Ada seorang wanita alhamdulillaah sudah mulai mengenal salaf, sedang semangat sekali ikut taklim. Tapi suami melarang sang istri ikut taklim karena memang belum faham. Apakah dikatakan tidak taat kepada suami ketika sang istri tetap berangkat taklim meskipun suaminya melarang?
Jawaban:
"Yang saya sarankan dalam kondisi seperti ini JANGAN BIKIN FRONT dengan suami.
BERSABARLAH.. thoyyib
GUNAKAN MEDIA-MEDIA yang lain untuk mengambil ilmu, menyerap ilmu..
Suamimu, kamu jagakan...!
Suamimu, kamu jinakkan..!
Dengan cara apa?
Dengan cara JADILAH ENGKAU ISTRI YANG SHALIHAH
SEMAKIN ENGKAU MENGAJI,
SEMAKIN ENGKAU MEMILIKI ILMU,
AMALKAN ILMU KAMU..!
SEMAKIN SHOLEHAH KEPADA SUAMI KAMU!
KHIDMAT LEBIH MAKSIMAL
SERVIS LEBIH PROFESIONAL, LAHIR BATHIN..
Aiwa..
Itu namanya taklif untuk melembutkan dia..
'Oh Kok istriku semakin begini yaa.. masya Allah'
Begini positif
'Kok semakin perhatian, kok semakin sayang, kok semakin khidmat servisnya dan segala macemnya, masaknya semakin oh masya Allah'
'Kok tumben dik, jadi berubah gini?'
Nah masuk..
'Alhamdulillah Mas, sudah mulai ngerti agama, karena Islam menganjurkan Istri harus Sholehah seperti ini.. boleh ngaji kan?'
'Jangan dulu.. jangan dulu saya belum siap''
'Khair insya Allah'
Ya sudah.. tanyakan.. TERUS BERSABAR.
✓ Nanti dengarkan streaming Dan segala macamnya.
✓ Mengkaji pelan²,
✓ PELAJARI,
✓ AMALKAN ILMU dengan menjadi ISTRI YANG SHOLEHAH.
Sehingga suami kamu itu langsung mengetahui efek positifnya..
Jangan buka front... Jangan debat!
Pelan-pelan.. santai saja..
Jangan buru-buru..
barakalllahu fiikum
Muamalah dengan suami dalam perkara yang ma'ruf, perlihatkan dengan baik dengan beliaunya, tunjukkan secara perbuatan langsung bahwa belajar ilmu agama menjadi lebih baik, barakallahu fiikum.
Sampai suami kamu mulai mengendor.. mengendor... Mengendor..
Minta Diantar..
'Boleh taklim Kan?' 'Iya ndak apa², kalau istriku kayak gini sih ndak apa²' 'Anterin dong'
Dianterin.. paling sedikit ada mahramnya..
'Ndak sekalian?'
'Ndaklah, malu'
'Yaa khairan, nanti jemput lagi yaa?'
'Iya sudah'
Masya Allah... Terus pelan-pelan!
Sesekali kamu taruh dimejanya, buletin yang bagus yang sesuai dengan keadaan dia. Jangan yang sangar-sangar dulu.
'Apa ini, buletin apa ini?'
Terkait dengan rumah tangga bahagia..
'Oh, pantesan istriku jadi masya Allah sekarang begini.. oh begini yang disampaikan sama Ustadz-Ustadznya, masya Allah..'
Terus dikit-dikit kamu dakwahi suami kamu..
Dan dakwahnya TIDAK USAH BANYAK ngomong.
Dengan perbaikan langsung, bukti nyata langsung... barakallahu fiikum
Insya Allah dengan BANYAK DOA kepada Allah azza wa jalla agar diberi taufik Dan hidayah oleh Allah azza wa jalla.
Baru kemudian antum taklim ke majelis ilmy, dengan semangat dan dukungan sang suami insya Allah.
Kalau kamu sikapi langsung frontal.. kabur.. tahu² hilang, menutupi pintu² untuk kesempatan mendakwahi suami.
Semakin jengkel, semakin marah Dan segala macamnya.
HATI-HATI dilakukan dengan cara seperti itu.
Ditranskrip pada tanggal 01 Jumadil Awwal 1440H
WA syarhus sunnah lin nisaa`
Channel Telegram:
http://t.me/syarhussunnahlinnisa
Website: https://catatanmms.wordpress.com