(Komite Fatwa Arab Saudi)
Yang tergabung didalamnya para ulama’ senior dan diketuai oleh Asy-Syaikh Abdul ‘Aziz Alu Syaikh Hafizhahullah Ta’ala.
————————————–
Wahai kiranya apa lagi yang mereka tunggu…..
Bukankah para ulama’ kibar telah bersikap?
Bukankah para ulama’ senior telah angkat suara?
Bukankah para ulama’ yang telah berambut dan berjenggot putih telah menyingkap?
ya, mereka telah bersikap, angkat suara, dan menyingkap talbis dan kesesatan serta penyimpangan Ali Hasan Al-Halabi…..
Ya Allah, hilangkanlah dari hati-hati kami sikap mengikut tanpa ilmu…
Para pembaca rahimakumullah, sudah kita simak pada beberapa pertemuan lalu penjelasan para masyayikh Ahlussunnah tentang hakekat keadaan Ali Hasan bin Ali bin Abdul Hamid Al-Halabi …..
Asy-Syaikh Ahmad Bazmul, Asy-Syaikh Muhammad Bazmul, Asy-Syaikh Usamah Athoyah, Asy-Syaikh ‘Ubaid Al-Jabiri, Asy-Syaikh Rabi’ bin Hadi Al-Madkhali, dan juga Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi….
Mereka semua telah berbicara tentang Ali Hasan Al-Halabi.
Sekarang, mari kita lihat dan simak kualitas keilmuan Al-Halabi yang tertuang dalam kitabnya, dengan itu kita akan tahu bahwa penyimpangan-penyimpangan Al-Halabi memang sudah lama dan tampak.
At-Tahdzir min Fitnati At-Takfiir, itulah judul buku karangan Ali Al-Halabi yang banyak dibanggakan beberapa kalangan…
Mari simak pernyataan para ulama’ kita tentang kitabnya itu…, Para Ulama’ Kibar yang tergabung dalam AL-LAJNAH AD-DAIMAH LIL IFTA’ WAL BUHUTS (KOMITE FATWA ARAB SAUDI) yang dikepalai oleh:
dan beranggotakan:
Pembaca rahimakumullah, sebelumnya kami ingatkan bahwa fatwa ini dikeluarkan pada tanggal 14 / 6 / 1421 H yaitu sekitar 10 tahun lalu. Ini menunjukkan bahwa Al-Halabi telah mengalami pergeseran aqidah dan manhaj sejak beberapa tahun lamanya, hanyasaja para ulama’ terus berusaha menasehatinya dan bersabar atasnya…
Fatwa Lajnah:
Setelah menyebutkan pendahuluan dan beberapa keterangan, lanjah mengatakan:
“Dan setelah Al-Lajnah mempelajari dua kitab tersebut (yaitu kitab At-Tahdzir min Fitnati At-Takfir dan Shaihatu nadzir karya Ali Hasan Al-Halabi) dan mendalaminya, maka menjadi jelaslah bagi Lajnah bahwa kitab At-Tahdzir min Fitnati At-Takfir yang ditulis oleh Ali Hasan Al-Halabi dan ia menukilkan pernyataan para ulama’ di muqoddimah dan catatan kaki, mengandung hal-hal berikut:
Maka Lajnah Daimah memandang bahwa kedua kitab tersebut tidak boleh dicetak dan disebarkan, tidak boleh pula diedarkan dikarenakan didalamnya terdapat kebathilan dan penyimpangan.”
Demikianlah saudaraku pembaca keadaan kitab Ali Hasan Al-Halabi, ini ia tulis bertahun-tahun lalu. Dan karyanya yang sekarang tidak jauh berbeda dengan yang dahulu….
Jangan terkeco dengan keilmuan, hafalan, dan karya tulisnya…. Patokannya bukanlah ia punya karya tulis yang banyak atau punya hafalan yang kuat. Tetapi, sesuaikah aqidah, manhaj, dan amalannya dengan aqidah salafush shalih?
Sebagai penutup, Lajnah Daimah memberikan nasehat kepada Ali Hasan Al-Halabi dengan nasehat seorang ayah kepada anaknya.
“Dan kami menasehati penulis dua buku itu untuk betaqwa kepada Allah pada dirinya dan pada kaum muslimin. Terkhusus para pemudanya.
Dan agar ia bersungguh-sungguh dalam menimbah ilmu syar’i dari para ulama’ yang terpercaya keilmuan dan kebaikan aqidahnya. Dan bahwa ilmu adalah amanah sehingga tidak boleh disebarkan kecuali yang mencocoki Al-Kitab dan As-Sunnah.
Dan agar ia membersihkan dirinya dari keyakinan-keyakinan seperti ini dan (membersihkan dirinya) dari maslak yang dungu dalam melencengkan ucapan ahlul ilmi.
Dan sudah maklum bahwa kembali kepada al-haq adalah keutamaan dan kemuliaan bagi seorang muslim. wallahul muwaffiq.
Anggota: Abdullah bin Abdurrahman Al-Ghudayyan
Anggota: Bakr bin Abdullah Abu Zaid
Anggota: Shalih bin Fauzan Al-Fauzan
Ketua: Abdul ‘Aziz bin Abdullah bin Muhammad Alu Syaikh
—————————————————
Demikian, semoga dapat diambil pelajarannya.
Tentang Ali Hasan, Insya Allah masih berlanjut…. Ikuti terus pernyataan ulama’ kibar lainnya di pertemuan mendatang
Diterjemahkan sebisanya dari fatwa Lanjah Daimah, simpan versi arabnya