Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

siapa bersabar, niscaya sukses besar

2 tahun yang lalu
baca 3 menit

 (121)

Siapa Bersabar, Niscaya Sukses Besar

Judul di atas adalah terjemah bebas dari nama sebuah kitab sejarah, yaitu Man Shabara, Zhafira.

من صبر، ظفر

Kitab ini unik dan membikin kagum. 

Biografi penulisnya tidak ditemukan dalam referensi-referensi utama. Walau demikian, kualitas karya beliau sudah cukup memberitakan untuk kita, bahwa : penulisnya adalah sosok ulama yang luar biasa.

Abu Bakar Muhammad bin Ali bin Muhammad bin Umar Al Mutthawi'i Al Ghaazi An Naisaburi. Sebagai penulis karya besar, data kelahirannya pun tidak dapat dipastikan.

Diperkirakan beliau hidup di pertengahan abad ke- 4 sampai awal abad ke- 5 hijriyyah.

Seorang doktor ahli riset manuskrip-manuskrip kuno di bidang sejarah, bernama Doktor Thariq Thathami, telah menghabiskan waktu cukup lama untuk meneliti sampai menerbitkan buku sejarah karya Abu Bakar Al Ghaazi di atas.

Kenapa buku ini dikata unik dan membuat kagum?

Iya. Buku ini pilihan bacaan yang terbilang istimewa. Sebab, materi-materi sejarah yang diungkap, lebih fokus pada perjuangan Nabi Muhammad ﷺ semasa di Mekkah.

Man shabara, Zhafira. Siapa sabar, niscaya sukses besar!

Buku ini enak dan mudah dibaca. Mengalir dan mengajak kita untuk seakan-akan mengalami secara langsung kesabaran Nabi Muhammad ﷺ dan sahabatnya di fase Mekkah.

Rinci dan detail. Melalui sanad-sanad dan jalur riwayat yang membuktikan kebenaran jalan ceritanya.

Buku ini adalah jawaban atas sederet tanya, pelipur lara, dan penghibur hati yang rawan terluka. Ouwh, betapa tak sebanding kita dengan Nabi Muhammad ﷺ !!

Terbukti; orang yang paling banyak disakiti, paling sering dizalimi, dan diganggu tidak henti-henti adalah Nabi Muhammad ﷺ.

Beliau bersabar. Beliau sukses besar!

Man shabara, Zhafira. Siapa sabar, niscaya sukses besar!

Untuk seorang guru atau pendidik, kiranya buku ini masuk bacaan wajib dikaji. Sungguh menenangkan! Betul-betul menentramkan! Bi idznillah.

Menghadapi murid-murid yang ; variatif kenakalannya, beda-beda varietasnya, beragam keusilannya, bercorak-corak latar belakang keluarganya, motif orientasinya satu sama lain berjarak, memang kesabaran menjadi kata kuncinya.

Apalagi mereka-mereka yang telah terlanjur masuk dalam kubangan pubertas tak terarah. Kadung terbentuk sebagai karakter buruk. Kebablasan sampai-sampai ketagihan hal negatif.

Bagai memisahkan dua sisi yang menempel dan rekat oleh lem pelekat. Pasti muncul cacat. Tentu timbul cidera. Namun, itulah resiko paling ringan. Daripada terkubur dalam kubangan.

Membaca buku Man Shabara, Zhafira ; rupanya mengingatkan kita untuk sering-sering berkaca agar menyadari rupa diri.

Menjadi pendidik sukses bukan semudah membalikkan telapak tangan. Harus berproses perjuangan!

Nabi Muhammad ﷺ di fase Mekkah adalah teladan terbaik sebagai pendidik!

Beliau dicaci-maki, dihina-hina, diintimidasi, diusir-usir, dilukai, disakiti dan terus disakiti, dibuat terluka dan berdarah-darah, bahkan percobaan pembunuhan dilakukan lebih sekali.

Nabi Muhammad ﷺ terus bersabar! Beliau selalu optimis. Beliau mengajak kita untuk ; ayolah bersandar hanya kepada Allah Ta'ala. Marilah bermohon kepada- Nya.

اللَّهمَّ اغفر لقومي فإنَّهم لا يعلمونَ

Ya Allah, berikanlah ampunan untuk kaumku. Sungguh mereka belum mengerti.

  اللهم اهدِ قوْمِي فإِنَّهم لا يعلمونَ

Ya Allah, berikanlah hidayah untuk kaumku. Sungguh mereka belum mengerti.

Di bagian akhir kitab Man Shabara, Zhafira, Abu Bakar Al Ghaazi mengilustrasikan secara indah dan elok akan kemenangan kaum muslimin saat Fathu Makkah. Ketika Mekkah dikuasai umat Islam dalam suasana damai, tenang, dan tanpa gejolak berarti.

Kesuksesan yang dahsyat! Kebahagiaan yang tak terbayangkan sebelumnya. Keberhasilan yang mengharukan. Setelah dihadapkan pada derita sekian lama.

Man Shabara, Zhafira. Siapa yang bersabar, niscaya sukses besar!

Untukmu yang di sana, yang sedang bertekad merubah diri lebih baik, yang bertekad mengganti masa lalu yang kelam, saya hanya bisa mendoakan : Semoga pintu hidayah terbuka untukmu...

Pulang ke Pusdiklatmu 

12 Dzulqa'dah 1443 H/ 12 Juni 2022

t.me/anakmudadansalaf

Oleh:
Atsar ID