Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

utang melebihi besar harga barang dagangan, wajibkah membayar zakat?

setahun yang lalu
baca 2 menit
Utang Melebihi Besar Harga Barang Dagangan, Wajibkah Membayar Zakat?

Pertanyaan

Saya memiliki barang perdagangan yang total harganya mencapai kira-kira lima puluh ribu real, dan saya sendiri mempunyai tanggungan hutang-hutang yang besarnya melebihi seratus ribu real, Saya meminta penjelasan, apakah barang dagangan saya yang jumlahnya telah disebutkan di atas, mewajibkan saya membayar zakat meskipun tumpukan hutang saya dua kali lipat melebihi harga barang dagangan saya?

Jawaban

jika masih ada sisa hutang pada saat tiba kewajiban zakat, maka hutang tersebut tidak menghalangi seseorang dari kewajiban zakat. Jadi, Anda tetap wajib membayar zakat, karena dengan membayar zakat, maka Allah akan memberkahi harta Anda serta mensucikannya, berdasarkan firman (Allah) Ta’ala,

خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا

“Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka.” (QS. At-Taubah: 103)

(Surat at-Taubah) dan hadits yang diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

ما نقصت صدقة من مال

“Sedekah itu tidak akan mengurangi harta (yang dimiliki seseorang).”

Juga hadits riwayat Tirmidzi dan Ahmad bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

ثلاثة أقسم عليهن – وذكر منها – ما نقص مال عبد من صدقة

” Aku bersumpah atas tiga perkara dan beliau menyebutkan diantaranya harta yang dikeluarkan untuk sedekah pasti tidak akan berkurang.”

Telah diriwayatkan dari Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda,

ما من يوم يصبح العباد فيه إلا ملكان ينزلان فيقول أحدهما: اللهم أعط منفقًا خلفًا، ويقول الآخر: اللهم أعط ممسكًا تلفًًا

“Tiada suatu pagi hari yang dilalui para hamba melainkan ada dua malaikat yang turun, salah satunya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti kepada orang yang berinfak.” Yang lain berdoa: “Ya Allah, berilah kebangkrutan kepada orang yang kikir.”

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'