MENGINGAT KEMATIAN DAN KEGELAPAN KUBUR
Muslim bin Ibrahim berkata,
كَانَ هِشَامٌ الدَّسْتُوَائِيُّ لَا يُطْفِئُ السِّرَاجَ إِلَى الصُّبْحِ وَقَالَ: إِذَا رَأَيْتُ الظُّلْمَةَ ذَكَرْتُ ظُلْمَةَ الْقَبْرِ
"Adalah Hisyam Ad-Dustuwai tidak memadamkan lampunya (di malam hari) hingga waktu shubuh. Ia berkata, 'apabila melihat kegelapan aku teringat kegelapan kubur."
Amr bin Haitsam berkata,
مَا رَأَيْتُ أَحَدًا أَكْثَرَ ذِكْرًا لِلْمَوْتِ مِنْ هِشَامٍ الدَّسْتُوَائِيِّ
"Aku tidak pernah melihat seseorang yang lebih sering mengingat kematian dari Hisyam Ad-Dustuwai"
Hisyam Ad-Dustuwai adalah Abu Bakar Hisyam bin Sanbar Al-Bashri. Beliau seorang yang hafizh, hujjah, dan imam. Beliau meninggal tahun 154 H pada usia 78 tahun.
Banyak mengingat kematian merupakan sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Dengannya seorang hamba akan menyadari bahwa hidupnya di dunia ini hanya sementara. Sedangkan kematian akan mendatanginya secara tiba-tiba.
ia menyadari, bila ajal telah datang maka dia akan diletakkan di liang kecil yang sempit lagi gelap. Tidak ada yang menemaninya selain amalannya.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Perbanyaklah mengingat pelumat segala kelezatan" yaitu kematian." (HR. Tirmidzi no.2307)
Dalam hadits yang lain beliau bersabda, "Dahulu aku melarang kalian menziarahi kuburan. Sungguh Muhammad telah diizinkan menziarahi kubur ibunya, maka berziarahlah kalian kepada kuburan, karena ia akan mengingatkan kepada akhirat." (HR. Tirmidzi no.1054)
Sumber:
Hilyatul Auliya
Siyar A'lam An-Nubala
Sunan Tirmidzi
Disajikan oleh Tim Warisan Salaf
Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama'ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com