesalahan apa salah seorang dari kalian tega membunuh saudaranya? Mengapa engkau tidak mengatakan ‘Allahumma barik alaihi?’ (ketika melihatnya)? Mandilah engkau untuknya!” Amir lalu mandi dengan mencuci wajah, telapak tangan, siku, kaki, jari-jemari kakinya, dan mencuci bagian tubuh yang tertutup kain sarungnya. Air bekas mandinya ditampung di bejana, kemudian disiramkan kepada Sahl. Sahl pun bisa pergi bersama manusia dalam keadaan biasa/sembuh. (HR. Ahmad 3/486 no. 15980) Kisah yang lain, suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat di rumahnya ada seorang budak perempuan yang wajahnya terkena ain.  Beliau bersabda, اسْتَرْقُوا لَهَا، فَإِنَّ بِهَا النَّظْرَةَ “Ruqyahlah dia karena sesungguhnya dia terkena ain.” (HR. al-Bukhari no. 5739 dan Muslim no 2197 dari Ummu Salamah radhiallahu anha) ☝🏻Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sakit, di antara doa yang dibacakan oleh Malaikat Jibril alaihis salam ialah, فُضِّلْتُ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ بِسِتٍّ: أُعْطِيتُ جَوَامِعَ الْكَلِمِ، وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ، وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمُ، وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ طَهُورًا وَمَسْجِدًا، وَأُرْسِلْتُ إِلَى الْخَلْقِبِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ اللهُ يَشْفِيْكَ، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ “Bismillah (dengan nama Allah) aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dari segala jiwa atau ain orang yang hasad. Allah-lah yang menyembuhkanmu. Bismillah aku meruqyahmu.” (HR. Muslim) Ini semua menunjukkan bahwa orang dewasa bisa menjadi korban penyakit ain. Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjaga kita darinya. Wallahu a’lam bish-shawab." Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar hafizhahullah Sumber : asysyariah.com
2 tahun yang lalu
baca 11 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

doa-doa sebelum salam setelah tasyahud

 .DOA-DOA YANG DIBACA SETELAH TASYAHUD SEBELUM SALAM ١- قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ : إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنْ أَرْبَعٍ يَقُولُ : اللَّهُمَّ إِنِّي  أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ،  وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ   الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ  (صحيح مسلم - رقم :٥٨٨ ) 1. Rasulullah ﷺ bersabda: "Apabila kalian telah selesai membaca tasyahudb (takhiyat) mintalah perlindungan kepada Allah dari empat perkara, ucapakan:  اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ  "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari adzab jahannam, dari adzab kubur, dari fitnahnya hidup dan mati serta dari fitnahnya Dajjal." 📚(Shahih Muslim no. 588) ٢- عَـنْ عَـبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْـرِو بْنِ الْعَـاصِ ، أَنَّ أَبَا بَكْرٍ الصِّدِّيقَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا ، قَالَ لِلنَّبِيِّ ﷺ : يَا رَسُولَ اللَّهِ، عَلِّمْنِي دُعَاءً أَدْعُو بِهِ فِي صَلَاتِي ، قَالَ : ﷺ قُلِ :  اللَّهُمَّ إِنِّي  ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ  إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مِنْ عِنْدِكَ مَغْفِرَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ  📚( صحيح البخاري - رقم :٧٣٨٧ ) 2. Dari Abdullah bin Amr bin Ash, bahwa Abu Bakar Asy-syidiq radliyallahu 'anhu berkata kepada Nabi ﷺ : "Ya Rasulullah, ajarkan kepadaku sebuah doa yang aku akan berdoa dengannya didalam shalatku, Beliau ﷺ bersabda, Ucapkan:   اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا، وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، فَاغْفِرْ لِي مِنْ عِنْدِكَ مَغْفِرَةً، إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ  "Ya Allah,sungguh aku telah mendzalimi diriku dengan kedzaliman yang amat banyak, sedangkan tidak ada yang mengampuni dosa selain Engkau, maka ampunilah aku dengan ampunan dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." 📚(Shahih Al-Bukhari no, 7387) ٣- قَالَ رَسُولُ اللَّه ﷺ يا مُعَاذُ : قُلْتُ : لَبَّيْكَ ،  قال :  إنِّي أُحِبُّكَ  قُلْتُ : و أنا و اللهِ ،  قال :  أَلا أُعَلِّمُكَ كَلِماتٍ  تقولُها في دُبُرِ كلِّ صَلاتِكَ  قُلْتُ : نَعَمْ ،  قال : قُلْ :  اللهمَّ أَعِنِّي على ذكرِكَ  وشُكْرِكَ ، وحُسْنِ عِبادَتِكَ  👈🏽 صححه الألباني في صحيح الأدب المفرد_رقم: ٥٣٣ 3. Rasulullah ﷺ bersabda kepada Mu'adz: "Wahai Mu'adz, Aku jawab: "Aku penuhi panggilanmu wahai Nabi, "Beliau bersabda: "Aku mencintaimu," Akupun menjawab: "Demi Allah,aku juga mencintaimu wahai Nabi, "Beliau bersabda: "Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kalimat yang kau baca di akhir shalat (sebelum salam)?" Aku jawab: "Tentu mau wahai Nabi, "Beliau bersabda, ucapkanlah:  اللهمَّ أَعِنِّي على ذكرِكَ وشُكْرِكَ ، وحُسْنِ عِبادَتِكَ  "Ya Allah,aku benar-benar mohon bantuan-Mu agar aku bisa senantiasa mengingat-Mu, mensyukuri-Mu, dan agar aku bisa memperbaiki ibadahku kepada-Mu." 📚 (Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih adabul mufrod no. 533) ٤- دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ الْمَسْجِدَ، فَإِذَا هُوَ  بِرَجُلٍ قَدْ قَضَى صَلَاتَهُ وَهُوَ يَتَشَهَّدُ وَهُوَ  يَقُولُ :  اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا اللَّهُ الْأَحَدُ  الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ  كُفُوًا أَحَدٌ ؛ أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي ؛ إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ  ، قَالَ : فَقَالَ ﷺ :   قَدْ غُفِرَ لَهُ، قَدْ غُفِرَ لَهُ ، ثَلَاثًا  👈🏽 صححه الألباني في 📚 (صحيح أبي داود - رقم : ٩٨٥)  4. Rasulullah  ﷺ masuk dalam masjid, Beliau mendapati ada seorang laki-laki yang sedang menyelesaikan shalatnya, setelah bertasyahud dia berdoa:   اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ يَا اللَّهُ الْأَحَدُ الصَّمَدُ الَّذِي لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ  كُفُوًا أَحَدٌ ؛ أَنْ تَغْفِرَ لِي ذُنُوبِي ؛ إِنَّكَ أَنْتَ  الْغَفُورُ الرَّحِيمُ  "Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu ya Allah , Yang Maha Esa, Tempat bergantung (meminta) Yang tidak beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak pula ada yang setara dengan-Nya, agar Engkau mengampuni dosa-dosaku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." Maka Rasulullah ﷺ bersabda: "Sungguh dia telah diampuni, sungguh dia telah diampuni, sungguh dia telah diampuni." 📚 (Hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Abu Dawud no.985) Sumber : t.me/salafysala3
2 tahun yang lalu
baca 4 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

doanya yang terzalimi

Doanya Yang Terzalimi Cepat atau lambat kebenaran pasti terungkap! . Seorang wanita, bekas budak, berkulit hitam, dan sering berada di Masjid Nabi pernah bercerita kepada Ibunda Aisyah.  Hal itu dikarenakan Ibunda Aisyah menanyakan perihal bait syair yang sering diulang-ulangnya. وَيَوْمُ الوِشَاحِ مِن تَعَاجِيبِ رَبِّنَا،... ألَا إنَّه مِن بَلْدَةِ الكُفْرِ أنْجَانِي Hari selendang adalah termasuk keajaiban dari Rabb kita. Ketahuilah! Hari itu adalah hari Dia menyelamatkanku dari negeri kekafiran. Dia adalah seorang budak yang telah dimerdekakan oleh satu kabilah Arab. Walau sudah berstatus merdeka, wanita itu tetap memilih tinggal Bersama mereka. Hingga suatu hari… Seorang gadis kecil dari kabilah itu keluar bermain sambil memakai wi-syah, yaitu sejenis kain selendang, terbuat dari kulit, dibuat sejalin dengan pernak-pernik hiasan, bahkan dengan mutiara. Tanpa disadari wi-syah itu terjatuh. Orang-orang berusaha mencari namun tidak menemukannya. Tuduhan lantas diarahkan kepada wanita tersebut. Mereka menanyainya bahkan memeriksa tubuhnya, bahkan bagian auratnya pun tak lepas dalam pemeriksaan. Di saat semacam itu, seekor burung jenis rajawali terbang rendah menukik sambil melemparkan sesuatu ke arah mereka.  Rupanya wi-syah milik gadis kecil yang dinyatakan hilang. Ternyata ketika wi-syah itu terjatuh, disambar seekor burung karena disangkanya daging. هذا الذي اتَّهَمْتُمُونِي به، زَعَمْتُمْ, وأَنَا منه بَرِيئَةٌ، وهو ذَا هُوَ “ Sudah ini yang kalian tuduhkan terhadap saya! Kalian bilang sayalah yang mencurinya! Padahal saya bersih dari tuduhan tersebut. Ini kan barangnya?! “, kata wanita tersebut keras. Setelahnya, wanita tersebut mengambil keputusan untuk datang menemui Nabi Muhammad dan menyatakan masuk Islam. (HR Bukhari 439) Beberapa pelajaran hidup dari cerita di atas : 1. Kedepankanlah sikap tenang, adem, ayem, dan teduh saat dihadapkan dengan masalah pelik dan rumit. Jangan terburu-buru. Jangan grusa-grusu. Tidak boleh menuduh tanpa bukti akurat. Tidak boleh men-judge sembarangan. Diam adalah pilihan terbaik daripada ikut berbicara padahal hanya kira-kira. Lebih selamat jika diam, timbang ikut-ikutan latah tanpa hujjah. 2. Kebenaran pasti menang, esok atau sekarang. Kebenaran tak bisa ditutup-tutupi walau sempat terhalang tirai. Cepat atau lambat akan terlihat, siapakah yang baik dan siapakah yang jahat. 3. Al Hafiz Ibn Hajar (Fathul Bari 2/192) menyatakan, “ Hadis ini membuktikan bahwa doa orang yang terzalimi termasuk mustajab, walaupun ia kafir. Sebab, kronologi cerita di atas menunjukkan wanita tersebut masuk Islam setelah tiba di kota Madinah” 4. Terkadang kenyataan pahit justru berakhir manis. Wanita tersebut mengalami pelecehan lahir batin. Namun, hal itu justru menyadarkannya bahwa hidup di tengah-tengah masyarakat yang seperti itu tidaklah nyaman. Hingga mendorongnya untuk mencari tempat baru. Dan kota Madinah adalah tempatnya. Di sanalah ia menemukan Islam. 5. Ingatlah selalu bahwa Allah Ta’ala adalah dzat yang maha kuasa. Dia menetapkan hal-hal yang ajaib dan luar biasa. Di luar akal dan nalar manusia. Lihatlah bagaimana Allah membebaskan wanita tersebut dari tuduhan! Burung itu terbang rendah sambil menjatuhkan wi-syah di hadapan mereka semua. Maka, sering-seringlah berdoa dan memohon keajaiban dari Allah Ta’ala. Lendah, 23 Rajab 1443 H/24 Februari 2022 t.me/anakmudadansalaf
3 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

dahsyatnya doa ibu syaikh abdul aziz bin baz

Dahsyat Doa Ibu Berikut ini beberapa potong cerita tentang Syaikh Bin Baz. Sumbernya adalah Biografi Syaikh Bin Baz karya Abdul Aziz bin Ibrahim dan Muhammad Ziyad. Mendalami ajaran Islam, harusnya tidak asing dengan beliau yang bernama lengkap . Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz.  Beliau Mufti Agung Kerajaan Arab Saudi. Wafat tahun 1999. Ayahnya meninggal dunia di saat Bin Baz berusia 3 tahun. Praktis Bin Baz dirawat dan dibesarkan oleh ibunda beliau. Sejak kecil, fisik Bin Baz tergolong lemah. Mulai masuk usia 3 tahun, Bin Baz baru mulai bisa berjalan. Penglihatan Bin Baz terganggu hingga puncaknya mengalami kebutaan di usia 20-an tahun. Setelah dipastikan buta, ibunda beliau bersedih bahkan menangis. Seorang tetangga salehah menghibur, " Jangan bersedih lah. Berdoalah kepada Allah agar penglihatannya diganti dengan keilmuan" Cerita lain. Ada yang memotivasi, " Menangis tidak bisa menyembuhkan kebutaan. Mohonlah pertolongan kepada Allah! Wudhu dan salatlah dua rakaat. Mintalah kepada Allah agar kebutaannya diganti dengan ilmu bermanfaat untuknya dan untuk umat Islam" Sejak itu, ibunda beliau selalu mendoakan kebaikan untuk Bin Baz. Tidak kenal lelah dan tiada kata putus asa.  Ibunda beliau wafat di saat Bin Baz berusia 26 tahun.  Syaikh Bin Baz mengenang, " Ibu lah yang merawat kami bersaudara. Jasa beliau sangatlah besar dalam pendidikan dan penanaman sifat-sifat mulia pada diri kami" Syaikh Bin Baz juga memuji ibu beliau, " Selalu menyemangati dan memotivasiku untuk thalabul ilmi dan belajar agama" Pelajaran Hidup : 1. Kasih sayang Allah sangatlah luas.  Seorang anak yatim, yang lemah fisik, terlambat berkembang secara jasmani, mengalami gangguan penglihatan, bahkan akhirnya buta, -dengan kuasa Allah Ta'ala- , menjadi seorang ulama dunia yang dihormati. Maka, jangan pernah pesimis! Jangan merasa rendah! Jangan merasa tidak pantas!  Berusahalah dan jangan berhenti berjuang! Rahmat Allah amatlah luas. 2. Ibu memang luar biasa pengaruhnya!  Jadilah ibu yang hebat, agar anakmu hebat! Jadilah ibu yang luar biasa, supaya anakmu tidak menjadi anak yang biasa! Jangan salahkan anak yang tidak punya cita-cita tinggi! Barangkali karena sang ibu tak mengenalkan langit tinggi sebagai tempat menggantungkan cita-cita. 3. Optimislah dengan doa! Tak ada yang mustahil bagi Allah. Dia maha perkasa lagi maha kuasa. Apapun sangatlah mudah bagi-Nya. Sayang, orangtua jarang berdoa. Sedih, orangtua hanya sekali dua kali berdoa dan setelahnya selesai saja. Seorang Salaf mengatakan, " Sudah dari 40 tahun yang lalu saya berdoa meminta sesuatu kepada Allah. Hingga hari ini belum dikabulkan. Namun saya tetap berdoa dan tidak putus asa" 4. Hati-hati berucap! Bisa jadi satu kata dapat merusak suasana, menghancurkan mental, dan meruntuhkan semangat. Sebagaimana satu kata dapat menyebabkan semangat terangkat, cita-cita tumbuh terpancang, dan tujuan hidup ditemukan. Lihatlah bagaimana tetangga Syaikh Bin Baz menghibur! 5. Anak muda, pilihlah calon istrimu sebaik-baiknya. Jangan asal pilih! Pilihlah yang kelak akan menjadi ibu hebat untuk anak-anakmu! Bi idznillah. Kulonprogo, 26 November 2021 t.me/anakmudadansalaf
3 tahun yang lalu
baca 3 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

hukum meminta doa kepada orang lain

BOLEHKAH MEMINTA . DOA DARI ORANG LAIN AGAR KEBUTUHANNYA TERPENUHI? Pertanyaan, Bismilah, afwan ustadz apa boleh kita minta di doakan kepada keluarga, teman, orang tua kita, supaya karir ningkat, rezeki dilancarkan serta dimudahkan urusan dan sebagainya? Jawaban, al-Ustadz Abu Fudhail 'Abdurrahman bin Umar hafizhahullah, Meminta didoakan oleh pihak lain, hukumnya boleh terlebih jika orang tersebut saleh. Allah Ta'ala mengisahkan tentang anak-anak Nabi Ya'kub yang melakukan kesalahan didalam al-Quran,  قَالُوا۟ يَٰٓأَبَانَا ٱسْتَغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَآ إِنَّا كُنَّا خَٰطِـِٔينَ "Mereka berkata, 'Wahai ayah kami, mohonkanlah ampun bagi kami terhadap dosa-dosa kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang bersalah.'" (Yusuf: 97).  Syekh Abdul Aziz ibnu Baz berkata,  طلب الدعاء من الأخ في الله أو الأخت في الله لا حرج فيه، وليس من التوسل المذموم، النبي - صلى الله عليه وسلم - قال في بعض أيامه لأصحابه: إنه يقدم عليكم شخص من اليمن يقال له أويس القرني كان بارا بأمه، فمن لقيه منكم فليطلب منه أن يستغفر له "Minta didoakan oleh saudara atau saudari yang persaudaraannya karena Allah, tidak mengapa dan bukan termasuk tawasul yang dicela. Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam pernah berkata kepada para sahabatnya, 'Akan datang kepada kalian nanti seseorang dari Yaman namanya Uwais al-Qarnì, barang siapa di antara kalian yang menemuinya, maka mintalah kepadanya agar dia memintakan ampun kepada Allah untuk kalian." (Fatāwā Nūrun 'Alā ad-Darb, 2/143).  Namun, jangan sampai seseorang bersandar kepada orang lain. Syekh Muqbil berkata,  لكن لا ينبغي للشخص أن يتكل على دعاء الآخرين فإن الله عز وجل يقول في كتابه الكريم : " وَقَالَ رَبُّكُـمْ ٱدْعُونِى أَسْتَجِبْ لَكُمْ " . ويقول : " وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنّي فَإِنّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُواْ لِى وَلْيُؤْمِنُواْ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ " . "Tidak semestinya bagi seseorang bersandar dengan doa orang lain karena Allah 'Azza wa Jalla berfirman,  'Dan Rabb kalian berfirman, 'Berdoalah kalian kepadaKu, niscaya pasti Aku kabulkan.'' (Ghafir: 40).  Dan Allah juga berfirman,  'Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku wahai Muhammad, maka jawablah Aku dekat, Aku mengabulkan doa orang-orang yang berdoa kepadaKu."' (al-Baqarah: 186).  (https://www.muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=1945).  Bersamaan dengan itu semua, seseorang berdoa sendiri, tentu lebih utama. Disebutkan di dalam fatwa lajnah,  طلب الدعاء وطلب الرقية مباحان، وتركهما والاستغناء عن الناس وقيامه بهما لنفسه أحسن "Minta didoakan dan diruqyah, hukumnya boleh. Tidak melakukannya dan merasa cukup dari manusia serta melakukannya sendiri, tentu lebih baik." (al-Fatāwā al-Lajnah, jilid 24, hlm. 261).  Wallahua'lam 📃 Sumber: Majmu'ah al-Fudhail  ✉️ Publikasi: https://t.me/TJMajmuahFudhail ➖➖➖➖➖
3 tahun yang lalu
baca 3 menit

Tag Terkait