(131)
Mengena benar sabda Rasulullah ﷺ !
Tepat di titik sasaran. Menancap. Menghunjam. Jika beliau yang bersabda, adakah yang boleh menolak?
Beliau bersabda :
مَا رَأَيْتُ مِنْ نَاقِصَاتِ عَقْلٍ وَدِينٍ أَذْهَبَ لِلُبِّ الرَّجُلِ الحَازِمِ مِنْ إِحْدَاكُنَّ
" Aku tidak pernah melihat seperti kalian; kaum wanita. Akal dan agamanya kurang, namun mampu mempengaruhi akal laki-laki yang kuat sekalipun " HR Bukhari Muslim dari sahabat Abu Sa'id Al Khudri.
Fakta!
Lemahnya wanita, lembutnya, dan ketidakberdayaan fisik, justru menyimpan "pengaruh" yang menakutkan.
Jangan remehkan wanita!
Nabi Muhammad ﷺ sampai-sampai mengingatkan dengan kalimat tegas.
Menurut Mulaa Ali Al Qaari ( Al Mirqaah ), hadis di atas menunjukkan betapa besar pengaruh wanita. Jika laki-laki cerdas dan kuat saja dapat dipengaruhi, apalagi yang lemah dan tidak berpendirian.
Pantas saja dan memang seharusnya diingatkan, Nabi Muhammad ﷺ bersabda :
مَا تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
“ Sepeninggalku, tidak ada cobaan yang lebih berbahaya bagi kaum lelaki melebihi cobaan wanita.” (HR Al Bukhari dan Muslim dari sahabat Usamah bin Zaid)
Tulisan ini secara spesifik buat anak muda yang sedang berjuang thalabul ilmi. Ngaji. Atau yang dulu pernah sibuk dan aktif ngaji. Namun entah kemana kini?
Walau esensi materi tentu berlaku untuk siapa saja, tanpa pandang umur. Tidak dibatasi usia.
Beberapa literatur sejarah, mencatat sejumlah kasus anak muda yang pintar, hafiz Qur'an, rajin ibadah, berakhlak baik, dan cinta agama. Namun, karena cinta buta pada wanita, semuanya berbalik arah. Berubah!
Al Hafiz Ibnu Hajar ( Lisanul Mizan 2/167) menyebut nama Habib bin Abil Asyras yang berganti agama; murtad, karena pengaruh wanita yang ia suka.
Adz Dzahabi ( Siyar A'lam Nubala 69/20) menyinggung Ibnus Saqaa'. Seorang ahli Qur'an, bahkan pengajarnya, yang murtad di Konstantinopel. Juga karena dipengaruhi wanita yang ia suka.
Al Hafiz Ibnu Katsir ( Al Bidayah ) saat menguraikan peristiwa di tahun 279 H, menukil cerita Ibnul Jauzi tentang seorang pemuda yang aktif berjihad melawan pasukan Romawi.
Saat mengepung sebuah benteng Romawi, anak muda itu melihat wanita cantik di atasnya. Karena tertarik, ia berusaha mencari jalur komunikasi untuk menyampaikan maksud hati.
" Masuklah ke agama Nasrani. Lalu, naiklah dan bergabung dengan kami! ", wanita itu mengajukan syarat.
Cinta buta. Buta cinta. Ia tak mengerti makna cinta. Cinta macam apa? Cinta yang bagaimana? Cinta yang mengorbankan agama?
Setelah itu, ia murtad dan bergabung di benteng Romawi.
Beberapa waktu selanjutnya, ada percakapan antara dia dan prajurit-prajurit muslim. Ia di atas benteng, prajurit muslim di bawah.
Dengan suara keras dan berteriak, mereka bertanya, " He, Fulan! Di mana Al Qur'an mu? Bagaimana ilmumu? Apa yang diperbuat puasamu? Jihadmu seperti apa? Di mana salatmu? "
Anak muda itu menjawab, " Ketahuilah! Sungguh, aku dibuat lupa dengan Al Qur'an. Semuanya lupa. Kecuali tersisa satu ayat"
Lalu ia membaca firman Allah dalam surat Al Hijr ayat 2 :
رُّبَمَا يَوَدُّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لَوْ كَانُوا۟ مُسْلِمِينَ
Artinya: " Orang-orang yang kafir itu seringkali (nanti di akhirat) menginginkan, kiranya mereka dahulu (di dunia) menjadi orang-orang muslim "
Iya. Banyak orang yang sadar dirinya sudah salah jalan. Namun, ia bingung, bagaimana cara kembali ke jalan yang benar.
Iya. Banyak yang mengerti kalau ia telah jauh dari sumber ketenangan, tetapi ia bimbang, bagaimana langkahnya untuk pulang ke majlis ilmu.
Iya. Ia paham dirinya terlalu lama berpisah dari teman-temannya yang baik, akan tetapi, ia sungkan dan malu untuk berkumpul kembali.
Banyak yang seperti itu karena pengaruh wanita....
Ya Allah, hilangkanlah sekat-sekat penghalang agar kami selalu cinta majlis ilmu. Ya Allah, hancurkanlah tembok-tembok pembatas supaya kami senang berkumpul dengan saudara-saudara semanhaj.
Ya Allah, bukalah tirai-tirai yang menjadi tabir penutup semangat ngaji.
Aamiiin, yaa Rabb
Lendah, 27 Zulhijjah 1443 H/27 Juli 2022
t.me/anakmudadansalaf