APAKAH SARANA DAN METODE YANG DAPAT MERAIH TINGGINYA CITA-CITA DAN SEMANGAT DALAM MENUNTUT ILMU.
|
https://networkingnerd.wordpress.com/ |
Fadhilatus Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah di tanya:
Pertanyaan: Jika para penuntut ilmu sedang diliputi rasa lemah angan-angannya dan bosan ato jenuh di dalam menuntut ilmu, maka apa sarana dan metode yang dapat meraih kepada tingginya cita2 dan semangat untuk menuntut ilmu?
Jawaban: Lemahnya angan2 didalam menuntut ilmu syar'i adalah musibah yang besar, yang disana ada beberapa perkara yang harus kita ketahui:
1. Perkara yang pertama: Ikhlas karena Allah Ta'ala didalam menuntut ilmu,jika dia ikhlas karena Allah Ta'ala dan dia telah mengetahui bahwa didalamnya ada pahala dan pahala tersebut menempati pada derajat ketiga dari derajat2 yang umum, maka akan tumbuh semangatnya dan bersemangat, seperti yang disebutkan dalam ayat :
ومن يطع الله و الرسول فألىئك مع الذين أنعم الله عليهم من النبيين والصديقين والشهدآء والصالحين (النساء ٦٩)
"Dan barang siapa yang menta'ati Allah dan rasulNya, mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugrahi ni'mat oleh Allah, yaitu para Nabi, para siddiqin, orang-orang yang mati syahi dan orang-orang yang shaleh.(Q.S.An Nisaa' :69)
2. Bergaul dengan teman2 yang memberikan motivasi kepada ilmu dan saling berdialog atau memuroja'ah ilmu tersebut, dan janganlah berpaling darinya selama dia membantumu untuk mendapatkan ilmu.
3. Menyabarkan jiwanya yaitu: melawan jiwa walaupun engkau ingin untuk berpaling, seperti firman Allah Ta'ala kepada Nabi Nya:
واصبر نفسك مع الذين يدعون ربهم بالغداة والعشي يريدون وجهه ولا تعد عيناك عنهم تريد زينة الحياة الدنيا ولا تطع من أغفلنا قلبه عن ذكرنا واتبع هواه وكان أمره فرطا (الكهف ٢٨)
"Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Rob nya dipagi dan senja hari dengan mengharaf keridhaanNya, dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mngharapkan perhiasan kehidupan dunia ini, dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan keadaannya itu melewati batas. (Q.S: Al Kahfi: 28.)
Maka bersabarlah, jika dia bersabar maka tholabul ilmy jadi tabi'at baginya dan hari2 yang dia habiskan untuk tholabul ilmy menjafi bermanfaat, dan jika dia menuruti nafsunya maka nafsu itu akan membawa kepada kejelekan dan syaithon mendorong kepada kemalasan dan tidak mau belajar.
إن النفس لأمارة بالسوء إلا ما رحم ربي...
"Sesungguhnya jiwa itu selalu menyuruh kepada kejelekan, kecuali jiwa yang di Rahmati oleh Allah.."
(Q.S Yusuf 53)
Dinukil dari Kitabul Ilmy, Karya Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin rahimahullah.
Alih bahasa Tim LilHuda
Telegram Ahkam,tanya jawab
JOIN
http://bit.ly/LilHuda