Warisan Salaf
Warisan Salaf

pelajaran tauhid: kajian kitab tsalatsatul ushul (bagian 10)

7 tahun yang lalu
baca 3 menit
Pelajaran TAUHID: Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 10)
image_pdfimage_print

Pelajaran TAUHID:
Kajian Kitab Tsalatsatul Ushul (Bagian 10)
—————————————————

Penjelasan ucapan Imam Al-Bukhori Rohimahullah,
Bagian Kedua.
——————-

Beliau rohimahullah mengatakan,

“Bab: Ilmu sebelum ucapan dan perbuatan.”

Asy-Syaikh Al-Fauzan Hafizhohullah menjelaskan, “Mengapa Ilmu (harus didahulukan) sebelum ucapan dan perbuatan?

Jawaban dari pertanyaan tersebut adalah karena amal perbuatan tidak akan bermanfaat (bagi pelakunya) kecuali jika dilakukan di atas ilmu.

Beliau kembali menegaskan, bahwa suatu amal perbuatan yang dilakukan di atas kejahilan (kebodohan) tidak akan bermanfaat bagi pelakunya, bahkan bisa berbahaya dan membinasakan (pelakunya) pada hari kiamat (nanti), oleh karena itu ilmu harus didahulukan sebelum melakukan amal perbuatan. (Lihat Syarah Tsalatsatil Ushul hal. 37 – 38)

Dalil atas pernyataan tersebut terdapat dalam surat Muhammad ayat 19.

{فَاعْلَمْ أَنَّهُ لاَ إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ}

“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan (Sesembahan Yang Haq) melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu.” (Muhammad:19)

Di dalam ayat tersebut Allah Ta’ala menyebutkan “ilmu” terlebih dahulu sebelum “istighfar” (permintaan ampun) yang mengandung ucapan dan amal perbuatan. (Lihat ’Umdatul Qori` vol.2/39; oleh Al-‘Aini Rohimahullah)

 

Faedah:

  • Jika pada pembahasan yang lalu kita telah mengetahui ancaman murka Allah Ta’ala bagi orang-orang yang tidak mengamalkan ilmunya.
  • Maka pada pembahasan kali ini, ancaman kesesatan ditujukan bagi orang-orang yang beramal suatu amalan tanpa didasari ilmu.
  • Seorang muslim yang baik akan menjauhi jalan kedua kelompok tadi. Karena kehidupan kaum Mukminin dipenuhi dengan ilmu dan amal.
  • Lain halnya dengan kaum Yahudi; mereka menghilangkan amal. (Yakni berilmu tapi tidak beramal); sehingga mendapatkan murka.

Sementara kaum Nashoro mereka menghilangkan ilmu. (Yakni beramal tanpa ilmu); hingga mereka tersesat. (Penjelasan selengkapnya bisa meruju’ kepada “Tafsir Ibn Katsir” 1/141, pada tafsir surat Al-Fatihah)

 

Wallahu A’lamu bisshowaab.
Ikuti terus pelajaran Tsalatsatul Ushul (ثلاثة الأصول) setiap hari senin dan kamis, Insya Allah

Diringkas oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan

 

——————
Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

——————

Link Telegram: https://telegram.dog/warisansalaf/228