Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

antara seorang wanita dan dakwah

4 tahun yang lalu
baca 3 menit

ANTARA SEORANG WANITA DAN DAKWAH

Antara Seorang Wanita dan Dakwah
nasihat syaikh abdul aziz bin baz bagi wanita yang berdakwah di jalan allah.
Di jawab oleh Asy-Syekh bin Baaz rahimahullah

Pertanyaan ;
Apa pendapat anda terkait seorang wanita dan dakwahnya illallah?

Jawaban ;
Dia layaknya seorang laki-laki, terkait dakwah ilallah, begitu pula terkait amar ma'ruf nahi mungkar. Di karenakan dalil-dalinya, baik dari Al-Quran Al-Karim maupun As-Sunnah Al-Muthahharah mununjukkan akan hal itu. Dan juga perkataan para ulama telah jelas dalam perkara tersebut.

Jadi, harus baginya (wanita) untuk berdakwah illallah, dan juga untuk ber-amar ma'ruf nahi mungkar dengan adab sopan santun yang sesuai syari'at. Yang sebagaimana hal itu juga di haruskan bagi laki-laki.

Namun, bersamaan dengan hal itu, harus pula bagi wanita tersebut untuk tidak mencampurkan rasa berat dan sedikit kesabaran pada dakwah illallah tersebut. Dan harus pula, untuk orang lain tidak di pandang rendah karena wanita tersebut, atau di cela atau di hina karena wanita tersebut.

Karena itu, seharusnya bagi wanita tersebut untuk terus mengemban dan sabar (dalam dakwahnya), sekalipun ia mendapatkan semacam hinaan dan olok-olok dari sebagian orang. Kemudian seharusnya pula bagi wanita tersebut untuk tetap menjaga urusannya yang lain, semisal kehormatannya, hijabnya (dalam artian tetap harus menutupi dirinya dari laki-laki yang bukan mahramnya), semisal pula untuk menjahui campur baur antara laki-laki dan wanita.

Bahkan yang semestinya adalah adanya kepedulian darinya untuk tetap menjaga diri dari setiap apa saja yang mungkar. Maka sekiranya ia memperingatkan sesuatu kepada para laki-laki, hendaknya ia di balik hijab yang tanpa khalwat (berduaan) dengan siapapun itu.

Dan sekiranya ia berdakwah kepada para wanita, maka hendaknya ia mendakwahi mereka dengan hikmah. Dan hendaknya ia jujur di dalam akhlak dan perangainya, sehingga tidak ada kontradiksi dari dirinya.

Dan hendaknya ia mengucapkan tentang apa yang ia sudah mulai dari dirinya sendiri. Dan harus pula baginya untuk tidak memakai pakaian yang bisa menimbulkan fitnah untuk orang lain, sekaligus ia juga harus untuk menjahui setiap sebab yang bisa menimbulkan fitnah, mulai dari manampakkan perhiasan-perhiasan, di lembut-lembutkan ketika berbicara, atau apa saja yang di sebut mungkar baginya.

Bahkan semestinya baginya adalah untuk peduli akan dakwah dengan cara yang tidak memberikan bahaya bagi agamanya, dan tidak pula memberikan bahaya bagi yang mendengarkannya.

Baca juga : SABAR,  JANGAN TERGESA-GESA DALAM DAKWAH

Majmu' Fataawa Wa Maqalatil Imam Ibnu Baaz

http://t.me/faedahislamiyahslogohimo
Oleh:
Atsar ID