Tashfiyah
Tashfiyah

selayang pandang zamzam

7 tahun yang lalu
baca 3 menit
Selayang Pandang Zamzam

Siapa yang tak kenal air Zamzam. Rasanya yang segar dan menyejukkan, khasiat yang dikandung, plus keutamaan-keutamaannya yang disebutkan di dalam hadits-hadits merupakan beberapa alasan kenapa air yang dijadikan oleh-oleh haji yang satu ini banyak ditunggu.
Sumur Zamzam adalah sumur yang digali oleh malaikat. Disebutkan oleh Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu melalui dalam riwayat Al-Bukhari Rahimahullah bahwasanya tatkala Hajar, istri Nabi Ibrahim ‘alaihi sallam. ditinggalkan sendiri di lembah Mekah, bayi Nabi Isma’il menangis kehausan. Hajar pun melihat keadaan sekitar (waktu itu Mekah adalah tempat yang tandus, tidak ada mata air sehingga tidak ada penghuninya). Dia berbolak-balik dari bukit Shafa dan Marwah, mencari bala bantuan. Hingga, pada kali yang ketujuh, dia mendengar suara. Ternyata, itu adalah malaikat yang sedang membuat sebuah mata air.
Mata air inilah yang menjadi cikal bakal kota Mekah. Karena air adalah sesuatu yang sangat berharga di padang pasir, orang pun mulai berdatangan untuk singgah. Ditambah Ka’bah yang merupakan tempat haji bagi penganut agama Nabi Ibrahim ‘alaihi sallam, Kota Mekah pun menjadi sebuah kota penting.
Sumur Zamzam terletak beberapa meter dari Ka’bah. Dahulu, sumur Zamzam sempat terkubur dan tertinggalkan. Hingga, Abdul Muththalib, paman Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam, menggalinya kembali. Disebutkan oleh ahli sejarah Islam, Ibnu Ishaq (w. 150H) dalam sebuah riwayat dari Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu ‘anhu, dia menuturkan bahwa saat Abdul Muththalib sedang tidur di Hijr (yang sekarang lebih dikenal dengan Hijr Isma’il), dia bermimpi untuk menggali sumur. Demikianlah, akhirnya dia pun menggali sumur tersebut untuk memberi minum orang-orang yang berhaji (syariat haji sudah ada sejak zaman Nabi Ibrahim ‘alaihi sallam).
Sumur Zamzam berada di dalam kompleks Masjidil Haram sekitar 20 m di timur Ka’bah. Dalamnya sekitar 30,5 m dan diameter sekitar 1,8 – 2,66 m.

Dari sisi ilmu hidrologi, sumur Zamzam terletak di lembah Ibrahim yang terbentang di sepanjang kota Mekah Al-Mukarramah. Sumur ini menyerap air tanah pegunungan sekitarnya. Badan yang ditugasi pemerintah Arab Saudi untuk mengurusi sumur Zamzam, Saudi Geological Survey, menyatakan bahwa luas cekungan yang menyuplai air bagi sumur ini hanyalah 60 km2 saja. Padahal, curah hujan di sana hanya 100mm/tahun. Tentunya merupakan keajaiban bahwa sumur di padang pasir tandus dengan curah hujan rata-rata hanya sebesar 100mm/tahun ini mampu memasok kebutuhan lebih dari 2 juta jamaah haji tiap tahunnya.
Dahulu, sumur Zamzam terletak di dalam sebuah bangunan berukuran 8,3 m x 10,7 m. Namun, seiring dengan meningkatnya jumlah jamaah haji, maka pihak kerajaan Saudi mengambil kebijakan untuk memperluas tempat thawaf. Hal ini berkonsekuensi dipindahkannya bangunan ini ke bawah tanah. Sekarang, bangunan sumur Zamzam ini berada di bawah tanah dengan panel kaca yang memungkinkan untuk melihatnya. Namun, sembarang pengunjung tidak diperbolehan untuk memasukinya meskipun masih tetap bisa menikmati kesegarannya di pos-pos keran air Zamzam yang juga telah tersedia gelas kecil di sana.
Air Zamzam adalah air yang memiliki berkah yang bisa digunakan baik untuk mengganjal perut dari lapar ataupun obat dari penyakit. Tak perlu ragu, Rasul Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda dalam hadits yang shahih, “Sesungguhnya air Zamzam adalah air berkah. Zamzam mengenyangkan seperti makanan dan obat bagi penyakit.” [H.R. Ath-Thayalisi, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Shahihul Jami’]. Soal rasa dan segarnya pun, tidak berubah dari zaman ke zaman. Nah, inilah Zamzam, salah satu mukjizat yang Allah subhanahu wa ta’ala karuniakan kepada umat ini. Allahu a’lam bish shawab. (Ustadz Abdurrahman)