Jika si petani mengetahui hal sesungguhnya, maka hendaklah dia bertakwa kepada Allah dalam masalah itu dan tidak mengambil kecuali apa yang menjadi haknya. Jika dia mengambil apa yang bukan haknya, berarti dia telah mengambil tambahan haram.
Akan tetapi jika dia baru mengetahui hal itu setelah amil zakat pergi, maka dia wajib memberitahu lembaga terkait tentang hasil panen yang sebenarnya; agar dilakukan perbaikan taksiran yang dipandang perlu.
Dia hanya dibebani zakat hasil tanamannya. Namun jika dia tidak mengetahui sama sekali permasalahan ini, maka hukum asalnya adalah menerima hasil taksiran amil zakat dan mengeluarkan zakatnya.
Wabillahittaufiq, wa Shallallahu `ala Nabiyyina Muhammad wa Alihi wa Shahbihi wa Sallam.