BATU EMPEDU
Pertanyaan :
Bismillaah. Afwan, ingin bertanya. Kira2 obat herbal apa yg dapat digunakan untuk mengatasi penyakit batu empedu. Jazaakumullahu khayran.
Jawaban :
Allahu a’lam, mengenai terapi herbal untuk batu empedu, namun secara medis, berikut pembahasan ringkasnya :
Kolelitiasis atau biasa disebut batu empedu merupakan endapan satu atau lebih komponen empedu yaitu kolesterol, bilirubin, garam empedu, kalsium, protein, asam lemak, dan fosfolipid (Price, 2006).
Kejadian kolelitiasis biasanya diikuti dengan kemunculan gejala peradangan kandung empedu atau disebut kolesistitis.
Batu empedu menurut komposisinya dibagi menjadi 3 jenis yaitu batu pigmen, batu kolesterol, dan batu campuran (Price, 2006).
Gejala yang timbul pada pasien penderita batu empedu terjadi seringkali diakibatkan karena batu yang kecil melewati duktus koledokus (saluran empedu) yang menyebabkan kejadian yang disebut kolesistitis atau radang kandung empedu, yang dapat terjadi secara akut maupun kronis.
Bentuk akut ditandai dengan nyeri hebat mendadak pada epigastrium (ulu hati), nyeri dapat menyebar ke punggung dan bahu kanan. Nyeri dapat berlangsung berjam-jam atau dapat kambuh kembali setelah pulih beberapa saat. Penderita dapat berkeringat banyak, nausea (mual) dan vomitus (muntah).
Penegakan diagnosis pasien koleliatiasis didasarkan pada pemeriksaan ultrasonografi yang menunjukkan adanya batu pada saluran empedu maupun malfungsi (kelainan fungsi) kandung empedu.
Pengobatan paliatif (mengurangi gejala) pada pasien kolelitiasis adalah dengan menghindari makanan dengan kandungan lemak tinggi, seperti jeroan, makanan berminyak, dan juga kacang-kacangan. Selain itu pada pasien simptomatik dapat diberikan cairan infus, selang hidung – lambung, analgetik (pereda rasa nyeri), dan antibiotik.
Asam empedu oral juga dapat digunakan untuk melarutkan kolesterol pada batu empedu campuran (Price, 2006).
Penanganan yang saat ini banyak digunakan untuk mengangkat kandung empedu adalah menggunakan metode kolesistektomi laparoskopi, yaitu teknik pembedahan invasive minimal di dalam rongga abdomen dengan luka operasi kecil (2-10cm) sehingga rasa nyeri pasca bedah minimal dan dari segi kosmetik luka parut yang kecil.
Dijawab oleh dr. Indri Abu Zaki hafizhahullah
(Narasumber dan Konsultan Kesehatan di Media Sosial Ukhuwah Anak Kuliah)
🌏 ukhuwahanakkuliah.com