ngaji kitab tauhid (bag.28)

📕📚☝🏻 NGAJI KITAB TAUHID (BAG.28)

 

 

📚 Serial: Pembahasan Kitab Tauhid || Bab Mengajak Menuju Syahadat (( لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ ))

 

🖊 Oleh: al-Ustadz Hari Ahadi حفظه الله

 

____

 

BIMBINGAN RASULULLAH ﷺ DALAM BERDAKWAH

 

وَلَهُمَا عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ؛ أَنَّ رَسُولَ اللهِ ﷺ قَالَ يَوْمَ خَيْبَرَ: «لأَُعْطِيَنَّ الرَّايَةَ غَدًا رَجُلًا يُحِبُّ اللهَ وَرَسُولَهُ، وَيُحِبُّهُ اللهُ وَرَسُولُهُ، يَفْتَحُ اللهُ عَلَى يَدَيْهِ »، فَبَاتَ النَّاسُ يَدُوكُونَ لَيْلَتَهُمْ، أَيُّهُمْ يُعْطَاهَا، فَلَمَّا أَصْبَحُوا غَدَوْا عَلَى رَسُولِ اللهِ ﷺ، كُلُّهُمْ يَرْجُو أَنْ يُعْطَاهَا، فَقَالَ: «أَيْنَ عَلِيُّ بْنُ أَبِي طَالِبٍ؟»، فَقِيلَ: هُوَ يَشْتَكِي عَيْنَيْهِ، فَأَرْسَلُوا إِلَيْهِ فَأُتِيَ بِهِ، فَبَصَقَ فِي عَيْنَيْهِ وَدَعَا لَهُ؛ فَبَرَأَ كَأَنْ لَمْ يَكُنْ بِهِ وَجَعٌ، فَأَعْطَاهُ الرَّايَةَ، فَقَالَ: «انْفُذْ عَلَى رِسْلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ، ثُمَّ ادْعُهُمْ إِلَى الإِسْلَامِ، وَأَخْبِرْهُمْ بِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللَّهِ تَعَالَى فِيهِ، فَوَاللَّهِ لَأََنْ يَهْدِيَ اللَّهُ بِكَ رَجُلًا وَاحِدًا خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ».

«يَدُوكُونَ»؛ أَيْ يَخُوضُونَ.

 

Juga dalam riwayat al-Bukhari dan Muslim, dari hadits Sahl bin Sa’ad radhiyallahu ‘anhu, “Rasulullah ﷺ menyampaikan pada hari Khaibar,

 

“Sungguh, aku akan serahkan bendera perang ini besok kepada orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya, dan dia dicintai oleh Allah dan Rasul-Nya, Allah akan memberikan kemenangan melalui kedua tangannya.”

 

Maka pada malam itu para sahabat membicarakan tentang siapa di antara mereka yang akan diserahi bendera itu. Di pagi harinya mereka mendatangi Rasulullah ﷺ dan semuanya berharap agar dirinya yang diserahi bendera tersebut, maka saat itu Rasulullah ﷺ bertanya, ‘Di mana Ali bin Abi Thalib?’ Mereka menjawab, ‘Kedua matanya sedang sakit’,

 

Kemudian mereka mengutus seseorang untuk memanggilnya, dan Ali pun datang. Rasulullah ﷺ lalu meludahi kedua matanya, seketika itu Ali sembuh seperti tidak pernah terkena penyakit.

 

Rasulullah ﷺ menyerahkan bendera itu kepadanya dan bersabda, ‘Melangkahlah engkau ke depan dengan tenang hingga sampai di tempat mereka, kemudian ajaklah mereka kepada Islam dan sampaikan kepada mereka tentang hak-hak Allah dalam Islam. Demi Allah, jika Allah memberi hidayah kepada seseorang dengan sebab (dakwah)-mu, maka itu lebih baik dari unta-unta merah.”

 

Dalam hadits di atas terdapat bimbingan untuk berdakwah dalam rangka mewujudkan tauhid sebagai pelaksanaan dari kalimat syahadat. Syaikh Shalih bin Abdul Aziz alu Syaikh hafizhahullah menerangkan,

 

“Mengajak menuju Islam artinya mengajak menuju tauhid, karena rukun Islam yang terbesar adalah syahadat (( لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ وَمُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ / Tiada sesembahan yang benar selain Allah dan Nabi Muhammad adalah utusan Allah )).” (At-Tamhid, hlm. 75)

 

Saat menjelaskan hadits di atas, Syaikh Ibnu Baaz berpesan,

 

“Hendaknya seorang mu’min memiliki semangat untuk memperbaiki keadaan manusia dan mengeluarkan mereka dari kegelapan menuju cahaya.” (Syarah Kitab at-Tauhid, hlm. 77)

 

Ketika dakwah diterima, maka keutamaan yang didapatkan,

 

خَيْرٌ لَكَ مِنْ حُمْرِ النَّعَمِ

 

“… maka itu lebih baik dari unta-unta merah.”

 

Bagi orang Arab, unta berwarna merah adalah unta terbaik. Menjelaskan tentang riwayat ini, Syaikh Abdul Aziz bin Baaz rahimahullah berkata,

 

“Nabi Muhammad ﷺ menerangkan demikian untuk menunjukkan bahwa berdakwah dan membimbing manusia menuju jalan Allah tidak bisa dibandingkan dengan apa pun, artinya lebih baik dari dunia dan seisinya.” (Syarah Kitab at-Tauhid, hlm. 77)

 

📮Boleh Join & Share :

http://t.me/ukhuwah_anak_kuliah

http://simpellink.com/medsosuak

 

🔰 UKHUWAH ANAK KULIAH 🔰

•• ════════ ❁✿❁════════ ••