Hukum Mengambil Uang DP/ Panjar Saat Transaksi Batal
|
Sumber: pixabay |
ما حكم أخذ البائع للعربون إذا لم يتم البيع؛ وصورته: أن يتبايع شخصان، فإن تم البيع أكمل له القيمة، وإن لم يتم البيع أخذ البائع العربون، ولا يرده للمشتري؟
Pertanyaan: Apakah hukum penjual mengambil uang muka jika jual beli tidak terlaksana (batal). Gambarannya adalah: Dua orang bertransaksi jual beli. Jika jual beli tuntas terlaksana, pembayaran dilunasi. Tetapi jika transaksi tidak sempurna (dibatalkan di tengah perjalanan), penjual mengambil uang muka tersebut dan tidak dikembalikan ke pembeli ?
Jawaban Syaikh Bin Baz rahimahullah:
لا حرج في أخذ العربون – في أصح قولي العلماء - إذا اتفق البائع والمشتري على ذلك، ولم يتم البيع.
Tidak mengapa mengambil uang muka (Down Payment/ panjar) menurut pendapat yang paling benar dari 2 pendapat Ulama. Jika pembeli dan penjual sepakat dalam hal itu, dan jual beli tidak bisa disempurnakan. Sumber: http://www.binbaz.org.sa/fatawa/3886
Sedangkan jika penjual berbaik hati mengembalikan uang DP tersebut pada pembeli, maka itu bentuk kebaikan hatinya, walaupun itu tidak wajib baginya utk mengembalikan.
Bisa dilihat di Fatwa Syaikh Bin Baz yg lain di sini:
http://www.alifta.net/Fatawa/fatawaDetails.aspx?BookID=4&View=Page&PageNo=1&PageID=3628
Demikian juga pendapat Syaikh Ibnu Utsaimin rahimahullah :
فالمهم أن بيع العربون صحيح فإن تم البيع فالعربون أول الثمن وإن لم يتم البيع فالعربون للبائع
Intinya, jual beli dengan uang muka adalah sah. Jika jual beli terlaksana secara sempurna, maka uang muka itu adalah harga pertama (terhitung sebagai bagian harga beli, pent). Jika jual beli tidak terlaksana secara sempurna (batal), maka uang muka itu untuk penjual (Fataawa Nuurun Alad Darb)
WA al-I'tishom
https://telegram.me/goresanfawaid/162