khawarij

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

ksa : ikhwanul muslimin, isis, al-qaidah, jabhatun nushrah, syiah hutsy termasuk kelompok teroris

Kerajaan Arab Saudi Telah Mengumumkan IM (Ikhwanul Muslimin), ISIS, AL-QAIDAH, JABHATUN NUSHRAH SURIAH, SYIAH HUTSY RAFIDHI . YAMAN Termasuk Kelompok Teroris     (Membongkar Pengkhianatan Besar Halabiyun Rodjaiyun Firanda Dkk. Terhadap Pemerintah Saudi Arabia) #rodja #JasMerah (Jangan Sekali-kali Menipu Sejarah) #salafy anti teroris #halabi #PKS Kerajaan Arab Saudi mengumumkan pada hari Jum’at 7 Maret 2014 tentang haramnya bersikap loyal terhadap kelompok Al-Ikhwan Al-Muslimun, Jabhatun Nushrah (Nusra Front, Suriah –pent) dan kelompok Hutsy (Yaman –pent), dan menganggapnya sebagai organisasi-organisasi teroris. Televisi Saudi juga menyiarkan pernyataan Menteri Dalam Negeri yang menjelaskan perintah Raja untuk melarang untuk berfatwa atau menyokong atau mendukung atau menyumbang untuk kepentingan organisasi Al-Qaidah dan cabang-cabangnya, juga organisasi Negara Islam di Iraq dan Syam yang terkenal di media massa dengan nama ISIS (Islamic State of Iraq and Sham –pent). Berdasarkan penjelasan tersebut, Riyadh (pemerintah Arab Saudi –pent) menganggap bahwa loyalitas terhadap kelompok dan organisasi mana saja yang dianggap oleh negara sebagai organisasi-organisasi teroris, atau menyerupai organisasi-organisasi tersebut secara tindakan atau ucapan, sebagai kriminal atau kejahatan yang pelakunya akan mendapatkan hukuman atas perbuatannya baik di masa lalu maupun masa mendatang. Perintah Raja memberikan kesempatan bagi warga Arab Saudi yang terlibat pada tindakan-tindakan pembunuhan di luar Kerajaan selama 15 hari sejak tanggal dikeluarkannya penjelasan ini untuk kembali ke Kerajaan. Dan ketetapan tersebut berlaku bagi warga negara Arab Saudi dan bagi orang-orang yang tinggal di Kerajaan baik dia termasuk orang Arab atau orang Ajam (non Arab). Adapun redaksi Perintah Raja Arab Saudi sesuai yang keluar dari Kementerian Dalam Negeri adalah sebagai berikut: ﺑﺴﻢ الله ﺍﻟﺮﺣﻤﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ ﺍﻟﺤﻤﺪ لله ﻭﺍﻟﺼﻼ‌ﺓ ﻭﺍﻟﺴﻼ‌ﻡ ﻋﻠﻰ ﺃﺷﺮﻑ ﺍﻷ‌ﻧﺒﻴﺎﺀ ﻭﺍﻟﻤﺮﺳﻠﻴﻦ ﺳﻴﺪﻧﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﻭﻋﻠﻰ ﺁﻟﻪ ﻭﺻﺤﺒﻪ ﺃﺟﻤﻌﻴﻦ، ﺃﻣﺎ ﺑﻌﺪ: Berdasarkan perintah Raja yang mulia no. أ/44 tertanggal 3 Jumadal Ula 1435 yang menetapkan pada paragraph ke-4 untuk membentuk sebuah komisi yang terdiri dari Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Urusan Islam, Waqaf, Dakwah dan Bimbingan Islam, Kementerian Keadilan, Dewan Pengaduan Kezhaliman, serta Badan Investigasi dan Penuntutan Umum, yang tugasnya menyiapkan daftar –secara berkala– aliran-aliran dan kelompok-kelompok yang diisyaratkan pada paragraph ke-2 poin ke-1 dari perintah mulia tersebut, dan melaporkannya untuk menjadi pegangan. Maka Kementerian Dalam Negeri ingin menjelaskan bahwa komisi yang dimaksud telah berkumpul dan melakukan kajian mendalam terhadap daftar tersebut dan melaporkan kepada Raja Yang Mulia bahwa perintah tersebut mencakup semua warga negara Arab Saudi atau siapa saja yang tinggal di negara ini yang melakukan perkara-perkara berikut: 1. Seruan kepada pemikiran menyimpang dengan segala bentuknya, atau melemparkan keraguan terhadap prinsip-prinsip agama Islam yang merupakan dasar bagi negara ini. 2. Siapa saja yang melepaskan diri dari baiat yang ada di lehernya kepada pemerintah negara ini, atau berbaiat kepada kelompok, atau organisasi, atau aliran, atau perkumpulan, atau pribadi mana saja, baik yang ada di dalam maupun di luar negeri. 3. Terlibat, atau menyerukan, atau memprovokasi untuk berperang di medan-medan tempur di negara-negara lain, atau memfatwakan bolehnya hal-hal tersebut. 4. Siapa saja yang ikut mendukung organisasi, atau kelompok, atau aliran, atau perkumpulan, atau partai, atau menampakkan loyalitas atau simpati kepada kelompok-kelompok tersebut, atau menyebarkan pemikirannya, atau mendirikan perkumpulan yang berada di bawah naungan kelompok-kelompok tersebut, baik yang di dalam Kerajaan Arab Saudi atau di luarnya. Hal itu juga mencakup keterlibatan atau andil pada semua media, baik yang berupa audio, atau tulisan, atau visual, pada jejaring media-media sosial dengan segala bentuknya baik yang berupa audio, atau tulisan, atau visual serta pada situs-situs internet. Atau mensharing kontennya dalam bentuk apapun, atau menggunakan simbol-simbol dari kelompok-kelompok atau aliran-aliran tersebut, atau indikasi apa saja yang menunjukkan dukungan atau simpati terhadapnya. 5. Sumbangan atau bantuan baik yang dalam bentuk uang atau materi bagi organisasi-organisasi atau aliran-aliran atau kelompok-kelompok teroris atau radikal, atau melindungi siapa saja yang menjadi anggotanya, atau menyebarkan pemikirannya di dalam Kerajaan Arab Saudi atau di luarnya. 6. Hubungan atau komunikasi dengan kelompok-kelompok atau aliran-aliran atau personal yang memusuhi Kerajaan Arab Saudi. 7. Bersikap loyal kepada negara-negara asing, atau menjalin hubungan dengan mereka, atau berkomunikasi dengan mereka dengan tujuan melancarkan tindakan buruk yang bisa mengganggu persatuan dan ketenangan Kerajaan Arab Saudi dan rakyatnya. 8. Berusaha menggoncang bingkai persatuan masyarakat dan ikatan kebangsaan, atau menyerukan, atau ikut andil, atau menyebarkan, atau memprovokasi untuk melakukan pemogokan, atau demonstrasi, atau konsentrasi massa, atau petisi bersama dengan segala slogan dan bentuknya, atau semua hal yang bisa mengganggu persatuan dan ketenangan Kerajaan Arab Saudi dengan cara apa saja. 9. Menghadiri konferensi atau forum atau perkumpulan baik di dalam atau di luar negeri yang mengancam keamanan dan ketenangan serta mengobarkan fitnah atau kekacauan di tengah-tengah masyarakat. 10. Sengaja melancarkan tindakan yang buruk kepada negara-negara lain dan para pemimpin mereka. 11. Memprovokasi atau mengundang negara-negara asing atau lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi internasional untuk melawan Kerajaan Arab Saudi. Kementerian Dalam Negeri mengisyaratkan bahwa Raja Yang Mulia telah menyetujui apa yang tercantum di dalam draf saran-saran ini dan telah keluar perintah Raja Yang Mulia dengan nomor 16820 tertanggal 5 Jumaadal Ula 1435 H untuk menjadikannya sebagai pedoman, dan agar memulai melaksanakan perintah ini terhitung mulai hari Ahad tanggal 8 Jumaadal Ula 1435 H yang bertepatan dengan tanggal 9 Maret 2014. Dan siapapun yang melanggar perintah tersebut dalam bentuk apapun sejak tanggal ditetapkannya ini, maka akan dilakukan penyelidikan secara penuh atas pelanggaran-pelanggarannya yang telah lalu dan yang akan datang berdasarkan penjelasan ini. Raja Yang Mulia juga telah memberikan bagi siapa saja yang terlibat pada tindakan-tindakan pembunuhan di luar Kerajaan Arab Saudi dalam bentuk apapun tenggang waktu tambahan selama 15 hari terhitung sejak keluarnya penjelasan ini, kesempatan untuk mempertimbangan diri dengan matang dan segera kembali ke negara mereka, teriring dengan memohon kepada Allah agar membuka hati mereka dan kembali ke jalan yang benar. Kementrian Dalam Negeri segera mengumunkan hal itu disertai lampiran daftar pertama bagi partai-partai atau kelompok-kelompok atau aliran-aliran yang tercantum dalam penjelasan ini, yaitu siapa     saja yang dimutlakkan dengan nama: Organisasi Al-Qaidah, Organisasi Al-Qaidah di Jazirah arab, Organisasi Al-Qaidah di Yaman, Organisasi Al-Qaidah di Iraq, ISIS, Nusra Front, Hizbullah di dalam Kerajaan Arab Saudia, kelompok Al-Ikhwan Al-Muslimun dan kelompok Al-Hutsy. Perlu diketahui bahwa hal itu mencakup semua organisasi yang menyerupai organisasi-organisasi ini dalam hal pemikiran atau ucapan atau tindakan, serta semua kelompok dan aliran yang ada dalam daftar Dewan Keamanan dan lembaga-lembaga internasional serta diketahui melakukan terorisme dan tindakan kekerasan. Kementerian Dalam Negeri akan melakukan update daftar ini secara rutin sesuai dengan arahan dari perintah Raja Yang Mulia dan mengingatkan semua pihak agar tunduk secara penuh terhadapnya, dan di saat yang bersamaan menegaskan bahwa tidak akan ada toleransi atau keringanan bagi siapa saja yang melakukan apa saja dari hal-hal yang telah diisyaratkan di atas. Kita memohon hidayah kepada Allah Azza wa Jalla bagi semua pihak sambil mengingatkan firman Allah Ta’ala: فَمَنْ تَابَ مِنْ بَعْدِ ظُلْمِه ِ وَأَصْلَحَ فَإِنَّ اللهَ يَتُوبُ عَلَيْهِ إِنَّ اللهَ غَفُورٌ رَحِيْمٌ. “Siapa saja yang bertaubat setelah kezhaliman yang dia lakukan dan mengadakan perbaikan, maka sesungguhnya Allah senantiasa akan menerima taubatnya, sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Maidah: 39) Demikian, dan hanya Allah saja yang memberikan taufik di awal dan akhir. url sumber: http://www.alriyadh.com:8080/916236 Sumber artikel:  http://tinyurl.com/q5e3erx Anti Terrorist Menyajikan Bukti & Fakta Yang Nyata http://tukpencarialhaq.com || http://telegram.me/tukpencarialhaq
9 tahun yang lalu
baca 7 menit
Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

isis adalah hasil dakwah muhammad bin abdul wahab ?

BANTAHAN TERHADAP PIHAK YANG MENYATAKAN BAHWA BERBAGAI TINDAKAN DAN AKSI ISIS ADALAH HASIL DARI DAKWAH AL-IMAM MUHAMMAD BIN 'ABDIL WAHHAB al-'Allamah 'Ubaid bin 'Abdillah al-Jabiri .......................... Pertanyaan : "Sebagaimana Anda ketahui wahai syaikh kami — Barakallahu fikum — bahwa sudah sejak lama kelompok-kelompok sesat bekerja sama untuk memerangi Dakwah Salafiyah. Di antara contohnya, apa yang terjadi pada hari-hari ini Kaum Shufi dan Kelompok IM bersepakat untuk memerangi Dakwah Salafiyyah. Aku sebutkan secara khusus contoh penting,  .berbagai fitnah yang diperbuat oleh ISIS dan Khawarij mereka katakan bahwa itu sebagai buah dari Dakwah asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab rahimahullah. Mohon pencerahannya." Jawab : "Aku katakan, Pertama,  ini merupakan perkara yang sudah ditaqdirkan oleh Allah. Sebagaimana ditunjukkan oleh Firman-Nya (artinya) : "Tidaklah Allah akan membiarkan kaum mukminin di atas apa yang kalian ada sekarang,  hingga Allah pisahkan antara yang jelek dengan yang baik." [Ali 'Imran : 179] Kedua : Nabi kita Muhammad shallallahu alaihi wa sallam juga tidak selamat dari pertentangan kaum munafiqun. Mereka mencela beliau dengan menyatakan bahwa beliau adalah mata-mata,  demikian pula mereka  mencela kaum mukminin, dan berbagai kejadian lainnya. Ketiga : Jangan mengira bahwa ini hanya terjadi pada zaman kita saja. Bahkan para shahabat juga mendapatkan gangguan dari kaum Saba'iyyah (para pengikut Abdullah bin Saba Yahudi,  yang kemudian berkembang menjadi Syi'ah Rafidhah,  pen), Khawarij,  dan yang lainnya. Para Tabi'in juga demikian, menerima gangguan dari kelompok-kelompok di atas dan dari Qadariyyah (para pengingkar taqdir). Dakwah al-Haq PASTI AKAN MENDAPATKAN COBAAN. Ini adalah qadha dan qadar dari Allah. Aku tidak bermaksud mendahului Allah, namun kami katakan bahwa kondisi sekarang, mau tidak mau pasti akan mendapatkan cobaan, yakni sebagaimana yang kita lihat. Ayat di surat Ali 'Imran yang sudah kita sebutkan di atas,  sangat jelas dalam hal ini. Kemudian ada beberapa perkara : PERTAMA : bukanlah hal yang aneh dari kelompok Ikhwanul Muslimin (IM)  jika mereka bekerja sama dengan kelompok Shufiyyah. Bahkan IM telah bekerja sama dengan kelompok SYI'AH RAFIDHAH! bahkan dengan Yahudi dan Nashara!! Sebagaimana dinyatakan dengan tegas oleh imam mereka, yang diberi gelar "Asy-Syahid". Sebenarnya dia bukan syahid. Namun begitulah, syahid bagi banyak orang seperti sayur jirjir,  atau bawang putih,  atau bawang merah,  dll,  yakni menjadi perkara yang mudah,  'syahid', 'syahid'.  Karena itu mereka mengatakan,  "Syahid olahraga", "syahid ini", "syahid itu", seakan-akan mati syahid itu bisa seperti yang mereka maukan. KEDUA : Mereka BERDUSTA terhadap Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab rahimahullah dalam mengaitkan dawah beliau dengan ISIS dan lainnya. Oleh karena itu tidak heran jika ada yang mengatakan, bahwa "ISIS adalah pergerakan salafiyyah"!! Aku katakan,  "Ya Allah hentikan mereka untuk tuntutan" (3x) Insya Allah Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul  Wahhab akan menuntut mereka atas berbagai kedustaan tersebut, demikan juga para imam dakwah sebelum dan setelah beliau. Barangsiapa yang mengenal dakwah beliau,  maka dia pasti tahu bahwa dakwah beliau tidak lain adalah dakwah Nabi Muhammad — shallallahu alaihi wa sallam — tidak ditambahi dan tidak dikurangi. Memang beliau tidaklah makshum (terjamin selamat dari kesalahan). Namun ideologi-ideologi : Khawarij, Rafidhah,  dan Tashawwuf,  maka beliau terbebas darinya sebagaimana "srigala terbebas dari darah Nabi Yusuf alaihis salam." Sebagaimana juga kondisi orang-orang sebelum beliau dari kalangan para imam dalam ilmu, iman,  agama, dan hidayah, serta orang-orang setelah beliau juga demikan,  dan pada hari ini walhamdulillah. Namun pasar ahlul bid'ah tidak akan ramai terjual kecuali dengan cara kedustaan. ISIS diperangi, bahkan oleh orang-orang kafir. Hanya saja mereka tidak memberi nama khawarij,  namun mereka beri nama kaum teroris. http://ar.miraath.net/fatwah/12349 Majmu'ah Manhajul Anbiya'
9 tahun yang lalu
baca 4 menit