KETIKA PANDANGAN MATA BERHASIL MENYAKITI
Apabila rasa hasad telah melambung tinggi, namun pemiliknya tak mampu melampiaskannya lewat lisan dan fisik, maka dia akan memendam bara api kedengkiannya dalam jiwa.
Dia hanya mampu memandang musuhnya dengan pandangan hasad yang meledak-ledak, ketika itulah penyakit 'ain beraksi untuk menyakiti orang yang didengki bak virus yang berbahaya.
Bila orang yang didengki tidak memiliki perisai jiwa dan ruh berupa dzikrullah, maka dia akan jatuh sakit dengan sebab pandangan tersebut.
Bahkan yang lebih mengerikan kedengkian tersebut bisa memberikan efek negatif pada yang dihasadi tanpa melalui kontak mata, hanya dengan membayangkan kejelekan untuk musuhnya.
Al Imam Ibnul Qoyyim Rahimahullah berkata:
ونفس العائن لا يتوقف تأثيرها على الرؤية ، بل قد يكون أعمى فيوصف له الشيء فتؤثر نفسه فيه وإن لم يره ، وكثير من العائنين يؤثر في المعين بالوصف من غير رؤية
“ ’Ain bukan hanya lewat jalan melihat. Bahkan orang buta sekali pun bisa membayangkan sesuatu, lalu ia bisa memberikan pengaruh ‘ain meskipun ia tidak melihat. Banyak kasus yang terjadi yang menunjukkan bahwa ‘ain bisa menimpa seseorang hanya lewat khayalan tanpa melihat."
[Zaadul Ma'ad 4/153]
Maka hendaknya kita membentengi diri dengan benteng terkokoh untuk membendung serangan musuh yang nampak dan tidak nampak yaitu dzikrullah.
Rasulullah صلى الله عليه وسلم meminta perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain radhiyallahu ’anhuma kepada Allah ta’ala dari penyakit ‘ain, sebagaimana dalam hadits Ibnu Abbas radhiyallahu’anhuma, beliau berkata,
كَانَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ وَيَقُولُ إِنَّ أَبَاكُمَا كَانَ يُعَوِّذُ بِهَا إِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّة
“Nabi صلى الله عليه وسلم pernah meminta perlindungan untuk Al-Hasan dan Al-Husain (kepada Allah ta’ala) dan beliau berkata (kepada Al-Hasan dan Al-Husain), sesungguhnya bapak kalian berdua (yaitu nabi Ibrahim ‘alaihissalam) meminta perlindungan untuk Ismail dan Ishaq dengan membaca:
أَعُيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لاَمَّةٍ
“U’idzukuma bi kalimaatillaahit taammaati min kulli syaithonin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin.”
Aku meminta perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang maha sempurna dari setan, binatang berbisa dan mata yang dengki .”
[HR. Al-Bukhari no 3371]
http://bit.ly/uimusy
---------------------
Menjaga Anak-Anak Dari Mara Bahaya Dan Penyakit Ain
Pertanyaan
Bagaimana cara kita menjaga anak-anak dari penyakit ain?
Jawaban
Dengan doa, anda bisa membacakan kepada anak-anak doa
أعيذك بكلمات الله التامات من شر ما خلق
U’iidzuka bikalimaatillaah at-Taammaati min syarri maa kholaq
Artinya : “Aku memohonkan perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari keburukan yang telah Dia ciptakan”
Doa ini dibaca tiga kali ketika akan tidur atau pada siang hari atau kapan saja.
Berdoa memohonkan perlindungan untuknya kepada Allah.
Dahulu Nabi shallallahu alaihi wa sallam memohonkan perlindungan untuk al-Hasan dan al-Husain dengan mengatakan
أُعِيْذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
Artinya, “Aku memohonkan perlindungan untuk kalian berdua dengan kalimat Allah yang sempurna dari semua setan, hewan melata, dan (penyakit ain) yang ditimbulkan mata jahat.”
Demikianlah, anda mengucapkan kepada seorang anak
أعيذك
Artinya: “Aku melindungimu”
Jika anak-anak jumlahnya banyak, maka anda mengucapkan
أعيذكم
Artinya: “Aku melindungi kalian”
Narasumber: Syaikh Abdul Aziz bin Baz رحمه الله
Rujukan: Al-Mauqi'ur Rosmii lisamahatis Syaikh bin Baz رحمه الله
Sumber: https://salafytemanggung.com/menjaga-anak-anak-dari-mara-bahaya-dan-penyakit-ain/
--------------
TERKADANG ANAK KECIL MENANGIS KARENA 'AIN
Aisyah radhiyallahu anha berkisah,
"Suatu ketika Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masuk ke dalam rumah. Tiba-tiba beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam mendengar suara tangisan seorang anak kecil. Maka beliau bersabda,
مَا لِصَبِيِّكُمْ هَذَا يَبْكِى فَهَلاَّ اسْتَرْقَيْتُمْ لَهُ مِنَ الْعَيْنِ
“Kenapa anak kecil kalian ini menangis terus? Tidakkah kalian merukyahnya agar dia sembuh dari penyakit 'ain.”
HR. Ahmad dan Syaikh al-Albani rahimahullah menshahihkannya dalam ash-Shahihah 1408
https://t.me/KajianIslamTemanggung
----------------
BERBAHAYANYA PENYAKIT 'AIN Asy-Syaikh Ibnu 'Utsaimin Rahimahullah berkata:
قد يُصاب الإنسان المتدين بالعين ويضيق صدره بالعبادة، أو يصاب بالعين فينسى ما حفظ، أو يصاب بالعين فيعجز أن يحفظ. فالعين -نسأل الله العافية- قال فيها الرسول عليه الصلاة والسلام : "لو سبق القَدر شيء لسبقته العين". صحيح، رواه مسلم ٢١٨٨
"Terkadang seseorang yang saleh ditimpa penyakit 'ain, sehingga mengakibatkan dadanya menjadi sesak ketika beribadah, atau ditimpa penyakit 'ain sehingga lupa semua hafalannya, atau ditimpa penyakit 'ain sehingga ia lemah dalam menghafal.
Penyakit 'ain (Kami meminta keselamatan kepada Allah) sebagaimana yang dikatakan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam:
"Kalau saja ada sesuatu mendahului takdir, niscaya akan didahului oleh 'ain."
(Sahih, HR. Muslim no. 2188) || t.me/hikmahsalafiyah
📚 Liqaat al-Bab al-Maftuh 20/61
------------------
DOA RUQYAH DARI 'AIN, HASAD DAN PENYAKIT
امْحُ البأسَ ربَّ الناسِ، بيدِك الشفاءُ، لا يكشفُ الكربَ إلا أنتَ
"Hilangkanlah penyakit ini wahai rabb manusia, di tangan-Mu lah kesembuhan dan tidak ada yang mampu menyingkap kesulitan kecuali Engkau."
📚 (Syaikh Al Albani dalam As-Silsilatus Shahihah 1526).
t.me/salafy_cirebon
-----------------
BERLINDUNG TERHADAP PENYAKIT AL-'AIN DENGAN MENDOAKAN KEBERKAHAN
Berkata Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
إذا رأى أحدكم من نفسه أو ماله أو من أخيه ما يعجبه فليدع له بالبركه فإن العين حقّ.
Jika salah seorang di antara kalian melihat sesuatu yang menakjubkan pada dirinya, hartanya, atau saudaranya, hendaklah dia mendoakan keberkahan baginya, karena sesungguhnya Al 'Ain (musibah atau penyakit yang ditimbulkan oleh pandangan mata takjub, terkadang disertai hasad) itu benar adanya.
📚 Disahihkan oleh Al Albaaniy dalam shohih Al Jaamiy, 556
https://t.me/salafy_sorowako
------------------------
PENYAKIT 'AIN TIDAK SELALU DISEBABKAN SIFAT HASAD
Berkata al-Hafizh Ibnu Hajar al-'Asqalani rahimahullah,
وَأَنَّ الْعَيْنَ تَكُونُ مَعَ الْإِعْجَابِ وَلَوْ بِغَيْرِ حَسَدٍ وَلَوْ مِنَ الرَّجُلِ الْمُحِبِّ وَمِنَ الرَّجُلِ الصَّالِحِ
"Penyakit 'ain bisa terjadi bersama rasa kagum meski tanpa adanya sifat dengki (hasad), sehingga bisa saja bersumber dari orang yang mencintainya bahkan dari seorang yang shalih (tanpa disengaja)".
📚 Fathul Bari, 10/205. || t.me/hikmahsalafiyah
-----------------
JANGAN BURU-BURU MENYIMPULKAN APA YANG MENIMPAMU
Syaikh Muhammad bin Shalih al ‘Utsaimin rahimahullah berkata:
كثر في هذه الآونة الأخيرة أوهام الناس وتخيلاتٌ بأن ما يصيبهم فهو: ( عينٌ ) أو ( سحرٌ ) أو ( جنٌ ) . حتى لو يصاب بعضهم بالزكام قال: إنه ( عين ) أو ( سحر ) ! وهذا غلط. أعرض أيها المسلم عن هذا كله، وتوكل على الله واعتمد عليه، ولا توسوس به حتى يعرض عنك ؛ لأن الإنسان متى جعل على باله شيئاً شغل به، وإذا تغافل عنه وتركه لم يصب بأذى.
“Saat ini banyak orang membayangkan dan berkhayal bahwa apa yang menimpa mereka itu adalah Ain (sakit karena pandangan mata dengki/ta’jub), sihir, atau perbuatan jin.
Bahkan seandainya ada dari mereka tertimpa sakit flu, niscaya dengan mudah dia katakan: “Sungguh ini adalah ‘ain atau sihir”.
Tentunya ini angapan yang salah.
Wahai muslim berpalinglah dari seluruh anggapan ini, bertawakkallah kepada Allah, bergantunglah kepada-Nya, Jangan merasa was-was dengan hal ini sehingga menyita perhatianmu. Sebab ketika seseorang membayangkan suatu hal di benaknya, niscaya dia tersibukkan karenanya. Namun bila dia melalaikannya dan meninggalkannya, niscaya dia tidak terganggu.”
📚Fatawa Nurun ‘Ala ad Darb kaset nomer 366 Musawiul Akhlaq
Sumber @Salafy_Ponorogo
-------------------
APA YANG DISYARIATKAN AGAR BISA TERJAGA DARI PENYAKIT AIN?
Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz rahimahullah
Pertanyaan :
Jika ada sesuatu yang ditakuti seseorang dari penyakit ain, apakah ada sesuatu dari Al-Kitab dan as-Sunnah yang bisa mencegah penyakit ‘ain?
Jawaban :
Naam, jika engkau takut dari penyakit ‘ain, hendaknya engkau membaca :
بارك الله فيه
Baarakallahu fiihi
(semoga Allah memberkahinya)
Atau membaca :
ما شاء الله، لا قوة إلا بالله
“Maasyaa Allah laa quwwata illaa billaah.”
(sesuai kehendak Allah, tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah)
Dibacakan terhadap rumah, makanan, atau anak atau selainnya (yang dikawatirkan akan kena ‘ain)
Membaca :
ما شاء الله، لا قوة إلا بالله، بارك الله فيه، اللهم بارك فيه
“Maa sya Allah laa quwwata illa billah.
Baarakallahu fiihi
Allahumma baarik fiihi.”
Sambil diiringi dengan keyakinan kepada Allah, bersandar kepadaNya. Sesungguhnya tidak akan menimpa dirimu kecuali yang telah Dia takdirkan untukmu.
📑 Fatawa Ad-Duruus || t.me/ahlussunnahposo
---------------
DOA PERLINDUNGAN UNTUK ANAK KECIL
Sahabat Abdullah bin Abbas radhiyallahu anhuma mengatakan,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَوِّذُ الْحَسَنَ وَالْحُسَيْنَ يَقُولُ:
“Nabi shallallahu alaihi wa sallam membacakan doa memohon perlindungan terhadap al-Hasan dan al-Husain (keduanya adalah cucu beliau). Beliau membacakan,
أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U'IIDZUKUMAA BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMATI MIN KULLI SYAITHAANIN WA HAAMMATIN WA MIN KULLI ‘AININ LAAMMATIN
“Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kalian berdua dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari setiap kejahatan setan dan binatang yang mengganggu, dan dari setiap mata yang hasad (dengki).”
Kemudian, beliau bersabda,
هَكَذَا كَانَ إِبْرَاهِيمُ يُعَوِّذُ إِسْحَاقَ وَإِسْمَاعِيلَ عَلَيْهِمُ السَّلَامُ
“Demikianlah (dahulu) ayah kalian, Nabi Ibrahim, juga membacakan doa memohon perlindungan untuk putra beliau, Ismail dan Ishaq alaihimussalam.” (HR. at-Tirmidzi no. 2060. Hadits ini dinilai sahih oleh Syaikh al-Albani dalam Shahih at-Tirmidzi no. 2060)
✍🏻 Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baz rahimahullah menjelaskan bahwa ketika seseorang mengamalkan hadits di atas, dia boleh mengganti dhamir (kata ganti) untuk menyesuaikan. (Lihat Nur ‘Ala ad-Darb: Kaifiyyah Wiqayah ath-Thifl Min al-‘Ain)
Untuk memudahkan, bisa digunakan dhamir yang umum, yaitu كُمْ (kalian), sehingga bacaannya menjadi,
أُعِيذُكُمْ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ
U‘IIDZUKUM BIKALIMAATILLAAHIT TAAMMATI MIN KULLI SYAITHAANIN WA HAAMMATIN WA MIN KULLI ‘AININ LAAMMATIN
https://asysyariah.com/amalan-yang-bermanfaat-pada-masa-wabah-2/
-----------------
BUKAN BERARTI KAMU GANTENG
Berkata al 'Allaamah Ibnu Utsaimin rahimahullah :
Jika engkau ditimpa penyakit 'ain bukan berarti engkau ganteng atau kaya, tapi karena engkau kurang dalam mengingat ALLAH ta'aala
Sumber : Al fawaid al 'adzimah lil adzkar
https://t.me/KajianIslamTemanggung
----------------------------
BUTUHNYA KITA TERHADAP PENJAGAAN ALLAH
Al Imam Ibnul Qoyyim rahimahullahu Ta'ala berkata:
(Surah Al Falaq dan Surah An Nas) Tak seorangpun kecuali senantiasa butuh terhadap kedua surah ini. Keduanya memiliki pengaruh khusus dalam menangkal sihir, 'ain, dan berbagai kejelekan. Juga, butuhnya seseorang berlindung kepada Allah melalui dua surah ini lebih besar dibandingkan butuhnya dia terhadap nafas, makan, minum dan pakaian.
📚 Badaai'ul Fawaaid, 199/2
https://t.me/salafymakassar
---------------------------
OBAT SIHIR DAN 'AIN
Al-'Allâmah Asy-Syaikh 'Abdul 'Azîz bin Bâz rahimahullâh berkata,
"Bagi seseorang yang terkena sihir atau 'ain atau penyakit:
Hendaknya engkau sering membaca Al-Qur-ân, mohonlah Rabb-mu ﷻ berupa kesembuhan dan kesehatan yang baik, dan mintalah tolong kepada-Nya di kala sujud di akhir malam dan di akhir (setiap) Shalât.
Adapun mengunjungi peramal, pendeta, ahli nujum atau penyihir, semuanya adalah kejelekan, tetapi perlindungan Allâh-lah yang hendaknya dicari"
Fatâwâ Nûr 'alâ Darb (3/314)
t.me/pristinemethology/2343
http://t.me/jadilahsalafiysejati
--------------------------------
BAHAYA PENYAKIT 'AIN
Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan,
ﻻ ﻳﺘﻮﻗﻒ ﺃﺫﻯ اﻟﻌﺎﺋﻦ ﻋﻠﻰ اﻟﺮﺅﻳﺔ ﻭاﻟﻤﺸﺎﻫﺪﺓ ﺑﻞ ﺇﺫا ﻭﺻﻒ ﻟﻪ اﻟﺸﻲء اﻟﻐﺎﺋﺐ ﻋﻨﻪ ﻭﺻﻞ ﺇﻟﻴﻪ ﺃﺫاﻩ .
"Gangguan pelaku 'ain tidak hanya terhadap sesuatu yang terlihat dan disaksikan saja. Bahkan ketika digambarkan kepadanya sesuatu yang tidak terlihat, maka gangguan itupun bisa sampai kepadanya."
Madarijus Salikin 1/404
https://t.me/KajianIslamTemanggung
----------------------------------
ORANG DEWASA BISA TERKENA PENYAKIT 'AIN
Pertanyaan:
Saya mau bertanya tentang penyakit ain. Apakah penyakit ain bisa mengenai orang dewasa juga? Sebab, yang saya tahu, penyakit itu akan mudah mengenai anak-anak.
Jawaban:
"Penyakit ain tidak hanya menimpa anak-anak. Dengan izin Allah, ia terkadang juga menimpa orang dewasa.
Hal ini pernah terjadi pada zaman Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam. Suatu ketika Amir bin Rabi’ah melihat Sahl bin Hunaif sedang mandi. Kemudian dia berkata,
“Demi Allah, aku belum pernah melihat seperti hari ini, dan belum pernah melihat kulit (tubuh) yang tersembunyi.”
Tiba-tiba Sahl terjatuh pingsan.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam mendatangi Amir dan marah kepadanya, sembari berkata,
“Atas kesalahan apa salah seorang dari kalian tega membunuh saudaranya? Mengapa engkau tidak mengatakan ‘Allahumma barik alaihi?’ (ketika melihatnya)? Mandilah engkau untuknya!”
Amir lalu mandi dengan mencuci wajah, telapak tangan, siku, kaki, jari-jemari kakinya, dan mencuci bagian tubuh yang tertutup kain sarungnya. Air bekas mandinya ditampung di bejana, kemudian disiramkan kepada Sahl. Sahl pun bisa pergi bersama manusia dalam keadaan biasa/sembuh.
(HR. Ahmad 3/486 no. 15980)
Kisah yang lain, suatu ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam melihat di rumahnya ada seorang budak perempuan yang wajahnya terkena ain.
Beliau bersabda,
اسْتَرْقُوا لَهَا، فَإِنَّ بِهَا النَّظْرَةَ
“Ruqyahlah dia karena sesungguhnya dia terkena ain.”
(HR. al-Bukhari no. 5739 dan Muslim no 2197 dari Ummu Salamah radhiallahu anha)
☝🏻Ketika Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sakit, di antara doa yang dibacakan oleh Malaikat Jibril alaihis salam ialah,
فُضِّلْتُ عَلَى الْأَنْبِيَاءِ بِسِتٍّ: أُعْطِيتُ جَوَامِعَ الْكَلِمِ، وَنُصِرْتُ بِالرُّعْبِ، وَأُحِلَّتْ لِيَ الْغَنَائِمُ، وَجُعِلَتْ لِيَ الْأَرْضُ طَهُورًا وَمَسْجِدًا، وَأُرْسِلْتُ إِلَى الْخَلْقِبِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ، مِنْ كُلِّ شَيْءٍ يُؤْذِيْكَ، مِنْ شَرِّ كُلِّ نَفْسٍ أَوْ عَيْنٍ حَاسِدٍ اللهُ يَشْفِيْكَ، بِسْمِ اللهِ أَرْقِيْكَ
“Bismillah (dengan nama Allah) aku meruqyahmu, dari segala sesuatu yang mengganggumu, dari segala jiwa atau ain orang yang hasad. Allah-lah yang menyembuhkanmu. Bismillah aku meruqyahmu.”
(HR. Muslim)
Ini semua menunjukkan bahwa orang dewasa bisa menjadi korban penyakit ain.
Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjaga kita darinya. Wallahu a’lam bish-shawab."
Ustadz Abu Ishaq Abdullah Nahar hafizhahullah
Sumber : asysyariah.com