๐ซโโ PERKARA BARU DALAM SYARIAT ISLAM
Ibadah pada asalnya haram dikerjakan apabila tidak ada dalil yang memerintahkannya. Inilah kaidah yang harus dipegang oleh setiap muslim. Dengan demikian, dia tidak bermudah-mudah membuat amalan yang tidak ada perintahnya baik dari Allah maupun Rasulullah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda dalam haditsnya yang agung,
ู ููู ุฃูุญูุฏูุซู ููู ุฃูู ูุฑูููุง ููุฐูุง ู ูุง ููููุณู ู ููููู ูููููู ุฑูุฏูู
โSiapa yang mengadakan perkara baru dalam agama kami yang bukan dari agama ini, maka perkara itu ditolak.โ
Hadits yang dibawakan oleh Ummul Mukminin Aisyah radhiallahu’anha ini, diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari rahimahullah dalam Shahih-nya (โKitab ash-Shulhโ, โBab Idzashthalahu โala Shulhi Jaurin fash Shulhu Mardudโ, no. 2.697) dan Imam Muslim rahimahullah dalam Shahih-nya (Kitab al-Aqdhiyah, no. 1.718).
An-Nawawi rahimahullah selaku pensyarah (yang memberi penjelasan) terhadap hadits-hadits dalam Shahih Muslim memberinya judul โBab Naqdhul Ahkam al-Bathilah wa Raddu Muhdatsatil Umurโ.
๐ Isi artikel ini dinukil dari:
https://is.gd/NXfnys
๐ฎBoleh Join & Share :
WA : bit.ly/daftargrupwauak
TG : t.me/ukhuwah_anak_kuliah
WEB : ukhuwahanakkuliah.com
๐ฐ UKHUWAH ANAK KULIAH ๐ฐ
โขโข โโโโโโโโ โโฟโโโโโโโโโ โขโข