โ ๐ซ ๐ฐ ๐ฆ LARANGAN BERLEBIHAN MENGGUNAKAN AIR KALA BER-WUDHU’
Dari ‘Abdullah bin Amr radhiyallahu โanhuma , beliau berkata:
ุฃููู ุงููููุจููู ุตูููู ุงูููููู ุนูููู ูุณูููู ู ู ุฑูู ุจุณูุนุฏู ููููู ูุชูุถููุฃู ุ ููุงูู : ู ุง ูุฐุง ุงูุณููุฑููู ูุง ุณูุนุฏู ุ ูุงูู : ุฃูู ุงููุถูุกู ุณูุฑูู ูุงูู : ูุนูู ุ ูุฅู ููุชู ุนูู ููููุฑู ุฌุงุฑู
โNabi shallallahu โalaihi wa sallam pernah melewati Saโad yang sedang ber-wudhu’. Lalu beliau mengatakan padanya, ‘Mengapa berlebihan seperti ini wahai Saโad?”
Saโad menjawab, ‘Apakah dalam wudhu’ juga ada berlebihan?’ Maka Rasulullah shallallahu โalaihi wa sallam menjawab, ‘Ya. Bahkan meskipun kamu berada di sungai yang mengalir’.โ
(H.R. Ahmad (7065) dan Ibnu Majah (425) dengan Sanad Shahih)
Al-‘Allamah Syaraful Haqq Al-‘Azhim Abadi rahimahullah berkata:
โUlama sepakat akan terlarangnya boros dalam menggunakan air, meskipun seseorang berada di pinggir pantai. Hal ini berdasarkan hadits yang dikeluarkan oleh Al-Imam Ahmad dan Ibnu Majah dari ‘Abdullah bin ‘Amr [lalu beliau membawakan hadits di atas].โ
๐ (Aunul Maโbud, I/118 โ Imam An-Nawawi telah mendahului dalam menukil ijmaโ ini di dalam Kitab Al-Minhaj, IV/2)
๐ Isi artikel dinukil dari:
https://is.gd/e70Z9O
๐ฐ UKHUWAH ANAK KULIAH
www.ukhuwahanakkuliah.com