Dek , pasti engkau banyak memikul beban hidup. Galau oleh setumpuk persoalan. Ada masalah yang tertimbun. Fokusmu berserakan.
Tentang masa lalu ?
Engkau yang mempertanyakan tentang latar belakang ekonomi yang kurang. Engkau yang terganggu oleh kondisi keluarga yang berantakan. Engkau yang bersedih disebabkan merasa masa kecil kurang bahagia.
Tentang saat ini , Dek ?
Engkau yang sedang menghadapi konflik batin karena sedang mencari jati diri. Engkau yang sedang galau untuk menentukan arah. Engkau yang sedang berjuang untuk menemukan pegangan hidup.
Tentang masa depan , Dek ?
Engkau yang merencanakan menikah dan berumah tangga. Engkau yang merencanakan bentuk usaha. Engkau yang berpikir untuk bagaimana memiliki sebidang tanah dan sebuah rumah.
Hal-hal di atas adalah kegalauan dan beban-beban dunia.
Terkadang engkau ingin menyerah. Terkadang engkau hendak berhenti saja. Bukankah engkau sesekali membenci diri sendiri ? Bukankah engkau pernah putus asa?
Dek , tahukah engkau kenapa demikian terasa berat dan susah hidupmu ?
Coba resapi kata-kata bijak Ibnul Qayyim berikut ini !
إذا حَمَّلتَ القَلب هموم الدُّنيَـا وأثقَالـهَـا ، وتَهَاوَنت بِأورَادهِ التِي هِي قُوتهُ وَحَيَاتـهُ ، كُنـتَ كَالمُسَافِر الذِي يُحمِّلُ دَابَّـتَـهُ
فَـوقَ طَاقَتِهَـاوَلا يُوفِيهَـا عَلَفهـَا. فَمَـا أسرَع أن تَقِـف بِهِ.
" Apabila engkau pikulkan hati dengan kegalauan dan beban-beban dunia , sementara wirid-wirid sebagai sumber kekuatan dan kehidupan hati engkau abaikan.
Maka , engkau bagai seorang musafir yang membebani hewan tunggangannya lewat batas kemampuannya namun tidak memberi makan yang cukup.
Tentu , pasti begitu cepat engkau berhenti " (Al Fawaid hal.76)
Wirid yang dimaksud Ibnul Qayyim adalah dzikrullah. Selalu mengingat Allah Ta'ala.
Ketahuilah , hanya dengan mengingat Allah , hati akan tentram.
ooooo___ooooo
Musafir. Cukup jauh tempat yang ia tuju. Kampung halamannya. Negerinya sendiri. Mestinya ia bawa barang secukupnya.
Hewan tunggangan sebagai kendaraan. Ia bebani berbagai barang. Dimuatnya aneka benda. Ia ingin sebanyak-banyak bisa yang dibawa. Padahal yang dibutuhkan hanya sebatas bekal melanjutkan perjalanan.
Jarak jauh. Banyak barang dibawa. Hewan tunggangan hanya satu. Sudah begitu , makanan untuk hewan yang dikendarai tidak terpenuhi. Apa yang terjadi ?
Ia tidak akan sampai tujuan. Hewannya sangat kelelahan karena berlebih muatan. Bahkan bisa jadi hewan itu mati kelaparan dan kecapekan. Sementara ia tak mampu melanjutkan.
Dek , hatimu adalah hewan tunggangan. Kegalauan dan beban-beban dunia adalah barang-barang milik musafir itu.
Dzikir merupakan makanan hati.Mengingat Allah selalu ialah suplemen penguat.
Wajar saja , jika engkau selalu galau. Terus menerus penat. Ingin hidup berakhir saja. Berpikir untuk berhenti.
Kenapa?
Sebab , engkau terlalu banyak membebani hati. Muatan yang dipikul hatimu telah melebihi batas.
Sementara , dzikir engkau tinggalkan. Allah Ta'ala engkau lupakan , tidak diingat-ingat. Ibadah yang sejatinya penentram jiwa , malah engkau posisikan sebagai penambah beban masalah. Majlis ilmu yang sesungguhnya sumber kedamaian , justru engkau anggap menghabiskan waktu.
Sudahlah , Dek !
Kurangi bebanmu. Jaga dan perhatikan makanan hatimu. Beri asupan suplemen yang cukup.
ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram. (Ar Ra'du 28)
Malam 26 Ramadhan 1442 H / 08 Mei 2021
Musholla al Ilmu Lendah Kulonprogo
t.me/anakmudadansalaf