TAHIYYATUL MASJID DILAKUKAN SETIAP KALI MASUK MASJID
WALAUPUN DALAM WAKTU YANG BERDEKATAN
Shalat tahiyyatul masjid juga berlaku bagi seseorang yang bolak-balik masuk masjid walaupun dalam waktu yang berdekatan. Al-Imam Asy-Syirbini berkata:
وهي ركعتان قبل الجلوس لكل داخل وتحصل لفرض أو نفل آخر، وتتكرر بتكرر الدخول ولو على قرب.
“(tahiyyatul masjid) adalah shalat dua raka’at sebelum duduk bagi setiap orang yang masuk (ke masjid). Ia telah terlaksana dengan melakukan shalat fardhu atau shalat sunnah lainnya. Dan dilakukan secara berulang dengan berulangnya (seseorang) masuk ke masjid walaupun dalam waktu yang berdekatan.” Al-Iqna’ fi Hulli Alfaazhi Abi Syuja’ (1/117)
Imam an-Nawawi juga berkata:
لَوْ تَكَرَّرَ دُخُولُهُ فِي الْمَسْجِدِ فِي السَّاعَةِ الْوَاحِدَةِ مِرَارًا قَالَ صَاحِبُ التَّتِمَّةِ تُسْتَحَبُّ التَّحِيَّةُ لِكُلِّ مَرَّةٍ وَقَالَ الْمَحَامِلِيُّ فِي اللُّبَابِ أَرْجُو أَنْ تُجْزِيَهُ التَّحِيَّةُ مَرَّةً وَاحِدَةً وَالْأَوَّلُ أَقْوَى وَأَقْرَبُ إلَى ظَاهِرِ الْحَدِيثِ
“Seandainya masuknya seseorang ke masjid terjadi berulang kali dalam satu waktu. Maka penulis kitab At-Tatimmah berkata, ‘disunnahkan shalat tahiyyatul masjid pada setiap kalinya’. Sedangkan Al-Mahamili dalam Al-Lubab berkata, ‘aku berharap tahiyyatul masjid hanya cukup sekali saja’. Dan (pendapat) yang pertama lebih kuat dan lebih dekat kepada zhahir hadits.” Al-Majmu’ (4/52)
Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Baaz Rahimahullahu Ta’ala berkata,
ولو دخل في المسجد مرات صلى كلما دخل لو دخل الضحى مرتين أو ثلاثا، أو الظهر أو العصر، أو الليل، كلما دخل وهو على طهارة يصلي ركعتين
“Seandainya seseorang masuk ke masjid berulang kali, maka dia shalat setiap kali masuk. Bila ia masuk pada waktu dhuha dua atau tiga kali, atau pada waktu zhuhur, ashar, atau malam hari. Maka setiap kali masuk dan dia dalam keadaan thoharoh maka ia shalat dua raka’at.” Fatawa Nuur ‘ala Darb li Ibni Baaz (10/471)
Asy-Syaikh Abdul Muhsin Al-‘Abbad Hafizhahullahu Ta’ala ditanya, “Apabila seorang muslim berungkali masuk dan keluar masjid. Apakah disyari’atkan baginya shalat tahiyyatul masjid pada setiap kalinya?
Beliau menjawab, “Benar. Apabila dia keluar kemudian masuk lagi maka baginya shalat tahiyyatul masjid.” (Syarah Sunan Abu Daud)
Beliau juga ditanya, Apabila seseorang keluar dari Masjid Nabawi untuk berwudhu’ kemudian kembali. Apakah dia harus shalat tahiyyatul masjid?
Beliau menjawab, “Benar. Karena dia ketika masuk ke kamar mandi sudah keluar dari masjid. Dan jika dia sudah keluar lalu masuk lagi maka harus shalat (tahiyyatul masjid). Kemudian juga di antara sunnah setelah wudhu’ adalah shalat dua raka’at selain tahiyyatul masjid. Al-hasil orang tersebut shalat dua raka’at, karena kamar mandi bukan masjid. Akan tetapi teras termasuk masjid. Jika seseorang masuk ke kamar mandi dan keluar darinya maka dia telah keluar dari selain masjid menuju masjid.” (Syarah Sunan Abu Daud)
Wallahu a’lam.. Semoga bermanfaat
Dirangkum oleh: Tim Warisan Salaf
——————-
——————-
Link Telegram: https://t.me/warisansalaf/252