Warisan Salaf
Warisan Salaf

fatawa puasa bin baaz (16): hukum menjimak isteri yang sedang puasa qadha’ (mengganti puasa ramadhan)

11 tahun yang lalu
baca 2 menit
image_pdfimage_print

div_waterdrop

Pertanyaan dari Mesir: Ada seseorang baru pulang dari safar yang panjang, dan dia mendapati isterinya sedang berpuasa qadha’. Akan tetapi lelaki tersebut tidak mampu mengekang hawa nafsunya, sehingga dia pun melakukan hubungan dengan isterinya tanpa keridhaan isterinya tersebut. Denda apakah yang didapat oleh keduanya? Berilah kami fatwa semoga Allah membalas anda dengan sebaik-baik balasan.

Syaikh Abdul Aziz bin Abdillah bin Baaz menjawab: Wajib bagi si suami bertaubat kepada Allah Subhanahu, yaitu dengan menyesali apa yang telah dia perbuat dan bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan itu dalam rangka mengagungkan Allah Subhanahu, dan (dalam rangka) mewaspadai ancaman-Nya.

Adapun wanita tersebut, apabila karena terpaksa maka tidak ada denda apa pun atasnya dan puasanya sah. Sedangkan jika ada unsur bermudah-mudahan (melakukan hal tersebut) bersamanya, maka wajib baginya mengqadha’ hari tersebut dan bertaubat. Namun tidak ada kaffaroh atasnya. Wallahu waliyyu at-taufiq