Warisan Salaf
Warisan Salaf

adab bercanda dalam islam (bagian 2)

7 tahun yang lalu
baca 3 menit
ADAB BERCANDA DALAM ISLAM (Bagian 2)
image_pdfimage_print

ADAB BERCANDA DALAM ISLAM (Bagian 2)

Hukum Bercanda
Di dalam Islam, Bercanda hukumnya mubah (atau boleh-boleh saja), selama tidak melanggar larangan seperti dusta, perkataan keji, dan kebatilan, atau sesuatu di luar batas-batas syari’at.

Di zaman Tabi’ut Tabi’in, pernah ada seseorang yang bertanya kepada Sufyan bin ‘Uyainah (*) Rohimahullah, “Apakah bercanda itu aib?”, Beliau lantas menjawab dengan lantang, “Bahkan itu sunnah! Namun hal itu berlaku bagi orang yang bisa melakukan canda dengan adab yang baik, pada tempat (dan waktu) yang tepat.” (Syarhus Sunnah lil Baghowi13/184)
(*) Sufyan bin ‘Uyainah termasuk dari generasi Tab’iut Tabi’in.

Di antara dalil yang menguatkan perkara di atas adalah sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ath-Thobaroni Rohimahullah, dari Shahabat Ibnu ‘Umar Rodhiyallahu ‘anhuma, bahwa Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam pernah bersabda,

إِنِّي لَأمْزَحُ ، وَلَا أَقُولُ إلّا حَقًّا

“Sungguh aku (juga pernah) bercanda, (namun) aku tidak mengatakan kecuali (perkataan) yang benar (tanpa dusta).” (HR. Ath-Thobaroni dalam Al-Mu’jam Ash-Shoghir no.779, Al-Mu’jam Al-Ausath no.995, dan Al-Mu’jam Al-Kabir no.13443. Dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani Rohimahullah di dalam kitab Shohih Al-Jami’ no.2494)

Hadits serupa juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad rohimahullah, dari Shahabat Abu Huroiroh Rodhiyallahu ‘anhu, disebutkan bahwa sebagian sahabat bertanya kepada Rasul Shollallahu ‘alaihi wasallam,

“Wahai Rasulullah, Sungguh kah engkau mengajak kami bercanda?

(Seolah-olah para shahabat ingin menyampaikan bahwa beliau tidak pantas bercanda, karena kedudukan beliau yang tinggi sebagai utusan Allah Ta’ala).
Rasulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam pun menegaskan bahwa beliau juga pernah bercanda, namun beliau tidak mengatakan kecuali perkataan yang benar.

(HR. Ahmad no.8481, 8723 & At-Tirmidzi no.1990. Dishohihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam Shohihul-Jami’ no.2509)

Wallahu A’lamu bisshowab

Bersambung, Insya Allah…

 

Ditulis oleh Al-Ustadz Abdul Hadi Pekalongan

——————
Warisan Salaf menyajikan Artikel dan Fatawa Ulama Ahlussunnah wal Jama’ah
Channel kami https://bit.ly/warisansalaf
Situs Resmi http://www.warisansalaf.com

——————

Link Telegram: https://t.me/warisansalaf/254