audio

Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

cara menghadapi bully pada anak-anak

BAGAIMANA DENGAN FENOMENA "BULLY" YANG TERJADI PADA ANAK-ANAK KITA : HUKUM SENDA GURAU/BERCANDA YANG TERKAIT MELECEHKAN FISIK SESEORANG Disampaikan Oleh: Al-Ustadz Muhammad Afifuddin -hafizhahullah- Kajian "Perusak-Perusak Ukhuwah" | Ahad, 06 Rabi'ul Awwal 1441 H / 03 November 2019 M di Masjid Agung Nur Sulaiman Banyumas  .◙  Durasi 00:05:04  ◙  Ukuran file 1,9 MB  ◙  Link: http://bit.ly/34a9ON1 #parenting #pendidikan_anak #tarbiyatul_aulad #bullying #baper (*) Penindasan, perundungan, perisakan, atau pengintimidasian (bahasa Inggris: bullying) adalah penggunaan kekerasan, ancaman, atau paksaan untuk menyalahgunakan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku ini dapat menjadi suatu kebiasaan dan melibatkan ketidakseimbangan kekuasaan sosial atau fisik. Hal ini dapat mencakup pelecehan secara lisan atau ancaman, kekerasan fisik atau paksaan dan dapat diarahkan berulang kali terhadap korban tertentu, mungkin atas dasar ras, agama, gender, seksualitas, atau kemampuan. Tindakan penindasan terdiri atas empat jenis, yaitu secara emosional, fisik, verbal, dan cyber. (Wikipedia) t.me/ForumBerbagiFaidah [FBF] | www.alfawaaid.net BACA JUGA : STOP BULLY DAN INILAH ALASANNYA BULLYING ATAU BULLY : DEFINISI, CONTOH-CONTOH DAN AKIBAT JELEKNYA TERHADAP FISIK DAN MENTAL SESEORANG Bullying atau bully, perbuatan agresif kepada orang lain dalam rangka mempertunjukkan kekuatan kepada orang lain. Bullying bisa dalam bentuk verbal atau fisik. Beberapa contoh bentuk bullying, seperti Kontak fisik langsung, seperti memukul, mendorong, menjambak, menendang, mengunci dalam ruangan tertentu, mencubit, mencakar, memalak (memeras), dan merusak barang milik orang lain. Kontak verbal langsung, seperti mengancam, mempermalukan, merendahkan, berkata kasar, mencerca, mencaci atau mengejek, mengintimidasi, memberi gelaran buruk, menyebarkan rumor, dan yang sejenisnya. Perilaku nonverbal langsung, seperti melihat dengan sinis, menjulurkan lidah, membuang muka dan meludah, serta mengangkat kepalan tangan dan lainnya. Perilaku nonverbal tidak langsung, seperti mendiamkan seseorang, mengucilkan seseorang, mengirim pesan singkat secara gelap, dan sebagainya. Korban bullying biasanya yang tak mampu membela diri. Korban kebanyakan dari keluarga yang terlalu kuat memberi proteksi (mengekang) atau dari keluarga yang sama sekali longgar dan tidak memiliki kendali aturan. Dampak bullying pada remaja, korban merasa tidak aman, tidak tenang karena merasa terancam terus, rendah diri (minder), tak percaya diri. Hidupnya merasa tertekan dan diselimuti ketakutan. Dampak secara fisik, timbul luka pada tubuh. Ketika mengalami bullying,  biasanya muncul pada diri korban rasa cemas, marah, muak, terancam, dan dendam. Semuanya itu bisa terakumulasi, menyatu, dan menggumpal di dada, namun tak bisa dilampiaskan, sehingga tidak terjadi proses kanalisasi (penyaluran) emosi yang ditekan tersebut. Perilaku bullying ini menyebabkan seseorang terganggu belajarnya. Bahkan, bisa jadi korban akan mengambil tindakan—dalam upaya mengamankan diri—pindah tempat belajar ke kota lain. Yang lebih mengenaskan apabila bullying justru dilakukan oleh pengurus atau pengajar yang masih berusia belia, bahkan secara usia masih relatif tidak jauh beda dengan korban bullying. Hanya saja, karena yang melakukan bullying ini memiliki kedudukan khusus dalam lembaga, korban tidak berani melakukan mekanisme pertahanan diri. Pasrah. Sumber: https://asysyariah.com/perilaku-menyimpang-remaja/ https://bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF] www.alfawaaid.net | Download juga Audio Kenakalan Remaja dalam Pandangan Agama (Sebab dan Solusinya) yang disampaikan Oleh Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah [SESI 1] [SESI 2] Sumber Salafy Banjarnegara
5 tahun yang lalu
baca 3 menit