Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

sosok imam ibnul jauzi dan wejangannya

2 tahun yang lalu
baca 6 menit

SOSOK AL-IMAM IBNUL JAUZI RAHIMAHULLAH DAN WEJANGANNYA

Sosok Imam Ibnul Jauzi dan Wejangannya

Mau'idzah / wejangan / nasehat adalah suatu unsur penting dalam Ad-Din (agama). Karena Allah-pun menjadikan para hambanya yang beruntung adalah orang-orang yang saling berwaisat / saling memberikan nasehat. Sebagaimana dalam surat Al-Ashr.

Semua manusia merugi kecuali; Yang beriman, yang beramal shalih, dan yang saling memberikan wejangan / nasehat tentang kebenaran dan kesabaran.

Dan diantara alim yang sangat mengena wejangannya adalah Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah, yang beliau adalah Abul Farj Jamaluddin Abdurrahman bin Ali bin Muhammad bin Ali bin Abdillah bin Al-Jauzi Al-Baghdadi Al-Hambali Al-Quraisy At-Tamimi Al-Bakri dari Bani Muhammad bin Abi Bakr As-Shiddiq.

Adz-Dzahabi rahimahullah dalam As-Siyar menyebutkan tentang beliau;

كان رأسا في التذكير لا مدافعة، يقول النظم الرائق والنثر الفائق، يسهب ويعجب ويطرد ويطنب، لم يأت قبله ولا بعده مثله...

"Beliau adalah ketua (pemimpin) dalam bidang tadzkir / wejangan, tidak ada bandingannya. Beliau berucap dengan ucapan yang menakjubkan, beliau bertutur dengan penuturan yang melebihi orang lain. Beliau memberikan wejangan yang detail, indah, elok, dan rapi susunannya. Serta tak ada yang seperti beliau, baik sebelum beliau ataupun sesudah beliau..."

Dan diantara wejangan beliau adalah sebagai berikut;

أنه لم يتميز الآدمي بالعقل الّا ليعمل بمقتضاه، فاستحضر عقلك، وأعمل فكرك، واخل بنفسك، تعلم أنك مخلوق مكلف، وأن عليك فرائض أنت مطلوب بها، وأن الملكين يحصيان ألفظاك ونظارتك، وأن أنفاس الحي خطاه الى أجله ومقدار اللبث في الدنبا قليل والحبس في القبور طويل والعذاب على موافقة الهوى وبيل.

"Sungguh, manusia tidaklah terbedakan (tidaklah istimewa) karena sekedar punya akal saja, tapi akan terbedakan jika akal tersebut digunakan. Maka hadirkan akalmu, gunakan pikiranmu, manfaatkan dirimu. Ketahuilah bahwa dirimu adalah makhluk yang mukallaf. Dan sungguh dirimu punya kewajiban-kewajiban yang dituntutkan kepadamu. Dan sungguh ada dua malaikat yang selalu menjaga ucapan dan gerak-gerikmu. Dan sungguh nafas kehidupan ini, akan setapak demi setapak menuju ajalnya. Dan kadar tinggal di dunia, benar-benar hanyalah sebentar masanya. Dan menunggu di alam kubur, benar-benar adalah lama penantiannya. Dan siksa bagi para pengekor hawa nafsu, benar-benar pedih menyakitkan rasanya."

Tentang wejangan yang beliau sampaikan tersebut "Manusia tidaklah istimewa karena sekedar berakal saja, tapi akan istimewa jika akal tsb digunakan". Dan Allah ta'ala berfirman;

ولقد ذرأنا لجهنم كثيرا من الجن والانس لهم قلوب لا يفقهون بها ولهم أعين لا يبصرون بها وله أذان لا يسمعون بها أولئك كالأنعام بل هم أضل

"Sungguh akan Kami penuhi Jahannam dengan dari kalangan jin dan manusia. Yang mereka punya hati, tapi tidak untuk memahami. Mereka punya mata, tapi tidak untuk melihat. Mereka punya pendengaran, tapi tidak untuk mendengar. Mereka itu seperti binatang ternak. Bahkan lebih sesat..." (QS Al-A'raf)

Maka hadirkan akalmu! Gunakan pikiranmu! Pikirkan betapa meruginya ketika kita sudah capek-capek mondok lalu kita putus di tengah jalan. Ibarat betapa capeknya seseorang yang sudah menenun / menjahit, lalu dia urai tenunannya, dia putus benang jahitnya.

Semasa liburan pondok. Gunakan akal! Berpikirlah! Kalau seandainya kita tidak bersemangat kembali ke pondok / tidak semangat kembali belajar. Betapa meruginya kita, padahal tinggal butuh sabar sedikit lagi. Kitab Mutammimah misalkan, tinggal sedikit bab yang belum kita baca. Lalu kita putus (molor masuk ke pondoknya) betapa meruginya kita. Pelajaran Faraidh misalkan, tanyakan kepada bapak-bapak kalian "pernahkah belajar faraidh?". Jawabanya belum, dalam keadaan kalian sudah. Maka lanjutkan! Jangan putus! Maka hadirkan akalmu! Gunakan pikiranmu! Ya Thalabah hafidzakumullah.

Lalu kata beliau "Ketahuilah bahwa dirimu adalah makhluk yang mukallaf. Dirimu punya kewajiban-kewajiban yang di tuntutkan kepadamu". Nabi mengatakan;

طلب العلم فريضة على كل مسلم

"Thalabul ilmi adalah wajib bagi setiap muslim". Maka diantara kewajiban kita adalah thalabul ilmi (mondok). Ya Thalabah hafidzakumullah.

Lalu beliau melanjutkan "Ada dua malaikat yang mengawasi semua ucapan dan gerak-gerikmu". Allah ta'ala pun sudah berfirman;

ما يلفظ من قول الّا لديه رقيب عتيد

"Tidaklah ucapan yang diucapkan, melainkan ada pencatatnya Raqib dan Atid". (QS Qaf)

Lalu beliau-pun melanjutkan "Setiap nafas kehidupan ini, setapak demi setapak menuju ajalnya". Kalaupun sekarang ini belum mati. Allah ta'ala berfirman;

فمنهم من قضى نحبه ومنهم من ينتظر

"Sebagian mereka sudah ada yang mati. Dan sebagian mereka tinggal menunggu saatnya..." (QS Al-Ahzab)

Lalu beliau melajutkan wejanganya "Hidup di dunia hanyalah sebentar masanya. Menunggu di alam kubur, lama penantianya. Dan siksa bagi pegekor hawa nafsu amatlah pedih rasanya". Dimana Allah telah berfirman;

وأما من خاف مقام ربه ونهى النفس عن الهوى فإن الجنة هي المأوى

"Barangsiapa yang takut dihadapan Allah dan dia menahan hawa nafsunya maka surga menjadi tempat kembalinya". (QS An-Naziat)

Sehingga bisa dipahami. Bahwa jika ada orang yang menuruti hawa nafsunya. Maka dia akan mendapatkan siksa yang pedih rasanya.

Maka hadirkan akal! Gunakan pikiran! Ya Thalabah hafidzakumullah. Jangan sampai perjuangan selamat dari siksa ini terputus atau belok kebablasan tak bisa kembali. Jangan! Jangan sampai tenunan yang telah kalian tenun, jahitan yang telah kalian jahit. Lalu kalian urai, lalu kalian putus jahitan benang tersebut. Jangan sampai sudah mondok (belajar) sebulan lebih, lalu kalian putus dengan malas dan molor balik ke pondok setelah liburan usai. Jangan!

Mondok.. Butuh istiqomah.. Butuh muhafadzoh.. Ya Thalabah hafidzakumullah.

من عاش عليه مات عليه

"Siapa yang hidup di atas sesuatu, maka diharapkan mati-nya pula di atas sesuatu tsb."

Baca kisah Al-Imam Muslim rahimahullah. Beliau adalah muhaddits, yang wafatnya sedang dalam keadaan mencari hadits. Nabi mengatakan;

من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له به طريقا الى الجنة

"Barangsiapa yang menempuh jalan dalam rangka menuntut ilmu. Maka akan mudah jalannya menuju surga". Dan mati dalam keadaan menuntut ilmu, sangat besar diharapkan akan masuk surga.

Al-Imam Ibnul Jauzi rahimahullah melanjutkan wejangannya;

أين لذة أمس؟ قد رحلت وأبقت ندما

"Kemanakah kelezatan kemaren? Sungguh kelezatan kemaren telah berlalu, dan yang tersisa hanyalah penyesalan".

أين شهوة النفس؟ قد نكست رأسا وأزلّت قدما

"Kemanakah syahwat jiwa ini? Sungguh kepala telah terbalik dan kaki telah terpeleset".

Sehingga kembali ke awwal tadi dari wejangan Al-Imam Jauzi rahimahullah. Bahwa manusia tidaklah istimewa dengan sekedar punya akal saja. Tapi manusia akan istimewa jika mereka menggunakan akalnya.

Maka hadirkan akal! Gunakan pikiran! Jika mondok ini harus berhenti di tengah jalan / malas dan molor kembali ke pondok setelah liburan. Betapa meruginya hal itu.

Pikirkan baik-baik yang mau kalian lakukan / yang kalian pilih. Pikirkan masa depan. Mondok butuh sabar.. Butuh istiqomah.. Butuh muhafadzoh.. Jangan lupa pula minta ilmu yang bermanfaat kepada Allah dan berlindung dari ilmu yang Ad-Dhorr (tak bermanfaat).

Wejangan Al-Imam Jauzi disini masihlah banyak, namun kita cukupkan sampai di sini. Dan wejangan ini bisa antum baca di kitab Laftatul Kabid Ila Nashihatil Walid. Barakallahu fikum

Abu Ruhma Rahmat | Tausyiah menjelang liburan santri | Ba'da dzuhur, Kamis 09 Februari 2023 | Qoddarullah audio tidak terekam | Ma'had Al-Imam Asy-Syafi'i Slogohimo Wonogiri

https://t.me/faedahislamiyahslogohimo

Oleh:
Atsar ID