Fatwa Ulama
Fatwa Ulama oleh al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'

menetapkan sifat yang telah allah tetapkan bagi diri-nya

2 tahun yang lalu
baca 1 menit
Menetapkan Sifat Yang Telah Allah Tetapkan Bagi Diri-Nya

Pertanyaan

Pertanyaan 1: (Allah) Ta'ala berfirman,
وَاصْنَعِ الْفُلْكَ بِأَعْيُنِنَا
" Dan buatlah bahtera itu dengan pengawasan dan petunjuk wahyu Kami." (QS. Huud: 37) Dan (Allah) Ta'ala berfirman,
تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا جَزَاءً لِمَنْ كَانَ كُفِرَ
"Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh)." (QS. Al-Qamar: 14) Dan (Allah) Ta'ala berfirman,
وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ
"Orang-orang Yahudi berkata: "Tangan Allah terbelenggu." (QS. Al-Maaidah: 64) Dan (Allah) Ta'ala berfirman,
يَوْمَ يُكْشَفُ عَنْ سَاقٍ وَيُدْعَوْنَ إِلَى السُّجُودِ فَلا يَسْتَطِيعُونَ
"Pada hari betis disingkapkan dan mereka dipanggil untuk bersujud maka mereka tidak kuasa." (QS. Al-Qalam: 42) Apakah Allah Subhanahu memiliki mata, tangan dan betis? lalu bagaimana kita ahlussunnah wal jama`ah menetapkan hal itu? bagaimana pendapat Rafidhah (Syi`ah) dan pengikut al-Asy`ariy lalu bagaimana mereka menetapkannya? Pertanyaan 2: (Allah) Ta'ala berfirman,
يَوْمَ نَقُولُ لِجَهَنَّمَ هَلِ امْتَلأْتِ وَتَقُولُ هَلْ مِنْ مَزِيدٍ
"(Dan ingatlah akan) hari (yang pada hari itu) Kami bertanya kepada Jahannam: "Apakah kamu sudah penuh?" Dia menjawab: "Masih adakah tambahan?" (QS. Qaaf: 30) Terkait dengan ayat ini terdapat (penjelasan) sebuah hadis tapi saya tidak hafal teksnya, yang jelas, inti dari makna hadis tersebut adalah bahwa Allah Subhanahu wa Ta'ala meletakkan kakinya ke neraka sehingga neraka diam. Syi`ah berkata, "Bagaimana Allah meletakkan kakinya di neraka?", dan mereka mengingkari bahwa Allah memiliki kaki. Apa yang kita katakan kepada mereka?

Jawaban

Jawaban 1 & 2: Yang wajib dilakukan adalah menetapkan apa yang telah Allah tetapkan bagi diri-Nya atau telah ditetapkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bagi-Nya, seperti mata, tangan, betis, kaki, dan lainnya sesuai makna yang layak dengan keagungan-Nya, dan tidak menyerupakan dengan sifat-sifat makhluk. Allah Subhanahu berfirman,

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

“Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.” (QS. Asy-Syuura: 11)

Dan tidak usah mengikuti para ahli bid`ah dan orang-orang bodoh yang mengingkari hal itu. Dan arti dari firman Allah,

تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا

“Yang berlayar dengan pemeliharaan Kami.” (QS. Al-Qamar: 14)

prasa “bi-a`yuni-na” yang secara harfiah berarti ‘dengan mata kami’, maksudnya adalah ‘dengan pengawasan kami’, dan Allah Subhanahu meletakkan kakinya di neraka sehingga sabagian neraka itu mengerut kepada bagian lain itu benar.

Neraka merupakan makhluk Allah Subhanahu. Allah Maha Mampu terhadap segala sesuatu, dan Dia tidak terkena bahaya dari sesuatu apapun. Dia adalah Yang mendatangkan bahaya dan Pemberi manfaat.

Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.

Oleh:
al-Lajnah ad-Daimah Lil Buhuts al-'Ilmiah wal Ifta'