Dampak Dari Perceraian

Asy-Syaikh Ahmad bin Abdul Halim رحمه الله menjelaskan tentang beberapa dampak dari perceraian di antara suami isteri, beliau katakan:
“Dan pada seorang wanita ada perasaan cinta serta rahmat yang Allah ungkit kenikmatan tersebut dalam kitabNya. Sehingga terkadang kesedihan akibat perceraian bagi seorang wanita lebih menyakitkan dibanding kematian, lebih berat dibanding kehilangan harta, lebih berat dari meninggalkan negerinya, terlebih lagi jika di antara keduanya ada hubungan yang baik atau keduanya telah dikurniakan anak yang mana anak-anak ini menjadi korban perceraian, sehingga akan terlantar dan buruk keadaan mereka.

Selain daripada itu, perceraian pula akan mengakibatkan putusnya hubungan baik dengan kerabat sang wanita dan akan terjadi keburukan (permusuhan) akibat hilangnya kenikmatan periparan yang Allah sebutkan dalam firmanNya:

”وَهُوَ الَّذِي خَلَقَ مِنَ الْمَاءِ بَشَرًا فَجَعَلَهُ نَسَبًا وَصِهْرًا وَكَانَ رَبُّكَ قَدِيرًا“

“Dan Dia (pula) yang menciptakan manusia dari air, lalu Dia jadikan manusia itu (mempunyai) keturunan dan musaharah (periparan) dan Tuhanmu adalah Maha Kuasa.” (Al-Furqon 54).” (Fatawa Kubro 4/146)

Beliau juga menjelaskan:
“Dan terjadinya perceraian yang haram di antara suami isteri, dapat mengakibatkan rosaknya hubungan di antara suami isteri. Bahkan kerosakan itu pula (permusuhan) menimpa pada anak-anak mereka berdua atau kerabat mereka berdua. Hal itu kerana perceraian merupakan kehancuran bagi seorang wanita, terlebih lagi jika telah lama berdiri rumah tangganya dan baik pula pergaulannya serta kuat cinta dan kasih sayangnya. Belum lagi anak-anak mereka berdua yang akan terlantar akibat perceraian itu. Dan pada seorang wanita ada perasaan cinta dan rindu serta kasih sayang, sama seperti lelaki (yang itu semua akan hilang akibat perceraian).” (Fatawa Kubro 6/111)

✍ Al-Ustadz Usamah Mahri حفظه الله

ll مجموعة طريق السلف ll
www.thoriqussalaf.com
http://telegram.me/thoriqussalaf