MAKAR KAUMNYA NABI NUH 'ALAIHIS SALAM
Dalam surat Nuh, Allah Tabaroka wa Ta'ala berfirman mengisahkan aduan hamba-Nya yang bergelar Syakur (pandai bersyukur) :
{قَالَ نُوحٌ رَّبِّ إِنَّهُمْ عَصَوْنِى وَاتَّبَعُوا مَن لَّمْ يَزِدْهُ مَالُهُۥ وَوَلَدُهُۥٓ إِلَّا خَسَارًا }
"Nuh berkata: "Wahai Rabku, sesungguhnya mereka telah mendurhakaiku dan telah mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan kerugian belaka"[QS. Nuh : 21]
{ وَمَكَرُوا مَكْرًا كُبَّارًا }
"dan mereka melakukan tipu daya yang amat besar".[QS. Nuh : 22]
Dalam tafsirnya disebutkan :
"قال نوح : ربِّ إن قومي بالغوا في عصياني وتكذيبي، واتبع الضعفاء منهم الرؤساء الضالين الذين لم تزدهم أموالهم وأولادهم إلا ضلالا في الدنيا وعقابًا في الآخرة، ومكر رؤساء الضلال بتابعيهم من الضعفاء مكرًا عظيمًا"
"Nabi Nuh berkata : "Wahai Rabku, sesungguhnya kaumku telah melampaui kemaksiatan dan kedustaanya terhadapku. Dan orang-orang lemah di kalangan mereka mengikuti para tokohnya yang sesat, yang harta dan anak-anak mereka tidaklah menambah mereka melainkan kesesatan di dunia dan hukuman di akhirat. Dan para tokoh kesesatan (di kaumku) telah berbuat makar terhadap pengikutnya yang lemah dengan dengan makar yang amat besar." (At Tafsir Al Muyassar)
Betapa malangnya orang-orang yang harta dan anak-anaknya tidak menambah kepadanya melainkan hanya kesesatan di dunia dan hukuman di akhirat.
Ketika keangkuhan merata pada sebuah kaum
Sedangkan hujjah sudah tegak pada mereka
Tak hanya sekali,bahkan bisa ratusan kali
Malam dan siang,sembunyi-sembunyi lalu terang-terangan
Namun tidak menghasilkan melainkan sedikit sekali yang beriman
Ini menunjukkan jauhnya mereka dari rahmat
Dan semakin dekat dengan adzab
Inilah yang dialami kaumnya Nabi Nuh 'alaihis salam
Kekufuran dan kesombongan berujung Kebinasaan
|
Foto : ship-shipwreck-adventure (bukan bahtera yang sesungguhnya) | Sumber" Pixabay |
SIFAT BAHTERA NABI NUH 'ALAIHIS SALAM
Al Imam Al Hafizh Ibnu Hajar Al 'Asqolani rahimahullah berkata :
"Berkata Muhammad bin Ishaq dari At Tsauri rahimahumallah :
"Bahtera beliau dari kayu jati."
Dan ada yang mengatakan :
"Dari pohon Shanaubar (sejenis pohon), disebutkan dalam Taurat."
Beliau menjadikan panjangnya seukuran delapan puluh dzira' (hasta/ 1 hasta = dari ujung jari tangan sampai siku) dan lebarnya lima puluh dzira'.
Dan ada yang mengatakan : panjangnya tiga ratus dzira' dengan lebar lima puluh dzira'.
Sebagaimana yang disebutkan oleh Qotadah yang juga tertera dalam Taurot.
☆ Adapun Al Hasan Al Bashri berpendapat bahwa panjangnya enam ratus dzira' dengan lebar tiga ratus dzira'.
☆ Sementara Ibnu 'Abbas berpendapat bahwa panjangnya seribu dua ratus dzira' dengan lebar sembilan ratus dzira'.
☆ Bahkan ada yang berpendapat : panjangnya seribu dzira' dengan lebar seratus dzira'.
Beliau mengecat bagian luar dan dalamnya dengan ter.
Dan menjadikan bagian haluan lebih miring (agar) bisa membelah air"."
Tuhfatun Nubala, hal.155-156
LAMA MENANAM DAN PEMBUATAN BAHTERA
Berkata sebagian Salaf :
"Tatkala Allah mengabulkan doa beliau (Nabi Nuh), maka Allah memerintahkan beliau supaya menanam sebuah pohon agar darinya bahtera terbuat.
Akhirnya beliaupun menanamnya dan menunggu selama seratus tahun,
Kemudian memahatnya dalam waktu seratus tahun juga.
Dan ada yang mengatakan : dalam waktu empat puluh tahun."
Tuhfatun Nubala, hal.155
SEBAB BAHTERA DIBUAT
Berkata Al Hafizh Ibnu Hajar Al 'Asqalany rahimahullah:
"Tatkala dakwah Nabi Nuh yang mengajak kepada Allah Ta'ala terhadap mereka (kaumnya) sudah berlangsung lama
Sementara penolakan mereka terhadap beliau semakin menjadi-jadi
Sebagaimana tertera dalam Al Qur'an di banyak tempat
Maka Allah memerintahkan beliau agar membuat bahtera."
Tuhfatun Nubala, hal.155
KOMPONEN BAHTERA NABI NUH 'ALAIHIS SALAM
Apa yang dibuat oleh manusia pada zaman dahulu berupa perahu atau kapal-kapal besar, sesungguhnya hal inilah yang telah Allah Ta'ala ajarkan kepada Nabi Nuh dengan pengawasan langsung dari Allah Ta'ala atas pembuatan bahteranya.
Perahu maupun kapal-kapal besar yang terbuat dari kayu dan tancapan paku pada zaman nenek moyang kita, sebenarnya telah didahului oleh Nabi Nuh 'alaihis salam.
Sebagaimana yang Allah Tabaroka wa Ta'ala beritakan dalam firman-Nya:
{ وَحَمَلْنٰهُ عَلٰى ذَاتِ أَلْوٰحٍ وَدُسُرٍ }
"Dan Kami angkut dia(Nuh) ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku."[QS. Al Qomar: 13]
Dalam tafsirnya disebutkan:
وحملنا نوحًا ومَن معه على سفينة ذات ألواح ومسامير شُدَّت بها
"Dan kami(Allah) angkut Nuh beserta siapa saja yang bersamanya diatas bahtera yang terdiri dari papan-papan dan paku-paku yang ditancapkan padanya." [At Tafsir Al Muyassar]
و الله أعلم بالصواب
بارك الله فيكم
Tulisan-tulisan di atas, dikutip dari Qoshoshul Anbiya | https://telegram.me/kisahparaNabi