Warisan Salaf
Warisan Salaf

adab di masjid 1: membaca do’a masuk masjid

10 tahun yang lalu
baca 4 menit
Adab Di Masjid 1: Membaca Do’a Masuk Masjid
image_pdfimage_print

Bismillahirrahmanirrahim.

Alhamdulillah.. Kita tahu bahwa setiap muslim pasti dalam kesehariannya selalu berinteraksi dengan Masjid. Setidaknya 5 Kali dalam  sehari ia melangkahkan kakinya menuju masjid. Tentu kita tahu bahwa masjid adalah Rumah Allah; tempat yang paling afdhal di muka bumi. Tempat kaum mukminin beribadah kepada Allah.

Kalau saja, seseorang tidak boleh berbuat sembarangan saat berkunjung ke rumah orang lain, walaupun itu rumah kerabatnya sendiri. Maka barang tentu Rumah Allah lebih berhak untuk dijaga hak-haknya. Tapi sangat disesalkan ketika masih banyak kaum muslimin yang belum paham hak-hak yang harus dia lakukan ketika berada di masjid, sehingga tak jarang berbagai pelanggaran mereka lakukan.

Mengingat pentingnya permasalahan ini, maka kami berupaya berturut serta mencurahkan usaha yang kami miliki dengan menjelaskan adab-adab ketika seorang muslim berada di masjid. Semoga usaha kami ini diberi balasan kebaikan yang berlipat di sisi Al-Maula Azza wa Jalla.

Pembahasan ini akan terus berlanjut, setiap pembahasan kami cukupkan satu Bab Permasalahan.

=============

Membaca Do’a Masuk Masjid

Membaca do’a sebelum masuk masjid adalah Sunnah. Adapun lafazh do’any ialah sebagai berikut:

اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

Allahummaftahli Abwaba Rohmatika

“Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu.” [1]

 

Boleh juga membaca do’a yang lebih panjang seperti berikut,

أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ، وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ، وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ، مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِ اللهِ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ افْتَحْ لِيْ أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

أَعُوذُ بِاللَّهِ الْعَظِيمِ وَبِوَجْهِهِ الْكَرِيمِ وَسُلْطَانِهِ الْقَدِيمِ مِنْ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ، بِسْمِاللهِ،اللَّهُمَّصَلِّوَسَلِّمْعَلَىمُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَ

A’Udzu billahil ‘adzim wa biwajhihil karim wa sulthonihil qadim minasy syaithanir rajim. Bismillah. Allahumma shalli wa sallim ‘ala Muhammad. Allahummaf ftahlii abwaba rahmatika

(Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dan (berlindung) dengan wajah-Nya Yang Mulia, dan kekuasaan-Nya yang kekal dari (gangguan) syaithan yang terlaknat. Dengan menyebut Nama Allah. Ya Allah, shalawat dan salam curahkanlah kepada Muhammad. Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu).” [2]

Ibnul Qoyyim rahimahullah menjelaskan, “Tempat ke delapan dari tempat-tempat (yang disyari’atkan) bershalawat kepada Nabi e adalah ketika akan masuk masjid dan ketika akan keluar darinya.” [3]

=============

[1]Dari Shahabat Abu Humaid dan Abu Usaid Al-Anshari –Semoga Allah meridhai keduanya-, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ’alaihi wa Sallam bersabda, ”Apabila salah seorang kalian hendak masuk masjid maka bacalah, Allahummaftahli Abwaba Rohmatika (Ya Allah, bukakanlah bagiku pintu-pintu rahmat-Mu.” (HR. Muslim no. 713)

[2] Dalil-dalil untuk gabungan do’a di atas adalah:

Dalil Isti’adzah:Abdullah bin Amr bin ‘Ash menuturkan, bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam apabila masuk masjid mengucapkan: “A’Udzu billahil ‘adzim wa biwajhihil karim wa sulthonihil qadim minasy syaithanir rajim. Bismillah. Allahumma shalli wa sallim ‘ala Muhammad. Allahummaf ftahlii abwaba rahmatika (Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Agung, dan (berlindung) dengan wajah-Nya Yang Mulia, dan kekuasaan-Nya yang kekal dari (gangguan) syaithan yang terlaknat.” Beliau r bersabda: “Apabila seseorang membacanya, syaithan berkata, ‘dia telah dijaga dariku sepanjang hari ini.” (HR. Abu Daud no.466, dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Al-Misykah no.749, Shahih wa Dha’if Sunan Abi Daud no.466, dan Ats-Tsamarul Mustathob hal.603)

Dalil Shalawat dan Salam, dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu, Nabi e jika masuk masjid mengucapkan, Bismillah, Allahumma shalli ‘ala Muhammad, dan apabila keluar mengucapkan, Bismillah, allahumma shalli ‘ala Muhammad (Ya Allah, curahkanlah shalawat dan salam atas Muhammad). Makna serupa juga diriwayatkan dari Fathimah, Abu Hurairah, Abu Humaid dan Abu Usaid Al-Anshari. (Lihat Ats-Tsamarul Mustathob hal 604-609)

[3] Dinukil dari ‘Aunul Ma’bud(2/93)

 =====================

Admin Warisan Salaf