Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

motivasi salaf untuk menulis

2 tahun yang lalu
baca 2 menit

 KARENA MENULIS ILMU SANGATLAH PENTING

Sangat sayang pastinya seseorang yang sanggup menulis ketika ta'lim tapi dia tidak mau menulis hanya karena malas. 

Berikut ini kami himpunkan beberapa motivasi dan cerita para ulama tentang pentingnya menulis ilmu. 

Semua ini kami pilih dari kitab Taqyidul Ilmi oleh Al-Khathib Al-Baghdadi rahimahullah (463 H). Semoga bisa diambil manfaatnya. 

Berkata Tsumamah bin Abdillah bin Anas, 

أن أنسا كان يقول لبنيه « يا بني قيدوا هذا العلم بالكتاب »

"Anas bin Malik sering berpesan kepada anak-anaknya, 'Anak-anakku! Ikatlah ilmu ini dengan cara menulisnya." (hlm. 233)

Imam asy-Sya'bi menyatakan, 

الكتاب قيد العلم

"Tulisan adalah pengikat ilmu." (hlm. 240)

▫️ Telah berpesan pula, asy-Sya'bi rahimahullah, 

إذا سمعتم مني شيئاً فاكتبوه ولو في حايط

"Bila kalian mendengar ilmu dariku, maka tulislah meskipun di dinding." (hlm. 241)

Lantaran dulu, media untuk menulis cukup sulit. 

Beliau juga berpesan kepada Abu Kibran, 

لا تدعن شيئا من العلم إلا كتبته.. وإنك تحتاج إليه يوماً ما

"Janganlah kamu lewatkan satu ilmu pun, kecuali kamu tulis!.. Sebab kamu akan membutuhkannya suatu saat nanti." (hlm. 242)

✅ Di samping menulis, mereka juga menjaga catatan-catatan mereka dengan baik.

▫️ Al-Hasan mengisahkan, 

إنا عندنا كتبا نتعاهدها

"Sesungguhnya kami memiliki buku-buku catatan yang terus kami jaga." (hlm. 243)

✅ Berpayah sesaat jelas lebih baik daripada kepayahan karena melupakan ilmu yang pernah didengar. Setuju? 

Abu Qilabah mengatakan, 

الكتاب أحب إلي من النسيان

"Menulis ilmu lebih aku sukai daripada nanti melupakannya." (hlm. 249)

✅ Karena karakter manusia yang sering lupa, sebagian ulama tidak menganggap ilmu pada seseorang sebagai "ilmu" tatkala dia tidak menulis. Tidak lain, karena kemungkinannya salah menjadi besar. 

Mu'awiyah bin Qurrah rahimahullah berkata, 

من لم يكتب العلم فلا تعد علمه علماً 

"Barang siapa yang tidak menulis ilmu, maka jangan anggap ilmunya sebagai ilmu." (hlm. 262)

Beliau juga mengatakan, 

كنا لا نعد من لم يكتب العلم علمه علماً 

"Kami tidak pernah menganggap ilmu orang yang tidak menulis sebagai ilmu." (hlm. 262)

 Seringkali, ilmu yang ditulis, lalu dibaca-baca kembali, mendatangkan manfaat besar bagi kita. 

 Al-Khalil bin Ahmad menyatakan, 

ما سمعت شيئاً إلا كتبته ولا كتبت شيئاً إلا حفظته ولا حفظت شيئاً إلا انتفعت به

"Tidaklah aku mendengar suatu ilmu, melainkan aku tulis. Dan tiap kali aku menulis sesuatu, aku jadi menghafalnya. Dan tidaklah aku menghafal ilmu, melainkan aku mendapat manfaat darinya." (hlm. 274)

Kepada Allah kita mohon petunjuk. 

✍️ -- Jalur Masjid Agung @ Kota Raja

-- Hari Ahadi, (17:50) 16 al-Muharram 1441 / 16 September 2019

t,me/nasehatetam



Oleh:
Atsar ID