MANA YANG LEBIH UTAMA, MENGHAFAL ATAU MEMAHAMI ILMU SYAR'I?
Syaikh Muhammad bin Shalih al 'Utsaimin rahimahullah berkata:
"Menurutku orang yang baru menuntut ilmu hendaknya dia antusias menghafal teks asli kitab (matan), karena sebagaimana yang telah saya katakan: masa muda tidak akan lupa. Sedangkan menghafal matan itu sendiri adalah ilmu.
Sehingga jangan memperhatikan ucapan orang yang mengatakan: ilmu itu pemahaman. Ini suatu kesalahan. Karena Allah 'Azza Wa Jalla tidaklah memberi manfaat kepada kita melainkan dengan apa yang pernah kita hafal di saat kecil. Sehingga kita bisa menyebutkan ungkapan-ungkapan yang dulu pernah kita hafal.
Oleh karena itu engkau akan dapati orang-orang yang hanya bersandar dengan pemahaman tidak memiliki ilmu karena mereka tidak berdasarkan atas sesuatu pun."
Liqa' al Bab al Maftuh 210
http://t.me/ukhwh
أرى أن طالب العلم المبتدئ يحرص على حفظ المتون, لأنه كما قلت: الصغير لا ينسى, وحفظ المتون هو العلم، ولا تعتبروا بقول من قال: العلم هو الفهم، هذا غلط, نحن لم ينفعنا الله عز وجل إلا بما حفظناه من قبل في حال الصغر, نستحضر العبارات التي كنا نحفظها من قديم, ولذلك تجد الذين يعتمدون على مجرد الفهم ليس عندهم علم, لأنهم لا يرتكزون على شيء
http://binothaimeen.net/content/6089?q2=%D9%85%D8%AA%D9%88%D9%86
BACA :
6 METODE TEPAT DALAM MENUNTUT ILMU
|
Menghafal atau memahami ilmu syari via Pexels |
CARA MUDAH MENGHAfAL MATAN
Sebelum mulai menghafal ada baiknya kita memahami cara yang bagus bagi seorang penuntut ilmu untuk menghafal. Agar waktu luang yang dimiliki tidak terbuang begitu saja diakibatkan salah dalam metode hafalan.
Ketentuan hafalan yang disebutkan Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-Qasim dalam kitabnya tersebut:
- Terus menerus dalam mengulangi hafalan. Tidak cukup hanya sekali atau dua kali.
- Tidak memperbanyak hafalan harian dan teliti dalam menghafal.
- Untuk hadits, maksimal dalam satu hari menghafal 3 hadits.
- Untuk natsr, maksimal menghafal 1 jumlah mufidah dan tidak lebih dari 5 baris.
- Untuk Manzhumah, maksimal menghafal 3 bait.
Metode menghafal yang benar adalah sebagai berikut:
✔ Hafalan yang telah ditentukan dalam 1 hari diulangi sebanyak 20 kali. Waktu terbaik untuk menghafal adalah setelah shalat shubuh.
✔ Apa yang telah dihafal pada waktu fajar diulangi 20 kali setelah ashar atau setelah maghrib.
✔ Hari esoknya sebelum memulai hafalan baru, ulangilah hafalan sebelumnya 20 kali. Lalu bacalah hafalan dari awal hingga akhir hafalan.
Setelah itu baru mulai menghafal yang baru dengan metode yang sama.
Ulangilah metode harian ini hingga selesai dari satu kitab matan.
Apa yang disebutkan di atas hanya tatacara menghafal. Adapun pengamalannya harus di bawah bimbingan para ustadz ahlussunnah wal Jama’ah. Tidak halal memaksakan diri untuk memahami kitab-kitab ulama tanpa bimbingan ahlul ilmi walaupun pada dasarnya kita bisa bahasa arab.
Karena bisa jadi ada istilah-istilah atau ucapan penulis yang tidak kita pahami dengan benar. Dan itu adalah sebab tergelincirnya banyak orang dari kebenaran. Semoga Allah melindungi kita semua.
Disadur dari: http://bit.ly/2zKLpTv
Publikasi Salafy Baturaja | Channel Telegram || t.me/salafybaturaja | via salafycirebon.com