Problematika Umat
Problematika Umat oleh Abu Ismail Rijal

tarawih akhir malam di masa wabah corona

4 tahun yang lalu
baca 3 menit
Tarawih Akhir Malam di Masa Wabah Corona

Tarawih Akhir Malam di Masa Wabah Corona

Pertanyaan:

Bismillah tanya ustadz, dalam kondisi wabah Corona saat ini, kita sholat tarawih di mana ? Di rumah atau masjid ? Kalau di rumah mana yang lebih afdhol bagi kami, shalat tarawih di akhir malam atau langsung ba’da shalat Isya’ ?

Jawaban:

الحمد لله والصلاۃ و السلام علی رسول ﷲ

Terkait dengan shalat tarawih di masa wabah Corona, shalatlah tarawih di rumah masing masing, baik sendiri atau berjamaah bersama keluarga.

Taati perintah pemerintah, waliyyul Amr, ikutilah himbauan pemerintah untuk shalat di rumah dimasa wabah corona, dan ini termasuk udzur untuk tidak shalat berjamaah lima waktu di masjid, apalagi tarawih.

Terkait shalat tarawih di rumah, anda bisa melakukan dengan berjamaah atau sendiri, bisa di awal waktu setelah anda berjamaah shalat isya, atau di pertengahan malam atau di akhir malam. Semua pernah dilakukan oleh Rasululloh shalallahu’alaihi wasallam.

Tentu ini salah satu kemudahan dalam shalat malam, baik dari sisi waktunya; bisa awal, tengah atau akhir, dan dari sisi berjamaah atau sendiri.

Adapun mana yang paling afdhol di awal malam atau di akhir malam ?

Jika anda mampu untuk bangun di akhir malam dan melakukannya di sepertiga malam terakhir, maka inilah yang afdhol bagi anda dan keluarga anda. Setelah shalat isya berjamaah hendaknya anda tidur di awal waktu, untuk bangun di akhir malam.

Namun apabila anda khawatir tidak bisa shalat di akhir malam, maka shalatlah setelah isya, sebelum anda tidur bersama keluarga dan anak-anak anda.

Rasulullah shollallohu’alaihi wasallam pernah berwasiat kepada Abu Hurairah untuk shalat witir sebelum tidur. Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata:

أوصاني خليلي صلى الله عليه وسلم بثلاث: صيام ثلاثة أيام من كل شهر، وركعتي الضحى، وأن أوتر قبل أن أنام” متفق عليه.

Kekasihku (yakni Nabi) shollallohu’alaihi wasallam mewasiatkan tiga perkara kepadaku; berpuasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat shalat Dhuha dan agar aku shalat witir sebelum aku tidur (Muttafaqun ‘Alaihi).

Sebagian para ulama diantaranya Al Hafizh Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahulloh mencoba menyebutkan alasan dibalik wasiat Nabi shallallahu’alaihi wasallam kepada Abu Hurairah untuk shalat witir sebelum tidur, disebutkan karena Abu Hurairah telah menghabiskan awal waktunya dengan ilmu, mengulang-ulang hadits yang beliau hafalkan dari Nabi shollallohu’alaihi, oleh karenanya Rasululloh shallallahu’alaihi wasallam berwasiat kepada Abu Hurairah untuk shalat witir sebelum tidur.

Walhasil, shalat malam di awal waktu adalah bagi yang khawatir kesulitan bangun di akhir malam. Adapun bagi yang punya harapan untuk bangun di akhir malam, yang afdhol baginya adalah shalat di akhir malam sebagaimana disebutkan dalam hadits berikut,

فعن جابر رضي الله عنه قال: قال رسول الله عليه وسلم: (من خاف أن لا يقوم آخر الليل فليوتر أوله، ومن طمع أن يقوم آخره فليوتر آخر الليل، فإن صلاة آخر الليل مشهودة، وذلك أفضل) رواه مسلم.

Dari shahabat Jabir Radhiyallahu’anhu: Rosululloh shalallahu’alaihi wasallam bersabda: Barangsiapa khawatir tidak bangun di akhir malam maka shalat witirlah di awal malam, dan siapa yang berharap bangun di akhir malam maka shalat witirlah di akhirnya, karena shalat di akhir malam dipersaksikan, dan itu lebih afdhol (utama). (HR. Muslim)

Semoga Alloh Ta’ala memudahkan kita semua untuk mengisi bulan Ramadhan dengan amalan sholih. Perbanyaklah doa agar Alloh selamatkan kaum muslimin dari segala kejelekan, di dunia dan di akhirat.

Oleh:
Abu Ismail Rijal