Thoriqussalaf
Thoriqussalaf oleh admin

silsilah prinsip-prinsip ahlus sunnah (bahagian 23)

8 tahun yang lalu
baca 3 menit
Silsilah Prinsip-Prinsip Ahlus Sunnah (Bahagian 23)

📃🍃📃🍃📃🍃📃🍃📃

📌 Silsilah Prinsip-Prinsip Ahlus Sunnah (Bahagian 23)

📚 Bab 1⃣9⃣:
Taat Terhadap Penguasa (Bahagian 4)

💎 Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Mendengar dan taat terhadap para imam serta pemimpin kaum mu’minin, yang baik mahupun yang fajir*. Demikian pula terhadap siapa yang memegang kekuasaan (khilafah), dan orang-orang bersatu di bawahnya serta redha atasnya, juga terhadap siapa yang mengalahkan orang-orang (menguasai mereka) dengan pedangnya hingga menjadi penguasa (khalifah). Dan ia disebut dengan Amirul Mu’minin.”
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
* Asy Syaikh Rabi’ menjelaskan, “Orang-orang datang kepada Anas bin Malik (Sahabat), lalu menceritakan, “Al-Hajjaj telah melakukan demikian dan demikian, menumpahkan darah, merampas harta, dan terus berbuat ini dan itu.”

❗Seseorang yang lebih parah daripada penguasa zaman sekarang, dialah al-Hajjaj. Adapun para penguasa sekarang baik yang di timur mahupun yang di barat, masih memiliki peraturan-peraturan. Sedangkan orang ini (al-Hajjaj) adalah pembuat onar yang berhukum dengan hawa nafsunya semata dan sering menumpahkan darah kaum muslimin. Tetapi Anas mengatakan:

📕”Sabarlah kalian, kerana tidaklah datang suatu masa, melainkan masa yang setelahnya lebih jelek daripada yang sebelumnya.”

☝🏼Di sini Anas memerintahkan mereka agar tetap bersabar. Beliau mengambil pelajaran-pelajaran dan bimbingan Rasul yang pernah diketahuinya.”

💎 Ulama Islam dan para pengikut kebenaran, Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang berpegang teguh dengan bimbingan Rasul yang mulia, sebagaimana (dalam) hadits ini, juga sebagaimana pernyataan imam Islam, semisal Imam Malik, asy-Syafi’i, Ahmad bin Hanbal, al-Auza’i, ats-Tsauri dan yang lainnya, semuanya pernah hidup semasa dengan penguasa yang mempunyai banyak kesalahan dan bahkan penyimpangan.

☝🏼Pada dasarnya apa yang terjadi di masa Imam Ahmad?? Sebuah negara berdaulat yang menolak sifat-sifat Allah, dan berpegang kepada madzhab Jahm (bin Shafwan). Padahal madzhab Jahmiyyah ini menurut para imam tadi adalah sesuatu kekufuran. Ya, pendapat yang mengatakan bahawa al-Qur’an adalah makhluk adalah suatu kekufuran menurut Imam Ahmad dan ulama ahli hadits pada waktu itu. Dan penguasa saat itu juga menyeru kepada kekufuran ini, sehingga orang-orang berkeinginan untuk memberontak, tetapi Imam Ahmad menolaknya. Beliau mengatakan:

❗”Dalam pemberontakkan ini, padanya terdapat kerosakkan serta mudharat atas kaum muslimin.” Lalu beliau mencela mereka.”

📂 (Faedah dari Kitab Syarh Ushul as-Sunnah, karya asy Syaikh Rabi’ al-Madkhali, diterbitkan Maktabah Al Huda, diterjemahkan Ustadz Muhammad Higa)

Bersambung insyaAllah.

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com
🌐 telegram: http://bit.ly/thoriqussalaf