Warisan Salaf
Warisan Salaf

keselamatan aqidah dan manhaj adalah barometernya (mengambil pelajaran dari kisah husein al-karobisi)

8 tahun yang lalu
baca 3 menit
KESELAMATAN AQIDAH DAN MANHAJ ADALAH BAROMETERNYA (Mengambil Pelajaran dari Kisah Husein Al-Karobisi)
image_pdfimage_print

KESELAMATAN AQIDAH DAN MANHAJ ADALAH BAROMETERNYA

(Mengambil Pelajaran dari Kisah Husein Al-Karobisi)


Siapakah Husein Al-Karobisi?
Nama lengkapnya  adalah Abu Ali Al-Husein bin Ali bin Yazid Al-Karobisi

  • ia seorang yang memiliki pemahaman mendalam
  • Berilmu
  • dan faqih

Ia memiliki karya tulis yang banyak dalam bidang fikih dan ushulnya

Al-Khatib Al-Baghdadi mengatakan, “Ia memiliki karya tulis yang banyak dalam bidang fikih dan ushul, hal itu menunjukkan atas baiknya pemahaman dia (dalam hal fikih dan ushul) dan ilmunya yang mendalam”
Ia juga murid dari Al-Imam Asy-Syafi’i, Yazid bin Harun, Ma’an bin Isa, dan para muhadditsin lainnya..
Tapi Tahukah Anda, bahwa KELEBIHAN yang dimilikinya tidak menjadikannya mulia di sisi  Ahlussunnah ketika ia melakukan perbuatan BID’AH!!

Ibnul Jauzi berkata, “Hanya saja ia terjatuh dalam permasalahan lafazh, ia mengatakan, bahwa lafazhku saat membaca Al-Qur’an adalah makhluk.”

Dengan sebab itu, Al-Imam Ahmad mentahdzirnya dan memerintahkan manusia agar meninggalkannya. Beliau berkata, “(orang) ini mubtadi’ maka berhatil-hatilah darinya.”

Beliau juga berkata, “Semoga Allah menghinakan Al-Karobisi, jangan dijadikan teman duduk, jangan diajak bicara, jangan engkau menyalin buku-bukunya, dan jangan duduk bersama orang yang duduk dengannya.”

 

PEMAHAMANNYA tentang permasalahan Ushul dan Furu’ ternyata TIDAK MEMBERIKAN manfaat kepadanya ketika ia terjatuh kepada kebid’ahan.

Muhammad bin Abdullah Ash-Shairafi Asy-Syafi’i berkata kepada muridnya, “AMBILLAH PELAJARAN dari keadaan al-Karobisi dan Abu Tsaur. Husein al-Karobisi kapasitas ilmu dan hafalannya tidak bisa ditandingi oleh Abu Tsaur walaupun hanya sepersepuluhnya. Tapi Ahmad (bin Hanbal) berbicara tentangnya dalam permasalahan lafazh (terhadap Al-Qur’an), sehingga ia (yakni al-Karobisi) pun jatuh. dan Ahmad memuji Abu Tsaur sehingga menjadi tinggi kedudukannya disebabkan ia berpegang teguh kepada sunnah.”

⛵️ Oleh karena itu…
JANGAN TERTIPU dengan penampilan
JANGAN TERTIPU dengan keilmuan
JANGAN TERTIPU dengan kefasihan
JANGAN TERTIPU dengan ketawadhu’an dan kezuhudan
JANGAN TERTIPU dengan banyaknya Buku yang diterbitkan

? AMBILLAH PELAJARAN bahwa barometernya adalah keselamatan aqidah dan manhaj bukan penampilan dan kepiawaian..

 

〰〰?〰〰
? Sumber:
? Tarikh Baghdad
? Al-Muntazhom fii Tarikh Al-Muluk wal Umam
? Situs Sahab

===============

Faedah ini diterbitkan oleh Channel warisan salaf

https://telegram.me/warisansalaf/44