Atsar.id
Atsar.id oleh Atsar ID

perbedaan yang jelas antara masjid dengan kuburan

9 tahun yang lalu
baca 4 menit

Perbedaan yang Jelas Antara Masjid (Tempat Ibadah) dengan Kuburan

 


Dalil-dalil dari al-Quran dan hadits Nabi yang shahih menunjukkan pemisahan yang jelas antara masjid dengan kuburan, bahwa dua hal itu semestinya terpisah. Kalaupun berdekatan, seharusnya masing-masing memiliki wilayah tersendiri. Jangan mencampurkan antara masjid dengan kuburan, misalkan dengan membangun masjid di areal kuburan atau menempatkan kuburan pada areal masjid.
Beberapa sisi pendalilan yang menunjukkan hal itu, di antaranya adalah:

1. Seluruh bagian permukaan bumi bisa untuk sholat atau sebagai masjid, kecuali beberapa tempat, di antaranya adalah kuburan dan kamar mandi.

وَجُعِلَتْ لِي الْأَرْضُ مَسْجِدًا وَطَهُورًا فَأَيُّمَا رَجُلٍ مِنْ أُمَّتِي أَدْرَكَتْهُ الصَّلَاةُ فَلْيُصَلِّ

dan dijadikan untukku bumi (tanah) sebagai masjid (tempat sujud) dan alat bersuci (tayammum). Maka siapa saja dari umatku yang mendapati waktu sholat, silakan dia sholat (di permukaan bumi manapun) (H.R al-Bukhari dan Muslim)

الْأَرْضُ كُلُّهَا مَسْجِدٌ إِلَّا الْحَمَّامَ وَالْمَقْبَرَةَ

Bumi seluruhnya adalah masjid (tempat sholat) kecuali kamar mandi dan pekuburan (H.R Abu Dawud, atTirmidzi, Ibnu Majah, dishahihkan al-Hakim, disepakati adz-Dzahaby, dan Ibnu Hajar mengisyaratkan keshahihannya dalam atTalkhiishul Habiir)

2. Larangan sholat menghadap kuburan atau di antara kubur-kubur.

لَا تُصَلُّوا إِلَى الْقُبُورِ وَلَا تَجْلِسُوا عَلَيْهَا

Janganlah sholat menghadap ke arah kubur dan jangan duduk di atasnya (H.R Muslim dari Abu Martsad al-Ghonawy)

عَنْ أَنَسٍ ، أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم نَهَى عَنِ الصَّلاَةِ بَيْنَ الْقُبُورِ

Dari Anas –radhiyallahu anhu- bahwa Nabi shollallahu alaihi wasallam melarang sholat di antara kubur (H.R Abu Ya’la, al-Bazzar dan lainnya, dinyatakan oleh al-Haytsamiy bahwa para perawinya adalah rijaal dalam as-Shahih)

3. Perintah memakmurkan rumah dengan sholat dan membaca al-Quran, jangan menjadikan rumah seperti kuburan. Ini menunjukkan bahwa kuburan bukanlah tempat yang dikhususkan untuk sholat maupun membaca al-Quran dan ibadah tertentu.

اجْعَلُوا فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلَاتِكُمْ وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا

Jadikanlah sebagian sholat kalian (yang nafilah) di rumah-rumah kalian. Jangan menjadikannya sebagai kuburan (H.R al-Bukhari dari Ibnu Umar)

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya syaithan lari dari rumah yang dibacakan padanya surat al-Baqoroh (H.R Muslim dari Abu Hurairah)

4. Celaan keras bagi Yahudi dan Nashara yang menjadikan kuburan para Nabi dan orang sholih mereka sebagai masjid. Seperti yang dikemukakan dalam hadits-hadits pada bab ini.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ لَمَّا اشْتَكَى النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَكَرَتْ بَعْضُ نِسَائِهِ كَنِيسَةً رَأَيْنَهَا بِأَرْضِ الْحَبَشَةِ يُقَالُ لَهَا مَارِيَةُ وَكَانَتْ أُمُّ سَلَمَةَ وَأُمُّ حَبِيبَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَتَتَا أَرْضَ الْحَبَشَةِ فَذَكَرَتَا مِنْ حُسْنِهَا وَتَصَاوِيرَ فِيهَا فَرَفَعَ رَأْسَهُ فَقَالَ أُولَئِكِ إِذَا مَاتَ مِنْهُمْ الرَّجُلُ الصَّالِحُ بَنَوْا عَلَى قَبْرِهِ مَسْجِدًا ثُمَّ صَوَّرُوا فِيهِ تِلْكَ الصُّورَةَ أُولَئِكِ شِرَارُ الْخَلْقِ عِنْدَ اللَّهِ

Dari Aisyah radhiyallahu anha beliau berkata: Ketika Nabi shollallahu alaihi wasallam merasa sakit (menjelang meninggal dunia), sebagian istri beliau (Ummu Salamah dan Ummu Habibah) menceritakan tentang gereja yang mereka lihat di Habasyah (Etiopia) yang disebut Mariyah. Ummu Salamah dan Ummu Habibah mendatangi Habasyah dan menceritakan indahnya gambar-gambar di dalam gereja itu. Maka Nabi shollallahu alaihi wasallam mengangkat kepalanya dan bersabda: Mereka itu jika seorang laki-laki sholih meninggal dunia, mereka membangun di atas kuburnya tempat sujud (tempat ibadah) kemudian mereka menggambar (orang sholih tersebut). Mereka adalah seburuk-buruk makhluk di sisi Allah (H.R al-Bukhari dan Muslim, lafadz sesuai riwayat al-Bukhari)

(dikutip dari materi Kajian Kitabut Tauhid - Masjid an
Nuur Perum PJB Paiton - Abu Utsman Kharisman)

🅾 MAJMU'AH AL ISTIFADAH 🅾
  مجموعة الاستفادة
🌍 http://bit.ly/tentangwalis
▶ Telegram http://bit.ly/alistifadah JOIN


****

Disebarkan Oleh Happy Islam | Arsip Fawaid Salafy
Join Channel Telegram

telegram.me/happyislamcom