Thoriqussalaf
Thoriqussalaf oleh admin

silsilah prinsip-prinsip ahlus sunnah (bahagian 18)

9 tahun yang lalu
baca 5 menit
Silsilah Prinsip-Prinsip Ahlus Sunnah (Bahagian 18)

📃🍃📃🍃📃🍃📃🍃📃

📌 Silsilah Prinsip-Prinsip Ahlus Sunnah (Bahagian 18)

📚 Bab 1⃣8⃣:
Para Sahabat Rasulullah (Bahagian 1)

💎 Al-Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Dan sebaik-baik umat ini setelah Nabinya adalah Abu Bakr ash-Shiddiq, lalu Umar Ibnul Khattab, Utsman bin Affan. Kami mendahulukan mereka bertiga sebagaimana para sahabat Rasulullah dahulu mendahulukan mereka tanpa memperselisihkan hal tersebut.

Kemudian setelah mereka bertiga adalah Ashhabusy Syura yang lima, Ali bin Abi Thalib, az-Zubair, Abdurrahman bin Auf, Sa’d dan Thalhah. Kesemuanya layak untuk (memegang) khilafah. Mereka semua adalah para imam. Dan pendapat kami dalam hal tersebut adalah (berdasarkan) kepada hadits Ibnu Umar:

“Kami dahulu menyebut-nyebut sedangkan Rasulullah masih hidup dan para sahabat baginda masih banyak, Abu Bakr, lalu Umar, lalu Utsman, lalu kami diam.”*

Kemudian setelah Ashhabusy Syura** adalah Ahli Badr*** dari kalangan Muhajirin, setelah itu Ahli Badr dari kalangan Ansar. Kesemuanya dari para sahabat Rasulullah, sesuai tingkatan hijrah dan keterdahuluannya (berislam), yang lebih dahulu, kemudian yang berikutnya…”
➖➖➖➖➖➖➖➖➖
* Asy Syaikh Rabi’ menjelaskan, “Al-Qur’an telah menyanjung tinggi para sahabat. Di dalam Al-Qur’an dijelaskan tentang posisi dan kedudukan mereka:

📖 “Orang-orang yang terdahulu lagi pertama-tama (masuk Islam) dari golongan Muhajirin dan Ansar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah redha atas mereka dan mereka pun redha kepada Allah. Dan Allah menyediakan bagi mereka syurga-syurga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.” (At-Taubah: 100)

📖 “Tidaklah sama orang yang berinfaq dan berperang di antara kalian sebelum penalukkan (Makkah), mereka itu lebih tinggi darjatnya daripada orang-orang yang menafkahkan, berinfaq dan berperang sesudah (Fathu Makkah) itu. Dan Allah menjanjikan atas masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik.” (Al-Hadid: 10)

📖 “Bagi orang-orang faqir Muhajirin yang diusir dari kampung halaman berserta harta benda mereka (kerana) mencari kurnia dari Allah dan keredhaanNya dan mereka menolong Allah dan RasulNya. Mereka itulah orang-orang yang benar. Dan orang-orang (Ansar) yang telah menempati kota itu (Madinah) dan telah beriman sebelum (kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka itu mencintai orang-orang yang berhijrah kepada mereka. Dan mereka (Ansar) tiada menaruh keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada mereka (Muhajirin), dan mereka mengutamakannya atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan. Dan barangsiapa yang dipelihara dari kebakhilan dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka, mereka berdoa, “Ya Rabb kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan ada kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman, Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.” (Al-Hasyr: 8-10)

❗Jadi musuh-musuh para sahabat dari kalangan (Syiah) Rawafidh mahupun Khawarij, bukanlah termasuk saudara-saudara (seagama) para sahabat. Hati mereka dipenuhi dengan kebencian dan kedengkian terhadap para sahabat Rasulullah. Dan bekas (pengaruh) kebencian serta kedengkian mereka yang busuk pada diri-diri mereka itu nampak melalui lisan-lisan dan pena-pena mereka berupa pengkafiran, celaan serta tuduhan atas para sahabat.”

** Asy Syaikh Rabi’ menjelaskan, “Berdasarkan kumpulan dalil dan keutamaan-keutamaan sahabat yang disebutkan untuk mendorong mencintai mereka, demikian pula berdasarkan kenyataan kekhilafahan yang terjadi, orang-orang yang mendahulukan Abu Bakr, kemudian Umar, Utsman dan Ali. Ahlus Sunnah bersatu sesuai urutan ini:

👍🏽 Seutama-utama manusia (sepeninggal Nabi) adalah:
1⃣ Abu Bakr ash-Shiddiq
2⃣ Umar al-Khattab
3⃣ Utsman bin Affan
4⃣ Ali bin Abi Thalib

👍🏽 Setelah itu (baki dari) 10 orang yang telah diberikan khabar gembira dengan syurga:

5⃣ Az-Zubair ibnul Awwam
6⃣ Thalhah bin Ubaidillah
7⃣ Abdurrahman bin Auf
8⃣ Sa’d bin Abi Waqqash
9⃣ Sa’id bin Zaid bin Amr bin Nufail
🔟 Abu Ubaidah Amir ibnul Jarrah.”

*** Asy Syaikh Rabi’ menjelaskan, “Rasulullah telah menyampaikan nash secara langsung tentang Ahli Badr:

📕”Boleh jadi Allah melihat Ahli Badr, kemudian mengatakan, “Lakukanlah apa yang kalian inginkan, sungguh Aku telah ampuni kalian!”.” (HR Bukhari)

☝🏽Ini maknanya bahawa mereka tidak akan masuk ke dalam (Neraka) Jahannam, kerana sebab ampunan tersebut.

☝🏽Demikian pula siapa saja yang telah berbai’at (kepada Rasulullah) di bawah pohon, tidaklah seorang pun dari mereka bakal masuk Neraka:

📕”Tidak akan masuk Neraka seorang pun dari orang-orang yang berbai’at di bawah pohon (iaini Ahli Hudaibiyyah).” (HR Muslim)

👍🏽 Sekarang kita akan berikan turutan mereka semua, berdasarkan keutamaan mereka:

➡ Khalifah yang empat
➡ Baki dari sepuluh orang yang dipastikan mendapat syurga
➡ Yang mengikuti Bai’at Aqabah
➡ Peserta Perang Badr
➡ Yang mengikuti Bai’at Ridhwan
➡ Baki seluruh para sahabat lainnya.”

📂 (Faedah dari Kitab Syarh Ushul as-Sunnah, karya asy Syaikh Rabi’ al-Madkhali, diterbitkan Maktabah Al Huda, diterjemahkan Ustadz Muhammad Higa)

Bersambung insyaAllah.

📚 WhatsApp طريق السلف 📚
🌐 www.thoriqussalaf.com