Asy-Syaikh Ahmad An-Najmi, seorang ulama’ kibar yang sudah meninggal, semoga Allah merahmatinya. Beliau adalah murid Asy-Syaikh Abdullah Al-Qor’awi (penulis kitab Al-Jadiid), Asy-Syaikh Hafizh Al-Hakami, Muhammad bin Ibrahim Alu Syaikh (mufti saudi sebelum Syaikh Bin Bazz), dan selain mereka.
Asy-Syaikh An-Najmi, tidak perlu lagi kita paparkan di sini tentang beliau. Semua kita mengetahui keilmuan dan kesohorannya….
Beliau Rahimahullah, ternyata juga sudah berbicara tentang Ali Hasan Al-Halabi. Inilah di antara bukti yang pernah kami sebutkan, bahwa Ali Hasan bukan akhir ini saja membuat ulah, tetapi sudah bertahun-tahun lamanya.
Ali Hasan Al-Halabi, dialah yang dari dulu memiliki kebiasaan memuji para tokoh ahlul bida’ yang sudah masyhur keadaaannya, dia pula yang menghinakan dan merendahkan para ulama’ kibar, dia pula lha yang memiliki qo’idah-qo’idah baru.
Simak pemaparan dan penjelasan dari Asy-Syaikh Ahmad bin Yahya An-Najmi Rahimahullah tentang Ali Hasan.
Catatan: Pembicaraan Syaikh Ahmad benar-benar ditujukan kepada Ali Hasan cs, bukan pembicaraan umum tiada arah atau tanpa tujuan. Barakallahu fiikum.
Cuplikan
Asy-Syaikh Ahmad An-Najmi telah berfatwa bahwa siapa saja yang memuji Al-Maghrawi dan Abul Hasan Al-Ma’ribi tidak boleh diambil ilmunya, seperti Ali Hasan Al-Halabi.
Ternyata, bukannya menerima nasehat. Malah Ali Hasan membantah fatwa tersebut dengan tanpa adab dan sopan santum.
Oleh karenanya, Asy-Syaikh An-Najmi membantah ulang dengan sangat terperinci, lebih dari sepuluh halaman, semuanya telah dikumpulkan dan diringkas oleh Asy-Syaikh Ahmad Bazmul Hafizhahullah dalam sebuah risalah berjudul:
مختصر تعقيب العلامة أحمد بن يحيى النجمي
الكاشف لتلبيسات علي الحلبي
Cuplikan fatwa:
Kami terus saja mendengar bahwa para masyayikh Urdun menerima (menjamu) para ahlul bid’ah, seperti Abul Hasan Al-Mishri dan Al-Maghrawi. Sering sekali kami ditanya tentang itu.
Kami katakan: Jika apa yang dikatakan itu benar bahwa Ali bin Hasan Al-Halabi dan Salim bin ‘Ied Al-Hilali senantiasa membela Abul Hasan Al-Ma’ribi dan Muhammad bin Abdurrahman Al-Maghrawi, maka kami tidak sanggup lagi untuk menganjurkan (penuntut ilmu) untuk menimbah ilmu dari mereka. Karena kami membaca dari salaf bahwa mereka berkata: siapa saja yang membela seorang mubtadi’ (ahlul bida’) kemudian di nasehati dan tidak menerimanya, maka dianggap sama dengannya (ahlul bid’ah) dalam hal hajr; tidak bangga dengannya, tidak mengambil ilmu darinya.
Dan kami tidak mengucapkan ini dari diri kami.
Kemudian Syaikh Ahmad An-Najmi menukilkan ucapan salafuna shalih.
Ikuti penjelasan beliau selengkapnya…..