Warisan Salaf
Warisan Salaf

pelajaran tauhid : kajian kitab tsalatsatul ushul (bagian 8) bag-2

7 tahun yang lalu
baca 3 menit
PELAJARAN TAUHID : Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 8) bag-2
image_pdfimage_print

PELAJARAN TAUHID : Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 8)

 

Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab Rahimahullah berkata,

قال الشافعي: لَوْ مَا أَنْزَلَ اللهُ حُجَّةً عَلَى خَلْقِهِ إِلا هَذِهِ السورة لكفتهم

“Asy-Syafi’i berkata, Kalau seandainya Allah Azza wa Jalla tidak menurunkan hujjah kepada makhluk-Nya kecuali surat ini saja, niscaya (surat ini) sudah mencukupi mereka.”

………………………………………
PENJELASAN:

Ucapan Imam Asy-Syafi’i bagian-2

Makna Ucapan tsb:

  • Empat sebab kebahagiaan hakiki (yang telah kita pelajari) pada hakekatnya dijelaskan secara ringkas di dalam surat ini (secara garis besar).
  • Adapun isi Al-Qur`an (seluruhnya) beserta As-Sunnah, menjabarkan rinciannya.
  • (Sehingga perlu kita pahami) Bahwa tatkala surat ini menjelaskan sebab-sebab kebahagiaan secara garis besar. Saat itulah hujjah telah ditegakkan terhadap makhluk dengan surat ini.
  • Adapun dalil-dalil yang ada, Yakni selain surat ini –baik dari Al-Qur`an maupun dari as-Sunnah- maka (kedudukannya) sebagai perinci dan penjelas empat hal tadi.

Jangan sampai kita memahami:
Bahwa, “Surat ini (sudah) cukup bagi makhluk-Nya, andaikata Allah tidak menurunkan selainnya.”

Namun (yang seharusnya kita katakan),
“Surat ini sudah cukup sebagai hujjah (penuntut atau pembela, -pen) bagi makhluk-Nya (secara garis besar) , karena Allah Ta’ala telah menjelaskan sebab-sebab kebahagiaan dan kesengsaraan (di dalamnya).

Sehingga pada hari kiamat nanti, tidak ada seorang pun yang mengatakan:

  • Saya tidak tahu sebab-sebab kebahagiaan, (atau mengatakan)
  • Saya tidak tahu sebab-sebab kesengsaraan.
    Dalam keadaan, (di dunia) dia telah membaca surat yang ringkas dan pendek ini.

(Disadur dari Syarh Al-Ushul Ats-Tsalatsah (hal.24), karya Asy-Syaikh Sholih Al-Fauzan Hafizhohullah)

………………………..

Sebagian Ulama menyatakan bahwa pernyataan ini tidak benar. Karena terdapat beberapa versi riwayat dari Asy-Syafi’i rohimahullah yang secara dhohir maknanya berbeda.

Namun di atas tadi kita telah baca bersama makna yang seharusnya kita pahami dari ucapan seorang Imam, seperti Asy-Syafi’i rohimahullah, hal ini karena menimbang kepercayaan kita kepada penukilnya, yaitu Asy-Syaikh Muhammad bin Abdil Wahhab Rohimahullahu Ta’ala. Wallahu A’lamu bish showab

 

Sebagai Penutup:

Sebagai seorang mukmin; Seharusnya hati kita tergerak untuk meraih kebahagiaan tatkala membaca surat ini.
Dengan giat berusaha:

  • Menjadi insan beriman yang melandasi keimanannya dengan ilmu,
  • (kemudian) Beramal sholih,
  • Berdakwah kepada kebenaran ,
  • Serta Bersabar hingga kita bertemu dengan Allah Azza wa Jalla-.

 

Semoga Allah Azza wa Jalla memudahkan jalan kita untuk meraih kebahagiaan yang hakiki….
Aamiin Yaa Robbal ‘Aalaamiin
Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis

 

Dirangkum Oleh: al Ustadz Abdul Hadi Pekalongan hafizhahullah

========

Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

 

…………………………..

Link Telegram: https://t.me/warisansalaf/212