FIGUR PEMUDA MENGUKIR SEJARAH DUNIA
Subhanallah!. . .
Usamah bin Zaid رضي الله عنه diberi kepercayaan oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam untuk menjabat sebagai panglima perang Islam.
Sementara di antara pasukan masih banyak sahabat yang lebih tua dan berpengalaman. Veteran perang Badar dan Uhud juga terlibat dalam kesatuan pasukan pimpinannya. Semua itu dijalani oleh Usamah bin Zaid رضي الله عنه yang masih berusia 18 tahun.
‘Attab bin Usaid رضي الله عنه ditunjuk oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai pelaksana tugas-tugas beliau di kota Mekkah setelah ditaklukan pada Fathu Makkah.
Ketika itu Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bergerak bersama seluruh pasukan menuju Hunain untuk menghancurkan kecongkakan dan kesombongan beberapa kabilah besar.
Semua itu dilaksanakan oleh ‘Attab bin Usaid yang masih berusia 20 tahun lebih.
Bahkan, kepimpinan ‘Attab bin Usaid terus berlanjut sampai pada kekhilafahan Abu Bakar dan Umar رضي الله عنهم.
Subhanallah!
Demikianlah, Akhi fillah, sekeping gambaran kaum muda di masa lalu. Mereka benar-benar menjadi harapan dan tumpuan umat untuk menjadi yang terdepan di dalam membela dan mengibarkan panji-panji Islam. Harapan dan tumpuan semacam itu tetap akan ada di dalam dada setiap muslim, hingga hari ini!
Ya, kaum muda adalah harapan dan tumpuan umat!
Al-Khatib Al-Baghdadi (Tarikh Baghdad) menceritakan sebuah kisah tentang Yahya bin Aktsam.
Beliau diangkat sebagai Qadhi untuk negeri Bashrah ketika masih berusia 20 tahun lebih.
Sebagian kalangan agak ragu dengan kemampuan anak muda itu sebagai Qadhi.
“Umur Anda berapa, wahai Qadhi?”, mereka bertanya.
Yahya bin Aktsam رحمه الله menjawab, “Umurku sekarang lebih tua dibandingkan umur 'Attab bin Usaid saat ditunjuk oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebagai pemimpin Makkah. Saya juga lebih tua dibandingkan Mu'adz bin Jabal رضي الله عنه yang diutus oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ke Yaman sebagai juru dakwah.
Dan saya juga lebih tua bila dibandingkan dengan umur Ka'ab bin Surur yang diangkat oleh Umar bin Khatab رضي الله عنه sebagai Qadhi di negeri Bashrah ini!”
Luar biasa!
Jawaban yang sangat tepat dan mengena dari seorang pemuda! Yahya bin Aktsam ingin menitipkan pesan melalui jawaban tersebut bahwa usia muda bukanlah penghalang dari sebuah kemuliaan.
Bahkan, Yahya bin Aktsam sengaja menyebutkan beberapa figur pemuda yang diberi kepercayaan tinggi dalam agama, agar kita –Kaum muda– tersadarkan dari tidur panjang.
Bangkitlah, wahai Kawan!
Bangkitlah pula semangatmu! Barakallahu fiik..
Kita dan Kenyataan, masya Allah!!!
Sungguh menyayatkan hati bagai teriris oleh sembilu bila menyaksikan kenyataan kaum muda di negeri kita. Kehidupan muda mereka banyak yang berlalu tanpa makna.
Kekosongan jiwa dan kehampaan hati benar-benar nyata terlukis di wajah mereka. Hidup tanpa arah dan tujuan yang jelas.
Hendak ke mana engkau, wahai Kawan? “Kecil dimanja, muda foya-foya, tua kaya raya, habjs mati masuk surga!”
Seperti itukah prinsip seorang pemuda musli??? Surga tidak akan dapat diraih dengan bersenang-senang! Surga itu perlu perjuangan dan pengorbanan!
Astaghfirullah! Figur dan idola kaum muda kita siapa, Kawan? Artis-artis yang tak memiliki rasa malu dan sungkan? Penyanyi-penyanyi dan grup musik yang hidupnya penuh dengan hura-hura? Pemain-pemain bola yang kafir??? Na'udzubillah min dzalik
Musuh-musuh Islam tidak akan pernah sedetik pun tinggal diam dan berpangku tangan. Jika dengan fisik dan beradu dada mereka tidak berani, maka mereka akan menggunakan cara-cara yang lain untuk menghancurkan Islam.
Merusak moral kaum muda Islam! Menjauhkan kaum muda Islam dari sejarah keemasan Islam! Mengkondisikan kaum muda Islam untuk melupakan ulama-ulama mereka!
Mempopulerkan adat kebiasaan kaum kafir di tengah kalangan muda Islam!
Yang pasti, hancurkan kaum muda Islam!!! Apapun caranya.
وَلَنْ تَرْضَىٰ عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَىٰ حَتَّىٰ تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ ۗ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَىٰ ۗ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ ۙ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِير
ٍ
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. Al-Baqarah [2]:120)
Sungguh menyayatkan hati bagai teriris oleh sembilu bila menyaksikan kenyataan kaum muda di negeri kita.
Alhamdulillah, agama ini telah dijamin kesuciannya. Allah sendiri yang telah berjanji untuk menjaganya. Dengan cara Nya sendiri!
Apapun makar dan rencana jahat yang disusun oleh musuh-musuh Islam untuk menghancurkan generasi muda Islam, semuanya akan hancur lebur di hadapan kekuasan dan kekuatan Allah Rabbul'alamin.
Akan selalu ada kelompok kecil dari umat Islam yang secara konsist dan kokoh di atas kebenaran serta memperjuangkan kebenaran tersebut.
⚡Halangan dan aral melintang dari siapa pun dan dalam bentuk apa pun tidak akan mempengaruhi sedikit pun semangat juang mereka. Sampai tiba ketentuan dari Allah Ta'ala.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda di dalam hadits Tsauban رضي الله عنه riwayat Al-Imam Muslim رحمه الله ,
لا تزال طائفة من أمتي على الحق لت يضرهم من خذلهم حتى يأتي أمر الله وهم كذلك
˝Akan tetap terus ada, sekelompok kecil dari umatku yang kokoh di atas al haq. Orang-orang yang merendahkan tidak akan memudharatkan mereka, sampai datangnya ketentuan dari Allah dan mereka masih tetap di atas al haq˝
Imam Ahmad رحمه الله pernah ditanya tentang hadits di atas, beliau menjawab ,
“Jika yang dimaksud dengan sekelompok kecil itu bukanlah Ashabul Hadits, maka aku tidak tahu lagi siapa mereka” Ashabul Hadits! Ashabul Hadits!
Mereka adalah manusia-manusia hebat dan pilihan!
Mereka adalah orang-orang yang tekun di dalam Thalabul Ilmi! Mereka adalah orang-orang yang gigih di dalam mempelajari dan mengamalkan Al Qur'an dan Sunnah Rasulullah dengan pemahaman Salaf!
Dan mereka adalah kaum muda yang memanfaatkan masa mudanya untuk Thalabul Ilmi!
Allahu Akbar! Salam Thalabul Ilmi, Akhi fillah
Dzamar, pekan pertama di Bulan Shafar 1434 H
Selesai, wal hamdulillah.
Sumber, Buku: Dari Ayunan Sampai Liang Lahat IMAM AHMAD رحمه الله Pemuda Ilmu dari Negeri Baghdad.
Penerbit : Toobagus
Cetakan 1, Rabiul Akhir 1434 H/ Februari 2013
Karya: Al-Ustadz Abu Nasiim Mukhtar “iben” Rifai La Firlaz –hafidzahullah–.